November 5, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

El Fasher di Ambang Bencana: Ratusan Ribu Warga Sipil Terjepit Antara Kelaparan dan Bom

El Fasher, Sudan Utara – Sebuah krisis kemanusiaan yang mengerikan sedang berlangsung di El Fasher, ibu kota Darfur Utara, Sudan, di mana setidaknya 260.000 warga sipil terjebak dalam pengepungan yang brutal. Mereka dihadapkan pada pilihan yang mustahil: bertahan dalam kota berarti mempertaruhkan nyawa karena kelaparan atau serangan bom yang tak henti, sementara mencoba melarikan diri dapat berujung pada kekerasan, perkosaan, atau kematian di tangan berbagai kelompok bersenjata. Situasi ini, yang semakin memburuk sejak konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pecah pada April 2023, kini telah mencapai titik didih, menarik perhatian dunia terhadap potensi genosida lainnya di wilayah yang telah lama didera kekerasan.

Sebagai satu-satunya ibu kota negara bagian di Darfur yang belum sepenuhnya dikuasai oleh RSF, El Fasher memegang posisi strategis vital. Kota ini menjadi pusat perlindungan bagi ratusan ribu pengungsi internal dan juga merupakan pusat logistik penting untuk bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Darfur. Namun, eskalasi pertempuran baru-baru ini telah memutus jalur pasokan, menghentikan aliran makanan, air, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya, mengubah kota tersebut menjadi penjara terbuka bagi penduduknya.

Ancaman Ganda: Kelaparan dan Bombardir Tanpa Henti

Laporan dari dalam El Fasher menggambarkan kondisi yang semakin memburuk setiap harinya. Serangan udara, penembakan artileri, dan pertempuran darat terus-menerus terjadi, mengubah kehidupan normal menjadi perjuangan untuk bertahan hidup. Infrastruktur penting seperti rumah sakit dan fasilitas air telah rusak atau tidak berfungsi, membuat layanan kesehatan menjadi lumpuh di tengah meningkatnya kebutuhan medis akibat kekerasan dan penyakit.

Kondisi kelaparan juga menjadi ancaman nyata. Dengan terputusnya akses bantuan kemanusiaan dan terhambatnya aktivitas pertanian serta pasar lokal, harga kebutuhan pokok melambung tinggi, di luar jangkauan sebagian besar penduduk. Anak-anak, wanita hamil, dan lansia adalah kelompok yang paling rentan, menghadapi risiko gizi buruk dan penyakit yang mematikan. PBB dan organisasi kemanusiaan telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang blokade efektif yang mencegah pengiriman bantuan vital, memperingatkan potensi bencana kelaparan massal jika akses tidak segera dibuka.

Kami terjebak di sini, tidak ada makanan, tidak ada air bersih, bom jatuh setiap hari. Kami tidak bisa pergi karena takut diperkosa atau dibunuh di jalan. Ini bukan kehidupan, ini adalah neraka. Dunia harus tahu apa yang terjadi pada kami dan bertindak sekarang sebelum semuanya terlambat.

Pentingnya Strategis dan Seruan Mendesak untuk Bantuan

El Fasher bukan hanya sekadar kota, tetapi juga simbol perjuangan dan harapan bagi banyak orang di Darfur. Kejatuhannya akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi seluruh wilayah, membuka jalan bagi kekerasan lebih lanjut dan memicu gelombang pengungsian massal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Konflik di El Fasher adalah cerminan dari perang saudara yang lebih luas di Sudan, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi sejak April 2023.

Organisasi internasional, termasuk PBB, Uni Afrika, dan sejumlah negara, telah menyerukan gencatan senjata segera dan pembukaan koridor kemanusiaan yang aman. Namun, seruan ini sejauh ini belum membuahkan hasil signifikan di lapangan. Warga El Fasher membutuhkan lebih dari sekadar simpati; mereka membutuhkan tindakan nyata – penghentian pertempuran, akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan perlindungan bagi warga sipil yang terjebak dalam pusaran kekerasan yang brutal. Pada 15 September 2025, dunia menyaksikan dengan cemas, berharap ada intervensi cepat sebelum El Fasher menjadi babak kelam lainnya dalam sejarah kelam Sudan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.