Rodrygo Terjepit di Real Madrid: Enggan Pergi, Minim Menit Bermain

Penyerang Real Madrid, Rodrygo Goes, mendapati dirinya dalam situasi sulit setelah hanya menjadi penghangat bangku cadangan pada laga pembuka La Liga musim ini. Kemenangan tipis Real Madrid 1-0 atas Athletic Bilbao di pekan perdana La Liga pada 21 August 2025 justru menyisakan pertanyaan besar tentang masa depan salah satu talenta muda paling menjanjikan mereka.
Rodrygo, yang selama beberapa musim terakhir telah membuktikan dirinya sebagai pemain kunci dengan gol-gol krusial dan performa menawan, kini menghadapi kenyataan pahit bahwa ia mungkin bukan lagi pilihan utama pelatih Carlo Ancelotti. Absennya Rodrygo dari sebelas pertama, ditambah dengan rumor transfer Kylian Mbappé dan persaingan ketat di lini serang, semakin membuat masa depannya di Santiago Bernabéu menjadi tidak menentu.
Bayang-bayang Persaingan Ketat
Kedatangan Jude Bellingham yang langsung memberikan dampak signifikan, serta perubahan taktik Ancelotti menjadi formasi 4-4-2 dengan ‘diamond’ di lini tengah, tampaknya menjadi salah satu penyebab Rodrygo mulai kehilangan tempat. Formasi ini lebih mengandalkan kekuatan lini tengah dan menempatkan dua penyerang sentral, di mana Vinicius Jr. seringkali dipasangkan dengan Joselu atau bahkan Bellingham yang didorong ke depan.
Meskipun Rodrygo dikenal dengan fleksibilitasnya yang bisa bermain di kedua sayap atau sebagai penyerang tengah, preferensi Ancelotti kini condong pada kombinasi lain. Musim lalu, Rodrygo kerap menjadi pilihan utama di sayap kanan atau bahkan menemani Vinicius di depan. Namun, kini ia harus bersaing ketat tidak hanya dengan Vinicius, tetapi juga dengan Brahim Diaz, Joselu, dan bahkan potensi pemain baru di masa depan.
Situasi ini tentu menekan bagi Rodrygo yang berada di puncak usianya untuk mencapai potensi maksimal. Menit bermain reguler adalah kunci bagi perkembangan pemain muda, dan jika ia terus-menerus terpinggirkan, hal itu dapat menghambat progres kariernya.
Dilema Loyalitas dan Ambisi
Meskipun situasi Rodrygo di klub kurang ideal, sumber-sumber terdekat mengindikasikan bahwa pemain Brasil itu tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan Real Madrid. Rodrygo, yang tiba di Bernabéu pada usia muda dan telah mencicipi gelar Liga Champions serta La Liga, memiliki ikatan emosional dan ambisi besar untuk menjadi legenda di klub tersebut.
Dia percaya pada kemampuannya untuk berjuang dan mendapatkan tempat reguler, meskipun harus bersaing dengan nama-nama besar. Keinginan Rodrygo untuk tetap bertahan memberikan dilema tersendiri bagi manajemen Real Madrid. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan aset berharga dan talenta masa depan. Di sisi lain, mereka juga harus mempertimbangkan nilai jual sang pemain jika menit bermainnya terus menurun, atau jika ada tawaran menggiurkan datang dari klub lain.
“Situasi Rodrygo adalah cerminan klasik dari dilema yang dihadapi banyak klub top Eropa. Bagaimana menyeimbangkan ambisi individu pemain muda dengan kebutuhan skuad yang kompetitif, sembari tetap menjaga nilai aset di bursa transfer,” ujar seorang pengamat sepak bola Spanyol.
Klub-klub top Eropa seperti Liverpool, Manchester City, atau bahkan klub-klub Serie A yang mencari penyerang sayap berkualitas tentu akan memantau ketat situasi ini. Namun, dengan sikap Rodrygo yang enggan dijual, Real Madrid kemungkinan besar akan mempertahankan dirinya, setidaknya untuk musim ini.
Musim masih panjang, dan rotasi pemain akan menjadi kunci bagi Real Madrid yang berkompetisi di berbagai ajang, termasuk Liga Champions dan Copa del Rey. Peluang Rodrygo untuk kembali ke starting XI tentu masih terbuka lebar, tergantung pada performanya dalam latihan dan ketika diberi kesempatan. Namun, apakah Ancelotti akan memberinya menit bermain yang cukup untuk membuatnya tetap bahagia dan berkembang, ataukah dilema ini akan terus berlanjut hingga jendela transfer berikutnya, masih harus dinantikan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda