November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Eskalasi Gaza: Israel Lanjutkan Serangan, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata

TEL AVIV – Israel melancarkan gelombang serangan udara dan darat ke Jalur Gaza pada 20 October 2025, menuduh kelompok militan Palestina Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata sementara. Operasi militer ini secara signifikan mengakhiri jeda kemanusiaan yang rapuh dan menimbulkan kekhawatiran global akan eskalasi konflik yang lebih luas.

Menurut pernyataan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), keputusan untuk melanjutkan serangan diambil setelah dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh militan Hamas, termasuk laporan serangan roket dan aktivitas agresif di sepanjang garis perbatasan. “Kami berkomitmen untuk melindungi warga negara kami dari ancaman teror, dan setiap pelanggaran gencatan senjata akan ditanggapi dengan tegas,” ujar seorang juru bicara militer Israel dalam konferensi pers.

Bersamaan dengan dimulainya kembali operasi militer, pihak berwenang Israel juga mengumumkan penghentian sementara pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, sebuah langkah yang segera memicu kecaman dari organisasi-organisasi internasional yang menyoroti krisis kemanusiaan yang memburuk di wilayah tersebut.

Pemicu Eskalasi dan Klaim Pelanggaran

Gencatan senjata, yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir, memberikan jeda singkat dari pertempuran sengit dan memfasilitasi pertukaran tawanan serta peningkatan penyaluran bantuan esensial. Namun, suasana tegang tetap menyelimuti kedua belah pihak, dengan laporan insiden sporadis yang mengancam kestabilan kesepakatan.

Pihak Israel menuduh Hamas sengaja melanggar ketentuan gencatan senjata, meskipun rincian spesifik dari pelanggaran tersebut belum sepenuhnya dirilis ke publik. Di sisi lain, Hamas dengan tegas menampik tuduhan tersebut, bersikeras bahwa mereka tetap berkomitmen pada kesepakatan yang ada dan justru menuduh Israel yang menciptakan alasan untuk melanjutkan agresinya.

Seorang pejabat senior Hamas, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada media bahwa tuduhan Israel adalah “dalih belaka untuk melanjutkan pembantaian terhadap rakyat kami.” Ia menambahkan bahwa Hamas tetap berpegang pada kesepakatan yang dinegosiasikan dengan mediasi internasional, selama Israel juga mematuhinya.

“Kami mengamati situasi dengan keprihatinan mendalam. Gencatan senjata sangat penting untuk penyaluran bantuan dan melindungi warga sipil. Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan guna mengamankan jeda kemanusiaan yang langgeng.”

— Pernyataan dari Sekretaris Jenderal PBB (simulasi)

Dampak Kemanusiaan dan Masa Depan Gencatan Senjata

Penghentian sementara bantuan kemanusiaan menjadi pukulan telak bagi ratusan ribu warga Gaza yang sudah sangat rentan, yang banyak di antaranya telah mengungsi dan hidup dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, serta layanan medis. Organisasi PBB dan lembaga bantuan lainnya telah berulang kali memperingatkan tentang tingkat penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza.

Kembalinya pertempuran juga mengancam prospek negosiasi lebih lanjut untuk pembebasan sandera yang tersisa dan peningkatan pasokan bantuan kemanusiaan secara berkelanjutan. Mediasi yang dipimpin oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, yang sebelumnya berhasil menengahi gencatan senjata, kini menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan kedua belah pihak ke jalur diplomasi.

Komunitas internasional secara luas menyerukan de-eskalasi segera dan penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional. Banyak negara menyatakan kekhawatiran bahwa runtuhnya gencatan senjata ini dapat mendorong wilayah tersebut ke dalam siklus kekerasan yang lebih parah, dengan konsekuensi yang tak terbayangkan bagi warga sipil Palestina dan stabilitas regional secara keseluruhan. Masa depan perdamaian dan keselamatan di Timur Tengah kembali digantungkan pada benang yang sangat tipis.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.