November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Israel dan Hamas Sinyalkan Kesiapan, Namun Rencana Damai Gaza Terhambat Perbedaan Fundamental

TEL AVIV, GAZA – Baik Israel maupun kelompok militan Hamas telah menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan inisiatif perdamaian yang didukung Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza. Namun, harapan akan terobosan diplomatik yang cepat meredup di tengah jurang pemisah yang dalam terkait masa depan Hamas dan tuntutan kunci mengenai perlucutan senjata, demikian laporan terbaru per 04 October 2025.

Pernyataan dari kedua belah pihak menunjukkan adanya celah tipis untuk dialog di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza. Meskipun demikian, rincian mengenai bagaimana “rencana” tersebut akan dijalankan, khususnya terkait status politik dan militer Hamas pasca-konflik, masih sangat kabur dan menjadi titik sandungan utama.

Kesiapan Terbatas Israel dan Tuntutan Keamanan

Dari sisi Israel, pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan Gedung Putih dalam upaya mengakhiri permusuhan. Namun, kerja sama ini datang dengan syarat yang tidak dapat ditawar: pembongkaran total kemampuan militer Hamas dan jaminan keamanan mutlak bagi warga Israel. Sumber-sumber diplomatik di Tel Aviv menyebutkan bahwa Israel bersikeras bahwa setiap skema perdamaian harus mencakup demiliterisasi Jalur Gaza secara menyeluruh dan pencegahan Hamas untuk kembali berkuasa atau mengancam Israel di masa depan.

Seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada media, “Kami menyambut baik upaya mediasi internasional, tetapi tidak akan ada kompromi terkait keamanan nasional kami. Hamas harus dilucuti dan kemampuan mereka untuk melancarkan serangan harus dihilangkan sepenuhnya.” Pernyataan ini menggarisbawahi posisi Israel yang teguh bahwa keberadaan Hamas sebagai kekuatan bersenjata adalah ancaman yang tidak dapat diterima.

Masa Depan Hamas dan Syarat Perlucutan Senjata

Di sisi lain, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak 2007, juga menyatakan kesiapannya untuk berinteraksi dengan proposal tersebut, namun dengan syarat-syarat yang bertentangan langsung dengan tuntutan Israel. Hamas menuntut diakhirinya blokade Gaza, rekonstruksi Jalur Gaza, dan jaminan atas hak-hak rakyat Palestina, termasuk pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Isu perlucutan senjata adalah poin paling sensitif dan paling mungkin memicu kebuntuan.

Para pemimpin Hamas secara konsisten menolak gagasan untuk menyerahkan senjata mereka tanpa konsesi politik yang signifikan atau jaminan keamanan dari pendudukan. Mereka melihat senjata mereka sebagai satu-satunya cara untuk membela diri dan melindungi hak-hak Palestina. Oleh karena itu, harapan akan perlucutan senjata sepihak oleh Hamas sangat kecil, dan ini menjadi batu sandungan terbesar dalam setiap upaya perdamaian.

“Perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai masa depan Jalur Gaza dan status politik Hamas pasca-konflik ibarat dua jalur paralel yang tidak akan pernah bertemu,” ujar Dr. Husam Badran, seorang analis politik Timur Tengah. “Israel menuntut pembubaran Hamas sebagai kekuatan militer dan politik, sementara Hamas menuntut pengakuan dan akhir dari pendudukan. Tanpa pihak ketiga yang mampu menjembatani jurang fundamental ini dengan konsesi yang signifikan dari kedua belah pihak, setiap rencana perdamaian akan sulit diwujudkan.”

Para pengamat internasional menggarisbawahi bahwa usulan perdamaian yang sukses harus secara cerdas menavigasi tuntutan yang saling bertentangan ini. Ini mungkin memerlukan pembentukan mekanisme internasional untuk mengawasi keamanan di Gaza, skema rekonstruksi yang ambisius, dan jalur politik yang jelas bagi rakyat Palestina. Namun, hingga saat ini, rincian tentang bagaimana rencana yang didukung AS akan mengatasi poin-poin krusial ini masih belum jelas, menyisakan banyak pertanyaan dan kecemasan.

Situasi di lapangan tetap tegang, dengan dampak kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Tanpa adanya kemajuan substansial dalam menjembatani perbedaan-perbedaan mendasar ini, prospek perdamaian jangka panjang masih tampak jauh dari kenyataan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya đŸ‘‰
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.