Polisi Ungkap Identitas Pelaku Serangan Sinagoga Inggris: Dua Tewas, Empat Terluka
London, Inggris – Kepolisian anti-terorisme Inggris hari ini mengumumkan identitas pria di balik serangan brutal terhadap sebuah sinagoga yang menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya. Pelaku diidentifikasi sebagai Jihad al-Shamie, 35 tahun, seorang warga negara Inggris keturunan Suriah, yang tewas ditembak polisi di lokasi kejadian.
Insiden mengerikan ini, yang terjadi di sebuah sinagoga di wilayah [Nama Wilayah/Kota jika diperlukan, atau Biarkan Umum] Inggris, telah mengejutkan komunitas lokal dan memicu kekhawatiran nasional. Otoritas penegak hukum bergerak cepat dalam penyelidikan, menyoroti ancaman serius dari ekstremisme terhadap tempat ibadah dan keamanan publik.
Identitas Pelaku dan Latar Belakang Awal
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis oleh satuan kepolisian anti-terorisme, Jihad al-Shamie disebut sebagai pelaku tunggal dalam penyerangan yang terjadi beberapa waktu lalu. Informasi awal mengungkapkan bahwa Shamie, yang berusia 35 tahun, memiliki kewarganegaraan Inggris namun berakar dari keturunan Suriah. Pria tersebut ditembak mati oleh petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian setelah insiden penyerangan berlangsung.
Penyelidikan mendalam kini sedang berlangsung untuk mengungkap motif pasti di balik aksi keji ini, termasuk kemungkinan keterkaitan dengan kelompok ekstremis atau adanya pengaruh ideologi radikal. Pihak berwenang belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai riwayat atau catatan kriminal Shamie sebelum insiden ini.
Kronologi Insiden dan Respon Kepolisian
Menurut laporan awal, serangan dimulai ketika Shamie melancarkan aksinya di dalam sinagoga, menyebabkan kepanikan dan kekacauan. Dua korban jiwa telah dikonfirmasi meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka dan telah menerima perawatan medis. Kondisi para korban luka bervariasi, dan beberapa di antaranya dilaporkan masih dalam kondisi serius.
Respon cepat dari unit kepolisian bersenjata menjadi kunci dalam mengakhiri insiden ini dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Petugas tiba di lokasi tidak lama setelah laporan pertama diterima, dan terlibat baku tembak yang berujung pada tewasnya pelaku. Tindakan tegas kepolisian mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena keberanian dan profesionalisme dalam menghadapi situasi berisiko tinggi.
“Keamanan komunitas kami adalah prioritas utama. Kami berkomitmen penuh untuk mengungkap motif di balik tindakan keji ini dan memastikan semua yang terlibat, jika ada, dibawa ke hadapan hukum,” ujar seorang juru bicara Kepolisian Metropolitan dalam konferensi pers pada 02 October 2025. “Penyelidikan anti-terorisme kami akan terus berlanjut tanpa henti untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan.”
Pihak kepolisian juga meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta melaporkan segala informasi yang mencurigakan kepada pihak berwajib. Tingkat keamanan di sekitar tempat ibadah, khususnya sinagoga dan masjid, telah ditingkatkan sebagai langkah antisipasi pasca-serangan ini.
Dampak dan Implikasi Nasional
Insiden ini telah memicu gelombang duka cita dan kecaman dari seluruh spektrum politik dan masyarakat Inggris. Pemimpin komunitas Yahudi dan Islam di Inggris telah menyerukan persatuan dan menolak segala bentuk kebencian dan ekstremisme. Perdana Menteri juga telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada kepolisian dalam upaya mereka memberantas terorisme.
Penyelidikan atas latar belakang Jihad al-Shamie diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pola radikalisasi dan potensi ancaman yang dihadapi Inggris. Pihak intelijen dan kepolisian akan bekerja sama erat untuk menganalisis data digital, jaringan komunikasi, dan riwayat pelaku demi mencegah insiden serupa di masa mendatang. Kejadian ini kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman terorisme domestik dan ekstremisme yang menargetkan kerukunan antarumat beragama.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
