December 1, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Gustavo Petro: Pemberontak Jadi Presiden, Berani Lawan Trump, Hadapi Gejolak Domestik

Presiden Kolombia Gustavo Petro, sosok yang tak asing dengan kontroversi dan gaya politik konfrontatif, kini berada di persimpangan jalan krusial. Mantan gerilyawan yang bertransformasi menjadi pemimpin negara ini telah menarik perhatian global, bukan hanya karena agenda reformasinya yang radikal, tetapi juga karena gesekan terbarunya dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sekaligus menghadapi badai politik di dalam negeri.

Dari akar perjuangan gerilya M-19 hingga mencapai puncak kekuasaan sebagai presiden sayap kiri pertama Kolombia pada tahun 2022, perjalanan Petro adalah kisah tentang ambisi, ketahanan, dan perubahan ideologis. Namun, sifatnya yang tidak kenal kompromi dan kesediaannya untuk menantang status quo kini menguji batas-batas kepemimpinannya baik di panggung internasional maupun domestik, demikian dilaporkan pada 13 November 2025.

Jejak Revolusioner dan Visi Transformasi

Latar belakang Gustavo Petro sebagai anggota kelompok gerilya M-19 pada era 1980-an membentuk sebagian besar identitas politiknya. Meskipun kemudian M-19 meletakkan senjata dan bertransformasi menjadi partai politik, semangat revolusioner Petro tetap membara, kini dalam arena demokrasi. Ia dikenal vokal dalam mengkritik neoliberalisme, ketimpangan sosial, dan ketergantungan Kolombia pada minyak dan gas.

Setelah menjabat sebagai senator dan walikota Bogotá, Petro akhirnya berhasil meraih kursi kepresidenan pada tahun 2022, menjanjikan “Perdamaian Total” dan serangkaian reformasi mendalam. Agendanya mencakup reformasi agraria untuk mendistribusikan tanah kepada petani miskin, reformasi sistem kesehatan dan pensiun, serta transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Visi radikalnya adalah untuk membangun Kolombia yang lebih adil dan setara, sekaligus mengakhiri siklus kekerasan yang telah melanda negara itu selama puluhan tahun.

Ketegangan Transatlantik dan Badai Politik Domestik

Gaya konfrontatif Petro baru-baru ini menempatkannya dalam konflik langsung dengan Donald Trump. Gesekan muncul setelah Petro secara terbuka mengkritik kebijakan antinarkotika AS yang dianggap gagal dan menyerukan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap masalah kokain, yang oleh banyak pihak di Washington dianggap sebagai tantangan langsung terhadap strategi AS di kawasan tersebut. Trump, yang dikenal tidak segan-segan menyerang lawan politiknya, membalas dengan pedas di media sosial, menuduh Petro merusak hubungan bilateral dan membahayakan keamanan regional.

Kritik dari figur sekelas Trump tidak hanya memicu perdebatan sengit di kancah internasional tetapi juga memperparah tekanan domestik yang dihadapi Petro. Di dalam negeri, upaya reformasinya menemui perlawanan sengit dari oposisi konservatif dan sektor-sektor bisnis yang kuat. Rancangan undang-undang vitalnya terhenti di Kongres, dan tingkat persetujuan publiknya terus diuji oleh isu-isu ekonomi, keamanan, dan dugaan skandal politik yang melibatkan orang-orang dekatnya.

Petro berada di persimpangan jalan yang penuh risiko. Gaya konfrontatifnya mungkin memenangkan dukungan di basisnya, namun ia juga berisiko mengisolasi Kolombia di kancah internasional dan memperparah perpecahan di dalam negeri, ujar Dr. Sofia Rodriguez, seorang pakar hubungan internasional dari Universitas Nasional Kolombia. Ia harus menyeimbangkan antara mempertahankan prinsip-prinsipnya yang kuat dan membangun konsensus yang diperlukan untuk memerintah secara efektif.

Situasi ini menciptakan lingkungan politik yang sangat volatil bagi Petro. Kemampuannya untuk menavigasi kritik dari Washington dan tekanan dari dalam negeri akan menjadi penentu utama keberhasilan atau kegagalan kepresidenannya, serta arah masa depan Kolombia di panggung global.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda