Persik Kediri Protes Gol Injury Time Bali United, Buka Musim Liga 1 Penuh Drama

Jakarta, 10 August 2025 – Perjalanan Persik Kediri di kompetisi BRI Liga 1 musim 2025/2026 dimulai dengan tensi tinggi setelah hasil imbang dramatis 1-1 melawan Bali United. Laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Sabtu malam (20/09/2025) itu tidak hanya menyajikan pertarungan sengit di lapangan, tetapi juga menyisakan kontroversi yang memicu protes keras dari manajemen tim berjuluk Macan Putih.
Momen Krusial dan Protes +4
Pertandingan pembuka antara Persik Kediri dan Bali United diprediksi akan berjalan ketat, mengingat kedua tim merupakan kontestan kuat di musim sebelumnya. Prediksi itu terbukti benar. Persik Kediri sempat unggul lebih dulu melalui gol indah penyerang asing mereka, Flavio Silva, pada menit ke-65. Keunggulan ini membuat para pendukung Macan Putih optimis bisa membawa pulang poin penuh dari kandang Serdadu Tridatu.
Namun, harapan itu buyar di penghujung laga. Bali United, yang tak menyerah begitu saja, berhasil menyamakan kedudukan melalui gol dari Ilija Spasojevic di menit ke-90+4. Gol tersebut tercipta dalam situasi yang dianggap kontroversial oleh kubu Persik Kediri, terutama terkait durasi waktu tambahan yang diberikan wasit. Segera setelah peluit panjang dibunyikan, sorotan tajam mengarah pada keputusan wasit yang memberikan tambahan waktu empat menit, di mana gol penyama kedudukan itu terjadi.
Tidak lama setelah pertandingan usai, Persik Kediri langsung menyuarakan ketidakpuasan mereka melalui platform media sosial resminya. Sebuah unggahan yang memperlihatkan papan skor akhir disertai tulisan “+4” dan emoji wajah kebingungan, seolah menyindir keputusan wasit. Unggahan tersebut sontak menjadi viral dan memicu diskusi panas di kalangan penggemar sepak bola nasional, mempertanyakan independensi dan ketelitian kepemimpinan pertandingan.
Dampak Awal dan Sorotan Laga Pembuka
Manajer Persik Kediri, dalam wawancara terpisah, menyatakan kekecewaannya mendalam terhadap hasil tersebut. “Kami merasa dirugikan dengan keputusan di menit-menit akhir. Kerja keras para pemain sepanjang 90 menit terasa sia-sia dengan gol yang tercipta di luar ekspektasi waktu normal,” ujarnya.
“Tentu kami menghormati keputusan wasit, namun kami akan mengevaluasi dan mungkin melayangkan surat protes resmi kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait insiden ini. Integritas kompetisi harus selalu dijaga demi keadilan semua tim,”
tambah sumber internal klub yang tidak ingin disebutkan namanya.
Insiden ini menambah daftar panjang kontroversi wasit yang kerap mewarnai laga-laga di Liga 1. Meskipun masih di awal musim, kejadian ini menjadi alarm bagi PT LIB untuk lebih memperhatikan kualitas dan kinerja perangkat pertandingan demi menjaga kredibilitas liga. Di sisi lain, Bali United patut bersyukur atas satu poin yang diraih di kandang, meski harus melalui drama dan kritik pedas dari lawan.
Kedua tim kini harus segera berbenah untuk menghadapi jadwal pertandingan selanjutnya. Persik Kediri akan menjamu lawan kuat di kandang mereka, sementara Bali United akan melakoni laga tandang. Harapan publik adalah insiden seperti ini tidak terulang kembali dan kompetisi dapat berjalan fair play hingga akhir musim.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda