Pakistan Dihantam Gelombang Insurgensi Taliban Terganas dalam Sedekade
ISLAMABAD – Pakistan kini tengah bergulat dengan gelombang kebangkitan Taliban paling sengit dalam satu dekade terakhir, sebuah ancaman yang menguji stabilitas dan keamanan nasionalnya. Konflik yang pernah diyakini berhasil ditumpas secara signifikan pada paruh kedua tahun 2010-an, kini kembali berkobar dengan intensitas mengkhawatirkan, didorong oleh dukungan dan perlindungan dari kelompok Taliban Afghanistan.
Kebangkitan TTP: Ancaman Baru bagi Stabilitas Nasional
Pada dekade sebelumnya, dengan dukungan signifikan dari Amerika Serikat, Pakistan melancarkan operasi militer berskala besar yang berhasil mengusir militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) dari benteng-benteng mereka di wilayah suku dekat perbatasan Afghanistan. Operasi seperti Zarb-e-Azb pada tahun 2014 dipuji karena telah melemahkan kapasitas TTP secara drastis, mengurangi serangan teror dan membawa periode relatif tenang bagi negara tersebut.
Namun, situasi telah berbalik tajam. Sejak tahun lalu, Pakistan mencatat peningkatan tajam dalam serangan teroris, dengan TTP mengklaim sebagian besar di antaranya. Serangan-serangan ini meliputi bom bunuh diri, penyergapan terhadap pasukan keamanan, dan pembunuhan target, terutama terkonsentrasi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan. Data menunjukkan ratusan anggota pasukan keamanan telah gugur, menandai konflik ini sebagai yang paling mematikan bagi Pakistan sejak puncaknya pada tahun 2014. Pemerintah Pakistan, pada 06 October 2025, menyatakan tekad kuat untuk memberantas ancaman ini, namun tantangan di lapangan semakin kompleks.
Dinamika Regional dan Peran Afghanistan
Kondisi geopolitik regional disinyalir menjadi katalis utama kebangkitan TTP. Penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada tahun 2021 dan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban Afghanistan memberikan dorongan moral dan operasional yang signifikan bagi TTP. Para pemimpin dan anggota TTP, yang selama ini berlindung di wilayah Afghanistan, kini diduga mendapat kebebasan bergerak dan dukungan logistik yang lebih besar dari sekutu ideologis mereka di seberang perbatasan.
“Situasi saat ini jauh lebih kompleks dibandingkan satu dekade lalu. Dukungan lintas batas dari Taliban Afghanistan telah memberi TTP ruang bernapas yang sangat berbahaya, menuntut respons yang lebih terkoordinasi dan multi-dimensi dari Islamabad,” ujar seorang analis keamanan terkemuka yang enggan disebut namanya, menekankan urgensi strategi yang komprehensif.
Islamabad telah berulang kali mendesak pemerintah Taliban di Kabul untuk mengambil tindakan tegas terhadap TTP yang beroperasi dari wilayah Afghanistan, namun respons dari Kabul seringkali dianggap tidak memadai. Ketegangan diplomatik meningkat seiring dengan eskalasi serangan di Pakistan, menimbulkan kekhawatiran akan dampak regional yang lebih luas. Sementara itu, pasukan keamanan Pakistan terus melancarkan operasi kontraterorisme, namun menghadapi medan yang sulit dan musuh yang semakin terorganisir.
Ancaman ini bukan hanya soal keamanan, melainkan juga berpotensi mengganggu proyek-proyek pembangunan dan investasi asing di Pakistan, yang sangat dibutuhkan untuk menopang ekonominya yang sedang berjuang. Masa depan stabilitas regional sangat bergantung pada kemampuan Pakistan untuk mengatasi gelombang insurgensi yang mematikan ini, seraya menavigasi hubungan yang rumit dengan tetangganya di Afghanistan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
