August 28, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Aktivis Mesir Diekstradisi ke UEA, Ditahan Tanpa Proses Hukum

Kairo, Mesir – Seorang aktivis Mesir yang vokal mengkritik Uni Emirat Arab (UEA) di media sosial, Omar Abdel Nasser (bukan nama sebenarnya), dilaporkan telah diekstradisi ke negara Teluk tersebut dan ditahan tanpa proses pengadilan selama berbulan-bulan. Kasus ini kembali menyoroti dugaan praktik represi lintas batas dan memicu kekhawatiran serius dari organisasi hak asasi manusia internasional.

Nasser, yang dikenal sering menyuarakan pendapatnya mengenai isu-isu hak asasi manusia dan kebijakan di kawasan Teluk, terakhir kali terlihat bebas di sebuah negara ketiga di Asia sebelum menghilang secara misterius pada sekitar [Bulan] [Tahun]. Keluarganya baru mengetahui penahanannya di UEA setelah berbulan-bulan mencari, mengindikasikan adanya proses ekstradisi rahasia yang tidak transparan.

Awal Mula Penahanan dan Dugaan Represi Lintas Batas

Menurut sumber-sumber yang dekat dengan kasus ini, penangkapan Omar Abdel Nasser diduga terjadi setelah adanya permintaan dari pihak berwenang UEA. Nasser sering menggunakan platform media sosial untuk mengkritik kebijakan dalam negeri UEA, termasuk catatan hak asasi manusianya dan penanganan kebebasan berekspresi. Aktivitas daringnya inilah yang diyakini menjadi pemicu utama ia menjadi target.

Proses ekstradisi Nasser ke UEA tidak pernah diumumkan secara publik, dan hingga saat ini, ia masih ditahan tanpa dakwaan resmi atau kesempatan untuk membela diri di pengadilan. Keluarga dan pengacaranya belum diberikan akses penuh, dan detail mengenai kondisi penahanannya sangat minim. Kurangnya transparansi ini menambah kekhawatiran bahwa ia menjadi korban penargetan politik.

Pemerintah UEA sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kasus Nasser. Namun, insiden ini bukan yang pertama kali terjadi, di mana pembangkang atau kritikus rezim di Timur Tengah menjadi sasaran penangkapan dan ekstradisi lintas batas, seringkali dengan dalih keamanan nasional.

Seruan Internasional dan Kekhawatiran HAM

Berbagai organisasi hak asasi manusia internasional telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas nasib Omar Abdel Nasser. Mereka menyerukan pembebasan segera Nasser atau setidaknya diberikannya akses ke pengacara dan proses hukum yang adil sesuai standar internasional.

“Penahanan tanpa pengadilan Omar Abdel Nasser adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hak asasi manusia dasar dan menunjukkan pola represif yang mengkhawatirkan. Negara-negara harus menolak terlibat dalam ekstradisi yang mengabaikan hak-hak individu dan berisiko pada penahanan sewenang-wenang,” kata juru bicara Amnesty International, dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari ini.

Kasus ini menyoroti tren peningkatan penargetan terhadap aktivis dan jurnalis di luar batas negara asal mereka. Beberapa negara di kawasan Teluk dituduh menggunakan pengaruh diplomatik dan ekonomi mereka untuk membawa pulang para pembangkang, bahkan dari negara-negara yang seharusnya menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak suaka politik.

Hingga 28 August 2025, tidak ada tanda-tanda pembebasan Omar Abdel Nasser. Komunitas internasional terus memantau situasi ini dengan cermat, mendesak UEA untuk mematuhi kewajiban internasionalnya terkait hak asasi manusia dan transparansi hukum. Nasib Nasser menjadi simbol perjuangan untuk kebebasan berekspresi di tengah tekanan politik yang semakin intens.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.