December 19, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Sri Lanka Diterjang Bencana Terbesar Sejarah, Korban Jiwa Siklon Capai 355

Sri Lanka tengah menghadapi krisis kemanusiaan dan bencana alam terparah dalam sejarahnya. Presiden negara kepulauan tersebut secara resmi mendeklarasikan keadaan darurat nasional pada 02 December 2025, menyusul jumlah korban jiwa yang terus meningkat akibat banjir bandang dan tanah longsor pasca-terjangan badai siklon yang melanda pekan lalu. Data terakhir menunjukkan 355 orang tewas, menjadikannya salah satu bencana paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir.

Situasi ini, yang bermula dari terjangan badai tropis di sebagian besar wilayah Sri Lanka, telah menyebabkan kehancuran masif. Infrastruktur vital rusak parah, ribuan rumah terendam, dan jutaan orang terkena dampaknya secara langsung maupun tidak langsung. Pernyataan presiden mengenai skala bencana ini menggarisbawahi urgensi situasi yang dihadapi bangsa.

Situasi ini adalah bencana alam paling menantang dalam sejarah negara kami. Skala kerusakan dan jumlah korban jiwa menuntut respons yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami membutuhkan dukungan penuh dari setiap lapisan masyarakat dan komunitas internasional untuk melewati masa sulit ini.

Dampak Meluas dan Skala Kerusakan

Banjir yang melanda pasca-siklon telah membanjiri puluhan ribu rumah di berbagai provinsi, khususnya di wilayah pesisir barat dan selatan. Desa-desa terpencil kini terisolasi total akibat putusnya akses jalan, jembatan, dan jalur komunikasi. Lebih dari 500.000 orang diperkirakan telah mengungsi dari rumah mereka, mencari perlindungan di kamp-kamp sementara yang didirikan pemerintah dan organisasi kemanusiaan.

Kerusakan infrastruktur tidak hanya menghambat upaya penyelamatan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Lahan pertanian luas terendam, mengancam mata pencarian ribuan petani. Fasilitas kesehatan juga banyak yang tidak berfungsi, sementara risiko penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air meningkat tajam di tengah genangan air yang surut.

Tim penyelamat, yang terdiri dari militer, polisi, dan sukarelawan, berjuang keras menembus daerah-daerah terpencil yang terdampak paling parah. Mereka menghadapi tantangan logistik yang sangat besar, termasuk kekurangan perahu, alat berat, dan bahan bakar untuk menjangkau korban yang masih terperangkap atau membutuhkan evakuasi medis darurat. Banyak jenazah yang ditemukan dalam kondisi sulit, menambah beban emosional bagi tim SAR.

Respons Nasional dan Bantuan Internasional

Menyikapi krisis ini, pemerintah Sri Lanka telah mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia. Angkatan bersenjata dikerahkan untuk membantu evakuasi, mendistribusikan bantuan, dan melakukan operasi pencarian serta penyelamatan. Pusat-pusat penampungan darurat telah didirikan untuk menampung para pengungsi, meskipun fasilitas yang ada seringkali kewalahan dengan jumlah pengungsi yang terus bertambah.

Komunitas internasional pun tak tinggal diam. Sejumlah negara sahabat dan organisasi kemanusiaan global telah menawarkan bantuan. Bantuan berupa pangan, obat-obatan esensial, tenda darurat, selimut, dan peralatan sanitasi mulai disalurkan ke Sri Lanka. Tim medis darurat dan kontingen penyelamat spesialis dari berbagai negara juga telah tiba atau sedang dalam perjalanan untuk membantu upaya penanggulangan bencana di lapangan.

Meskipun bantuan mengalir, tantangan ke depan masih sangat besar. Pemulihan pasca-bencana diperkirakan akan memakan waktu lama dan membutuhkan investasi besar untuk merekonstruksi infrastruktur, memulihkan mata pencarian, serta memberikan dukungan psikososial bagi para korban. Pemerintah Sri Lanka, dengan dukungan penuh dari masyarakat internasional, bertekad untuk membangun kembali dan membantu warganya bangkit dari tragedi ini.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda