July 17, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Iran Deportasi Jutaan Warga Afghanistan: Masa Depan Suram di Tanah Air Sendiri

Iran telah memulai gelombang deportasi besar-besaran terhadap warga Afghanistan, memaksa lebih dari satu juta orang untuk kembali ke tanah air mereka yang dilanda krisis. Langkah ini menempatkan para deportan dalam situasi yang sangat rentan, menghadapi kenyataan pahit berupa kemiskinan yang merajalela, krisis kemanusiaan akut, dan pembatasan ketat terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan di bawah pemerintahan Taliban.

Menurut laporan terbaru yang diterima pada 16 July 2025, proses deportasi ini terus berlanjut dengan intensitas tinggi di berbagai perbatasan. Ribuan warga Afghanistan, yang banyak di antaranya telah tinggal di Iran selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun sebagai pengungsi dan pekerja migran, kini harus memulai hidup baru dari nol di negara yang infrastrukturnya nyaris lumpuh dan ekonominya ambruk.

Tantangan di Tengah Kepulangan Paksa

Kondisi di Afghanistan saat ini jauh dari kata stabil. Setelah penarikan pasukan asing dan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada tahun 2021, negara itu terjun ke dalam jurang krisis kemanusiaan parah. PBB memperkirakan bahwa lebih dari separuh populasi Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat. Tingkat pengangguran meroket, dan akses terhadap layanan dasar seperti makanan, air bersih, dan perawatan kesehatan sangat terbatas.

Bagi perempuan dan anak perempuan, kepulangan ke Afghanistan membawa ancaman yang lebih besar. Rezim Taliban telah memberlakukan serangkaian dekret yang secara drastis membatasi hak-hak mereka, termasuk larangan pendidikan bagi anak perempuan di atas kelas enam, larangan bekerja di sebagian besar sektor, dan pembatasan ketat terhadap kebebasan bergerak dan berpakaian. Banyak keluarga yang dideportasi khawatir tentang masa depan anak-anak perempuan mereka, yang kini mungkin kehilangan kesempatan untuk bersekolah atau berpartisipasi dalam kehidupan publik.

Organisasi kemanusiaan internasional dan PBB telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai dampak gelombang deportasi ini. Sumber daya yang terbatas di Afghanistan sudah berada di bawah tekanan berat untuk menampung pengungsi internal dan mereka yang baru kembali. Ketiadaan pekerjaan, rumah, dan jaring pengaman sosial membuat para deportan ini sangat rentan terhadap kelaparan dan penyakit.

Kami tidak punya apa-apa di sini. Bagaimana kami akan bertahan hidup? Iran mengusir kami, tapi di sini tidak ada harapan sama sekali. Ke mana lagi kami harus pergi?

— Seorang warga Afghanistan yang baru dideportasi, Fathima Rahimi (nama samaran untuk melindungi identitasnya), mengungkapkan keputusasaannya kepada sebuah badan amal di perbatasan.

Latar Belakang dan Respons Internasional

Kebijakan Iran untuk mendeportasi warga Afghanistan didasari oleh berbagai faktor, termasuk tekanan ekonomi internal, masalah keamanan, dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat. Iran, yang telah menjadi rumah bagi jutaan pengungsi Afghanistan selama puluhan tahun menyusul konflik berkepanjangan di negara tetangganya, kini berargumen bahwa mereka tidak lagi mampu menanggung beban ekonomi dan sosial dari populasi migran yang besar.

Meskipun demikian, komunitas internasional mendesak Iran untuk memastikan proses deportasi dilakukan secara manusiawi dan mempertimbangkan situasi kemanusiaan yang parah di Afghanistan. Mereka juga menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan guna membantu negara itu menanggulangi krisis yang diperparah oleh kedatangan para deportan ini.

Situasi ini menyoroti dilema kompleks yang dihadapi oleh negara-negara yang menampung pengungsi dan migran, serta konsekuensi pahit bagi mereka yang terpaksa kembali ke tanah air yang tidak stabil. Masa depan jutaan warga Afghanistan yang dideportasi ini tetap tidak pasti, dan krisis ini menuntut perhatian serta solusi yang komprehensif dari seluruh dunia.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.