Dari Medan Perang ke Ring: Mantan Tentara AS Menjelma Bintang Lucha Libre Meksiko

Di tengah sorak-sorai penonton yang memekakkan telinga dan aroma keringat bercampur cat wajah, Flip Gordon berdiri di atas ring. Dengan kostum yang memadukan simbol militer Amerika Serikat dan topeng tradisional lucha libre, ia awalnya adalah sosok yang kerap dicemooh. Namun, kini, mantan sersan Angkatan Darat AS ini telah menjelma menjadi salah satu bintang paling dicintai di panggung gulat Meksiko, sebuah kisah tentang transformasi, penerimaan budaya, dan kekuatan karisma.

Kisah Gordon, yang dahulu bertugas di Afghanistan dan kini beraksi di arena gulat, adalah sebuah narasi yang menarik perhatian. Ia tidak hanya beralih profesi, tetapi juga menavigasi sebuah lanskap budaya yang sangat berbeda, di mana gulat, atau lucha libre, adalah bagian integral dari identitas nasional. Awalnya, keputusannya untuk mengenakan seragam militer AS sebagai bagian dari persona gulatnya menimbulkan keraguan dan bahkan kebencian dari penonton yang sangat nasionalistis.

Ketika Identitas Militer Memantik Kontroversi

Saat pertama kali muncul di arena lucha libre Meksiko, persona Flip Gordon dirancang untuk menjadi ‘heel‘ atau antagonis. Dengan seragam militer Amerika Serikat lengkap dengan bendera dan simbol-simbol patriotik, ia secara sengaja memancing reaksi negatif dari penonton. Di negara yang memiliki sejarah kompleks dengan Amerika Serikat, identitas tersebut sontak memicu gelombang cemoohan dan ejekan. Para penggemar lucha libre, yang dikenal vokal dan ekspresif, tidak ragu melampiaskan ketidaksukaan mereka.

“Saya merasa tidak nyaman dan sedikit aneh pada awalnya mengenakan seragam militer AS di arena gulat Meksiko,” ungkap Gordon dalam sebuah wawancara yang ia berikan beberapa waktu lalu. “Saya tahu itu akan memprovokasi, tetapi responsnya kadang terasa sangat personal. Ada saat-saat saya merasa benar-benar tidak diinginkan.”

Strategi untuk menciptakan seorang ‘musuh’ bagi para ‘tecnico‘ (pahlawan) lokal memang umum dalam lucha libre. Namun, dalam kasus Gordon, identitasnya melampaui sekadar karakter fiksi; ia membawa serta konotasi geopolitik dan budaya yang mendalam. Setiap kali ia melangkah keluar, deru ejekan menjadi pengiringnya, mengiringi setiap gerakannya di atas ring. Itu adalah awal yang sulit bagi seorang prajurit yang mencari rumah baru di dunia hiburan olahraga.

Dari Cemoohan Menuju Sanjungan: Transformasi Sang Luchador

Namun, seiring berjalannya waktu, ada pergeseran halus namun signifikan dalam persepsi penonton terhadap Flip Gordon. Cemoohan yang dulu memekakkan telinga mulai bercampur dengan gumaman kekaguman, dan akhirnya, sorakan dukungan. Transformasi ini tidak terjadi dalam semalam. Itu adalah hasil dari dedikasi Gordon pada seni lucha libre, atletismenya yang tak terbantahkan, dan yang paling penting, rasa hormat yang ia tunjukkan terhadap budaya Meksiko.

Gordon mulai mempelajari bahasa Spanyol, berinteraksi lebih dekat dengan penggemar di luar karakter provokatifnya, dan menunjukkan pemahaman yang lebih dalam tentang tradisi lucha libre itu sendiri. Ia tidak lagi hanya seorang tentara Amerika yang mengenakan seragam, melainkan seorang luchador yang berjuang keras dan berkorban untuk menghibur. Kualitas pertarungannya di atas ring, yang menggabungkan gaya gulat tradisional Amerika dengan akrobatik khas lucha libre, mulai memenangkan hati mereka yang awalnya membencinya.

Awalnya, saya tidak yakin bagaimana reaksi penonton terhadap seorang tentara Amerika di ring lucha libre Meksiko. Ada saat-saat saya merasa seperti ‘orang asing’ total. Namun, kerja keras dan rasa hormat yang saya tunjukkan untuk seni ini telah membuka hati mereka. Sekarang, saya merasa lebih diterima di sini daripada di mana pun.

Kisah Flip Gordon bukan hanya tentang transisi karier yang tidak biasa, melainkan juga sebuah narasi tentang penemuan diri, penembusan batas budaya, dan penerimaan. Pada 03 August 2025, ia tidak lagi hanya dilihat sebagai mantan tentara AS yang mengenakan seragam, tetapi sebagai seorang luchador sejati, yang telah menemukan rumahnya di hati para penggemar Meksiko, membuktikan bahwa semangat olahraga dapat menjembatani perbedaan paling dalam sekalipun.

Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda