Kontroversi VAR Lilit Arsenal: Dua Penalti Dianulir dalam Tiga Laga Terakhir
Keputusan Video Assistant Referee (VAR) kembali menjadi sorotan tajam setelah insiden kontroversial yang membatalkan penalti bagi Arsenal dalam laga tandang kontra Fulham di Craven Cottage pada Sabtu, 18 October 2025. Insiden ini bukan yang pertama, menandai pola mengkhawatirkan dengan dua penalti The Gunners dianulir dalam tiga pertandingan terakhir, memicu perdebatan sengit tentang konsistensi dan implementasi teknologi dalam sepak bola.
Pembatalan penalti, yang seharusnya dapat mengubah jalannya pertandingan dan berpotensi memberikan poin krusial bagi Arsenal dalam perburuan gelar liga, kini menyisakan pertanyaan besar. Fans dan pengamat sepak bola sama-sama menuntut kejelasan lebih lanjut mengenai standar pengambilan keputusan VAR yang tampaknya semakin subjektif, mengancam integritas dan alur permainan.
Drama di Craven Cottage dan Pola yang Mengkhawatirkan
Pada pertandingan krusial melawan Fulham, wasit lapangan semula memberikan hadiah penalti kepada Arsenal menyusul sebuah insiden di kotak terlarang yang melibatkan pemain mereka. Namun, setelah tinjauan panjang oleh VAR, keputusan tersebut dianulir. Berdasarkan tayangan ulang, VAR menganggap adanya pelanggaran atau insiden lain di fase awal serangan yang mendahului pemberian penalti, sehingga membatalkan keputusan wasit utama. Detail spesifik pembatalan seringkali menjadi sumber frustrasi karena kurangnya transparansi komunikasi kepada publik.
Peristiwa ini mengingatkan kembali pada insiden serupa di pertandingan sebelumnya, di mana penalti yang seharusnya menjadi keuntungan bagi Arsenal juga dibatalkan setelah intervensi VAR. Pola pembatalan yang berulang dalam rentang waktu singkat ini menimbulkan kekhawatiran serius di kubu Arsenal, serta di kalangan pendukung yang merasa tim mereka menjadi target keputusan VAR yang kurang menguntungkan, berpotensi memengaruhi momentum tim.
Implikasi bagi Arsenal dan Masa Depan VAR
Dampak dari keputusan VAR yang kontroversial ini tidak hanya terasa di ruang ganti pemain dan staf pelatih, tetapi juga berpotensi memengaruhi mentalitas tim dan perburuan gelar yang semakin ketat. Setiap poin yang hilang akibat keputusan yang diperdebatkan bisa menjadi penentu di akhir musim, terutama dalam liga sekompetitif Premier League yang menuntut konsistensi tinggi. Manajer Arsenal, Mikel Arteta, dan para pemainnya tentu akan merasa frustrasi dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh intervensi teknologi yang kadang dianggap tidak jelas.
Di tengah kegaduhan ini, seruan untuk perbaikan sistem VAR semakin menguat dari berbagai pihak. Banyak berpendapat bahwa teknologi, yang sejatinya diciptakan untuk meningkatkan keadilan dan akurasi, justru kerap menciptakan kebingungan, memperlambat alur permainan, dan bahkan menambah kontroversi. Konsistensi dalam penerapannya menjadi kunci utama yang terus-menerus dipertanyakan.
“VAR seharusnya membantu wasit membuat keputusan yang lebih akurat, bukan malah menjadi sumber perdebatan baru setiap pekannya. Jika terus seperti ini, kredibilitas pertandingan akan terancam. Kita perlu kejelasan standar dan implementasi yang lebih baik agar teknologi ini benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya, tanpa menghilangkan esensi spontanitas sepak bola,” ujar seorang pengamat sepak bola senior, mengomentari maraknya kontroversi VAR.
Pihak penyelenggara liga dan badan pengatur sepak bola diharapkan dapat segera meninjau kembali protokol VAR untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya akurat tetapi juga transparan, konsisten, dan tidak terlalu intervensif. Masa depan integritas pertandingan sepak bola sangat bergantung pada bagaimana permasalahan ini ditangani, demi menjaga kepercayaan publik terhadap olahraga.
Arsenal, yang kini berjuang keras untuk mempertahankan posisi di papan atas dan bersaing memperebutkan trofi, berharap agar keberuntungan, atau setidaknya keputusan yang adil, akan berpihak pada mereka di sisa musim ini. Sementara itu, perdebatan tentang peran VAR dalam sepak bola modern akan terus berlanjut, menunggu solusi konkret dari para pemangku kepentingan untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara teknologi dan elemen manusiawi dalam pertandingan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
