Hamas Setuju Bebaskan Sandera Bersyarat, Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Ujung Tanduk
GAZA/WASHINGTON – Kelompok militan Hamas telah memberikan respons resmi terhadap proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat, menyetujui prinsip pembebasan sandera namun mengajukan sejumlah syarat tambahan yang memerlukan negosiasi lebih lanjut terkait rencana penghentian konflik di Gaza. Pernyataan Hamas, yang disampaikan kepada para mediator, mengindikasikan adanya kemajuan diplomatik sekaligus tantangan besar dalam upaya mencapai kesepakatan.
Pada 03 October 2025, tidak jelas apakah kondisi yang diajukan Hamas akan memenuhi tuntutan Gedung Putih dan Israel. Respons ini datang di tengah tekanan internasional yang meningkat untuk menghentikan pertempuran dan mengatasi krisis kemanusiaan yang parah di Jalur Gaza.
Respons Hamas dan Syarat yang Diajukan
Proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat mencakup tiga fase, dimulai dengan penghentian permusuhan sementara, pertukaran sandera dengan tahanan Palestina, dan penarikan sebagian pasukan Israel, diikuti oleh negosiasi untuk gencatan senjata permanen dan rekonstruksi Gaza. Namun, respons Hamas, meskipun secara umum “positif” terhadap kerangka kerja tersebut, datang dengan serangkaian “modifikasi” yang signifikan.
Sumber-sumber yang dekat dengan negosiasi mengindikasikan bahwa Hamas menginginkan jaminan yang lebih kuat untuk gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza sejak awal kesepakatan. Selain itu, kelompok tersebut juga menuntut jaminan atas rekonstruksi Gaza dan pertukaran tahanan yang lebih komprehensif, mencakup sejumlah besar tahanan Palestina berprofil tinggi. Persyaratan ini mencerminkan prioritas utama Hamas untuk mengakhiri pengepungan Israel dan memastikan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.
Para pejabat Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, yang menjadi mediator utama dalam perundingan ini, kini sedang meninjau rincian respons Hamas. Proses evaluasi ini diharapkan akan menentukan langkah selanjutnya dalam upaya diplomatik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan tanpa hasil yang konkrit.
Tantangan di Meja Perundingan
Respons Hamas menghadirkan dilema kompleks bagi Israel dan Amerika Serikat. Israel, yang bersikeras pada tujuan utama untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, mungkin akan sulit menerima gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan penuh tanpa jaminan keamanan yang kuat. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara konsisten menyatakan bahwa operasi militer akan terus berlanjut hingga semua sandera dibebaskan dan Hamas tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Di sisi lain, Amerika Serikat, yang telah berupaya keras untuk memfasilitasi kesepakatan, kini menghadapi tugas yang lebih berat dalam menjembatani kesenjangan antara tuntutan Hamas dan tujuan Israel. Washington telah menekankan urgensi kesepakatan demi kemanusiaan dan stabilitas regional, namun tetap mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri.
“Penerimaan Hamas terhadap proposal ini, meskipun dengan syarat, menunjukkan adanya keinginan untuk menemukan solusi. Namun, jurang antara tuntutan Hamas dan tujuan Israel masih sangat lebar. Dibutuhkan kompromi signifikan dari kedua belah pihak, serta tekanan diplomatik yang kuat, untuk mencapai terobosan,” kata seorang analis hubungan internasional yang enggan disebutkan namanya, mengomentari situasi saat ini.
Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk setiap harinya, dengan kekurangan makanan, air bersih, dan pasokan medis yang meluas. Tekanan dari komunitas internasional untuk mencapai gencatan senjata semakin memuncak, tetapi harapan untuk kesepakatan cepat tetap rapuh mengingat perbedaan mendasar antara pihak-pihak yang bertikai.
Langkah selanjutnya kemungkinan akan melibatkan putaran negosiasi intensif untuk membahas modifikasi yang diajukan Hamas. Keberhasilan atau kegagalan perundingan ini akan memiliki dampak besar terhadap nasib jutaan warga Palestina di Gaza, serta stabilitas seluruh wilayah Timur Tengah.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya đŸ‘‰
Beranda
