September 12, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Analisis: Strategi Eskalasi Bertahap Rusia dan Respons Barat yang Dipertanyakan

Kekhawatiran mendalam tengah menyelimuti koridor kekuasaan di Kyiv dan sejumlah ibu kota Eropa. Menurut para pejabat Ukraina dan Eropa, Presiden Rusia Vladimir V. Putin dinilai semakin berani mengambil langkah-langkah agresif, didorong oleh apa yang mereka persepsikan sebagai kurangnya dorongan balik atau respons yang tegas dari negara-negara Barat.

Pandangan ini mengemuka di tengah serangkaian manuver yang Moskow lakukan, yang oleh sebagian pengamat disebut sebagai “strategi eskalasi bertahap.” Pendekatan ini bertujuan untuk menguji batas kesabaran dan persatuan Barat, sambil menghindari provokasi yang terlalu ekstrem yang bisa memicu respons militer berskala besar.

Strategi Eskalasi Bertahap Moskow

Para analis dan pejabat intelijen meyakini bahwa Rusia secara sistematis menerapkan strategi koersif yang melibatkan berbagai instrumen kekuasaan, bukan hanya kekuatan militer konvensional. Ini mencakup peningkatan retorika agresif, seperti ancaman nuklir tersirat atau retorika yang menantang kedaulatan negara tetangga, serta kampanye disinformasi dan serangan siber yang terkoordinasi.

Di bidang militer, eskalasi bertahap terlihat dari peningkatan frekuensi dan skala latihan militer di dekat perbatasan NATO, penempatan rudal atau sistem pertahanan udara yang lebih canggih, dan operasi di wilayah abu-abu yang menantang norma internasional tanpa secara langsung memicu konflik bersenjata. Rusia juga memanfaatkan ketergantungan energi Eropa sebagai alat tawar-menawar, menyebabkan ketidakpastian pasar dan potensi krisis ekonomi.

Tujuan dari strategi ini, menurut sumber-sumber intelijen, adalah untuk mencapai tujuan geopolitik Rusia secara incremental, menciptakan fait accompli, dan mendestabilisasi kawasan tanpa harus menghadapi konsekuensi penuh dari invasi berskala penuh. Dengan setiap langkah, Kremlin mengamati reaksi Barat: apakah sanksi akan diperketat, apakah bantuan militer akan ditingkatkan, atau apakah terjadi perpecahan di antara sekutu. Kurangnya respons yang kohesif atau lambannya pengambilan keputusan diyakini memperkuat keyakinan Putin bahwa ia dapat terus mendorong batas.

Dampak Kurangnya Respons dan Kekhawatiran Eropa

Persepsi tentang kurangnya “dorongan balik” dari Barat menjadi inti kekhawatiran yang disampaikan pejabat Ukraina dan Eropa. Meskipun sanksi ekonomi besar telah diberlakukan dan bantuan militer yang signifikan diberikan kepada Ukraina, masih ada anggapan bahwa respons tersebut belum cukup cepat atau cukup kuat untuk benar-benar menghalangi ambisi Kremlin.

Beberapa kritik menyoroti keterlambatan dalam pengiriman senjata penting ke Ukraina, keengganan beberapa negara Eropa untuk memutuskan sepenuhnya hubungan ekonomi dengan Rusia, dan perbedaan pandangan di antara anggota NATO tentang sejauh mana mereka harus terlibat. Keselarasan dan kecepatan respons Barat dilihat sebagai faktor krusial dalam membentuk perhitungan Moskow.

“Para pejabat di Kyiv dan beberapa ibu kota Eropa mengungkapkan kekhawatiran bahwa setiap keengganan untuk merespons dengan tegas di mata Kremlin hanya akan diartikan sebagai lampu hijau untuk tindakan lebih lanjut,” kata seorang diplomat senior Eropa yang enggan disebut namanya pada 12 September 2025. “Ini bukan hanya tentang Ukraina; ini tentang tatanan keamanan Eropa secara keseluruhan.”

Kekhawatiran bahwa Putin merasa “diberanikan” bukanlah hal baru, namun semakin menguat seiring dengan berlanjutnya konflik. Jika persepsi ini terus berakar di Moskow, dampaknya bisa sangat besar, berpotensi mengarah pada peningkatan ketegangan regional dan global yang lebih luas, serta erosi lebih lanjut terhadap prinsip-prinsip hukum internasional. Debat internal di Barat tentang strategi terbaik untuk menghadapi Rusia tampaknya akan terus berlanjut, dengan taruhan yang semakin tinggi bagi perdamaian dan stabilitas dunia.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.