November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Badai Melissa: Korban Jiwa Meningkat, Haiti Terpukul, Bahama Siaga Penuh

Badai Melissa terus menunjukkan keganasan di Samudra Atlantik, meninggalkan jejak kehancuran dan duka di beberapa negara Karibia sebelum bergerak menuju Bahama. Data terbaru yang dirilis pada 29 October 2025 menunjukkan setidaknya 24 orang tewas akibat badai Kategori 3 ini, dengan Haiti menjadi negara yang paling terpukul oleh amukan alam.

Di Haiti, situasi darurat telah diumumkan menyusul banjir bandang yang terjadi secara tak terduga. Lebih dari 160 rumah dilaporkan terendam air, memaksa ratusan warga mengungsi. Pemerintah Haiti mengonfirmasi sedikitnya 20 korban jiwa di negara tersebut, banyak di antaranya akibat terseret arus deras atau tertimpa reruntuhan. Tim SAR masih terus melakukan pencarian di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, dan kekhawatiran akan peningkatan jumlah korban masih membayangi.

Sementara itu, Republik Dominika juga melaporkan satu korban jiwa, dan tiga jenazah ditemukan di Jamaika pasca-badai menerjang. Meskipun dampak di kedua negara ini tidak seberat Haiti, pihak berwenang tetap mengeluarkan peringatan kewaspadaan tinggi, terutama di wilayah pesisir yang rentan terhadap gelombang tinggi dan potensi banjir lanjutan.

Dampak Mematikan di Karibia: Haiti Paling Parah

Kondisi geografis dan infrastruktur Haiti yang rapuh menjadikan negara ini sangat rentan terhadap bencana alam. Banjir yang melanda kali ini menambah daftar panjang tragedi yang kerap menimpa negara termiskin di belahan Barat tersebut. Upaya bantuan kemanusiaan mulai digalang, namun akses logistik terhambat oleh jalanan yang rusak dan komunikasi yang terputus di beberapa area.

Bencana ini memperparah krisis kemanusiaan yang sudah ada di Haiti, di mana jutaan orang menghadapi kerawanan pangan dan akses terbatas terhadap layanan dasar. Pemerintah setempat bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menyediakan tempat penampungan sementara, makanan, dan air bersih bagi para korban yang terdampak.

Bahama Bersiap Menghadapi Amukan Badai

Setelah meninggalkan jejak kehancuran di Hispaniola dan Jamaika, Badai Melissa kini bergerak mengancam Bahama. Pusat Badai Nasional (NHC) melaporkan Melissa diperkirakan akan tiba di perairan Bahama dalam 24 hingga 36 jam ke depan, membawa angin kencang hingga 195 km/jam dan potensi gelombang badai yang berbahaya.

Pemerintah Bahama telah mengeluarkan peringatan badai di seluruh kepulauan, mendesak warga untuk segera mengamankan diri dan mematuhi instruksi evakuasi yang dikeluarkan, terutama di pulau-pulau dataran rendah dan wilayah pesisir. Sekolah-sekolah dan sebagian besar bisnis telah diperintahkan untuk tutup, dan tempat penampungan darurat telah disiapkan di seluruh wilayah.

Perdana Menteri Bahama, Philip Davis, dalam konferensi pers darurat menyatakan kesiapan penuh negaranya. Beliau menekankan pentingnya respons cepat dan koordinasi antarlembaga.

“Kami telah mengaktifkan semua protokol darurat dan mengerahkan sumber daya kami sepenuhnya untuk melindungi warga dan infrastruktur. Ini adalah badai yang sangat serius, dan keselamatan setiap individu adalah prioritas utama kami. Mohon jangan mengabaikan peringatan ini, evakuasi jika diminta, dan tetap ikuti informasi dari sumber resmi,”

ujar PM Philip Davis.

Organisasi-organisasi bantuan internasional, termasuk Palang Merah Internasional dan PBB, telah menyatakan kesiapan untuk memberikan dukungan pasca-badai, baik di Haiti maupun negara-negara lain yang terdampak. Fokus saat ini adalah memitigasi risiko di Bahama sambil memulai upaya pemulihan di wilayah yang sudah terlanda. Perkembangan Badai Melissa akan terus dipantau secara ketat, dengan pembaruan akan disampaikan secara berkala kepada publik.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya đŸ‘‰
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.