Rumah Sakit Gaza di Ambang Kelaparan: Bantuan Kritis Terhambat
Jalur Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah, dengan rumah sakit-rumah sakit di wilayah tersebut berada di ambang kolaps total akibat kelangkaan makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Pembatasan ketat terhadap masuknya bantuan kemanusiaan telah menyebabkan lonjakan drastis kasus malnutrisi dan kelaparan, yang secara langsung mengancam nyawa pasien dan mengganggu operasional medis.
Para tenaga medis, yang seharusnya menjadi pilar terakhir harapan di tengah konflik yang berkepanjangan, kini harus berjuang melawan rasa lapar mereka sendiri sambil berupaya merawat ribuan pasien. Laporan dari dalam Gaza menyebutkan bahwa para dokter dan perawat kerap pingsan karena kekurangan gizi, sebuah kondisi yang secara langsung melemahkan kemampuan mereka untuk memberikan perawatan yang layak.
Dampak pada Pasien dan Kelangkaan Kritis
Dampak paling memilukan dari krisis pangan ini terlihat pada kondisi pasien, terutama kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak. Pasokan susu formula bayi di rumah sakit-rumah sakit Gaza dilaporkan hampir habis, memaksa staf medis untuk mencari alternatif darurat yang tidak selalu memadai atau aman. Bayi-bayi yang baru lahir, yang membutuhkan nutrisi esensial untuk tumbuh kembang, kini menghadapi ancaman kelaparan yang sangat nyata.
Selain itu, pasien dewasa yang menderita penyakit kronis atau mereka yang sedang dalam masa pemulihan pascaoperasi juga sangat membutuhkan asupan nutrisi yang memadai untuk mempercepat penyembuhan. Namun, dengan minimnya pasokan makanan bergizi, rumah sakit tidak mampu menyediakan diet yang diperlukan, memperlambat proses pemulihan dan bahkan memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Kami berada di titik puncak. Bagaimana kami bisa menyembuhkan orang jika kami sendiri tidak punya cukup energi untuk berdiri? Setiap hari adalah perjuangan untuk menemukan makanan bagi staf kami dan, yang lebih penting, untuk bayi-bayi yang kelaparan ini.
— Seorang juru bicara medis dari salah satu rumah sakit utama di Gaza.
Desakan Global untuk Akses Bantuan Kemanusiaan
Situasi kritis ini telah memicu desakan keras dari komunitas internasional untuk segera membuka jalur bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh Jalur Gaza. Organisasi-organisasi kemanusiaan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berulang kali menyerukan agar semua pihak yang berkonflik mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan memastikan pengiriman bantuan makanan, air bersih, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya dapat dilakukan dengan aman dan efektif.
Diperkirakan lebih dari dua juta penduduk Gaza kini berada dalam risiko kelaparan yang akut, dengan sistem kesehatan yang sudah rapuh kini berada di ambang kehancuran total. Tanpa intervensi segera dan pencabutan pembatasan terhadap bantuan, para ahli memperingatkan bahwa krisis akan mencapai tingkat bencana yang tak terbayangkan, dengan konsekuensi fatal bagi ribuan nyawa. Situasi ini tetap menjadi fokus perhatian dunia pada 27 July 2025.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
