December 2, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Rentetan Serangan Rusia Picu Pemadaman Listrik Meluas di Ukraina

KYIV, Ukraina – Gelombang serangan rudal dan drone besar-besaran yang dilancarkan Rusia pada 09 November 2025 telah memicu pemadaman listrik berskala luas di seluruh Ukraina, menargetkan ibu kota Kyiv, kota-kota besar seperti Dnipro dan Kharkiv, serta sejumlah kota kecil di berbagai wilayah. Serangan yang terkoordinasi ini memperparah krisis energi, meninggalkan jutaan warga Ukraina dalam kegelapan dan kedinginan di tengah suhu yang mulai menusuk.

Pihak berwenang Ukraina mengonfirmasi bahwa infrastruktur energi vital menjadi sasaran utama, mengakibatkan kerusakan parah pada gardu induk dan fasilitas pembangkit listrik. Ini bukan kali pertama Rusia secara sistematis menargetkan jaringan energi Ukraina, namun skala dan intensitas serangan terbaru ini menyoroti upaya Moskow untuk melumpuhkan kemampuan operasional negara tersebut dan memecah semangat rakyatnya.

Eskalasi Serangan dan Kerusakan Infrastruktur Vital

Menurut laporan dari Kementerian Energi Ukraina, serangan dimulai pada dini hari, melibatkan kombinasi rudal jelajah dan drone Shahed buatan Iran. Kyiv, sebagai pusat pemerintahan dan kota terpadat, mengalami sejumlah ledakan hebat yang memicu sirene serangan udara selama berjam-jam. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, melaporkan bahwa setidaknya sebagian kota mengalami pemadaman listrik darurat untuk menstabilkan jaringan setelah beberapa fasilitas kunci rusak parah.

Di kota-kota lain, seperti Dnipro di bagian tengah dan Kharkiv di timur laut, situasinya tidak kalah genting. Penduduk di kedua kota ini melaporkan pemadaman listrik total di beberapa distrik, mengganggu pasokan air dan pemanas di ribuan rumah tangga. Pembangkit listrik tenaga termal dan gardu transmisi bertegangan tinggi disebut-sebut sebagai target utama, menunjukkan strategi Rusia untuk memutus rantai pasokan energi secara efektif.

“Mereka sengaja menargetkan warga sipil kami dengan menyerang infrastruktur yang menopang kehidupan dasar. Ini adalah tindakan teroris yang dirancang untuk memecah semangat kami, tetapi kami tidak akan menyerah. Setiap rudal yang mereka luncurkan hanya akan memperkuat tekad kami untuk menang.”

Lebih dari selusin wilayah di seluruh negeri terdampak, dengan laporan awal menunjukkan jutaan pelanggan kehilangan akses listrik. Tim darurat segera dikerahkan untuk memulai perbaikan, namun upaya tersebut kerap terhambat oleh ancaman serangan lanjutan dan luasnya kerusakan. Kondisi cuaca yang dingin, dengan suhu mendekati titik beku di banyak daerah, menambah penderitaan warga yang kini harus bertahan tanpa listrik, pemanas, dan bahkan air.

Krisis Kemanusiaan dan Upaya Pemulihan

Dampak serangan ini jauh melampaui sekadar pemadaman listrik. Rumah sakit di beberapa wilayah terpaksa beralih ke generator darurat, sementara pasokan air bersih terganggu karena pompa tidak berfungsi. Sistem komunikasi juga terpengaruh, menyulitkan koordinasi dan penyebaran informasi penting kepada masyarakat. Analis memperingatkan bahwa serangan terus-menerus terhadap infrastruktur energi dapat memicu krisis kemanusiaan yang lebih parah, terutama jika musim dingin semakin ekstrem.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato terbarunya mengutuk keras serangan tersebut, menegaskan bahwa tindakan Moskow merupakan kejahatan perang yang disengaja. Ia kembali menyerukan kepada negara-negara Barat untuk meningkatkan pasokan sistem pertahanan udara guna melindungi langit Ukraina dari serangan rudal dan drone Rusia. “Kami membutuhkan lebih banyak perlindungan. Setiap sistem pertahanan udara yang diberikan kepada kami berarti nyawa yang terselamatkan dan infrastruktur yang terlindungi,” ujarnya.

Meskipun menghadapi tantangan besar, upaya pemulihan telah dimulai di seluruh negeri. Teknisi energi bekerja tanpa henti, seringkali dalam kondisi berbahaya, untuk memulihkan pasokan. Pemerintah daerah juga telah mendirikan “Pusat Ketahanan” atau “Invincibility Points” yang dilengkapi dengan generator, pemanas, dan koneksi internet, berfungsi sebagai tempat berlindung bagi warga yang terdampak. Komunitas internasional telah menyatakan keprihatinan mendalam dan berjanji untuk terus memberikan dukungan, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan maupun peralatan untuk perbaikan infrastruktur energi.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda