Muar, Kota Furnitur Malaysia, Terguncang Tarif Trump: Menanti Babak Baru Tekanan Ekonomi
        Muar, Malaysia – Dikenal sebagai “Furniture City” atau Kota Furnitur, Muar di Johor, Malaysia, telah lama menjadi tulang punggung industri mebel negara tersebut, mengekspor produknya ke seluruh dunia. Namun, ketenaran dan kemakmuran kota ini kini dihadapkan pada ujian berat. Setelah berjuang menghadapi tantangan ekonomi yang semakin ketat, Muar kini harus bersiap menghadapi gelombang tekanan baru menyusul kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, terutama yang menargetkan kabinet dapur.
Kondisi ini bukan hal baru bagi para pelaku industri di Muar. Jauh sebelum tarif terbaru diberlakukan, industri furnitur Muar sudah menunjukkan tanda-tanda “kehilangan pijakan.” Persaingan global yang ketat, kenaikan biaya produksi, dan perubahan selera pasar telah menjadi bayangan yang terus menghantui. Namun, intervensi tarif yang spesifik dan seringkali tidak terduga dari Washington telah memperumit lanskap bisnis secara drastis, mengancam mata pencarian ribuan pekerja dan keberlangsungan ratusan pabrik.
Muar: Dari Pusat Furnitur Global Menuju Ancaman Tarif
Berlokasi strategis di pesisir barat daya Semenanjung Malaysia, Muar telah membangun reputasinya sebagai salah satu pusat manufaktur furnitur terbesar di Asia Tenggara. Ribuan pabrik, dari skala kecil hingga besar, beroperasi di sini, memproduksi berbagai jenis furnitur mulai dari perabot rumah tangga hingga komponen khusus seperti kabinet dapur. Produk-produk dari Muar telah lama menjadi komoditas ekspor utama Malaysia, dengan pasar Amerika Serikat sebagai salah satu tujuan terbesar.
Namun, di balik gemerlap ekspor, industri ini telah merasakan tekanan. Biaya tenaga kerja yang meningkat di Malaysia, ketergantungan pada tenaga kerja asing, serta fluktuasi harga bahan baku, terutama kayu, telah mengikis margin keuntungan. Selain itu, munculnya pesaing baru dari negara-negara berkembang lainnya dengan biaya produksi yang lebih rendah juga menambah daftar tantangan. “Kami sudah berjuang keras untuk mempertahankan daya saing di pasar global,” ujar seorang pengusaha furnitur lokal yang enggan disebutkan namanya, pada 26 October 2025. “Setiap kenaikan biaya atau hambatan perdagangan sekecil apapun bisa berakibat fatal bagi banyak dari kami.”
Tekanan Ganda: Dampak Tarif Kabinet dan Ketidakpastian Ekonomi Global
Pukulan telak datang ketika pemerintahan Trump, dalam upayanya menekan praktik perdagangan yang dianggap tidak adil, mulai memberlakukan tarif anti-dumping dan anti-subsidi yang signifikan pada produk furnitur tertentu, termasuk kabinet dapur. Meskipun target utama kebijakan ini seringkali adalah Tiongkok, dampaknya merembet ke negara-negara lain, termasuk Malaysia, yang dituduh menjadi jalur bagi produk-produk Tiongkok untuk menghindari tarif.
Produsen di Muar yang mengekspor kabinet dapur ke AS tiba-tiba dihadapkan pada biaya tambahan yang substansial, membuat produk mereka kurang kompetitif. Hal ini tidak hanya memangkas keuntungan tetapi juga berisiko mengancam pangsa pasar yang telah dibangun puluhan tahun. Para pengusaha terpaksa memikirkan kembali strategi rantai pasokan mereka, mencari pasar alternatif, atau menanggung kerugian yang bisa berujung pada pengurangan produksi dan pemutusan hubungan kerja.
Tarif ini bukan hanya tentang angka di kertas; ini tentang mata pencarian orang, tentang keluarga yang bergantung pada pabrik-pabrik ini. Kami merasa seperti bola pingpong dalam perang dagang yang bukan kami mulai.
Ketidakpastian ekonomi global, ditambah dengan kebijakan perdagangan yang tidak menentu, membuat Muar semakin tertekan. Ancaman eskalasi perang dagang atau perluasan tarif ke kategori produk lain terus membayangi. Para pelaku industri di Muar kini dituntut untuk lebih adaptif dan inovatif. Diversifikasi produk, peningkatan efisiensi, dan eksplorasi pasar non-tradisional menjadi krusial untuk bertahan.
Pemerintah Malaysia juga dihadapkan pada tugas berat untuk mendukung industri kunci ini, baik melalui diplomasi perdagangan maupun insentif lokal. Bagaimana Muar akan bangkit dari guncangan tarif ini akan menjadi studi kasus penting bagi kota-kota industri lain yang bergantung pada ekspor di tengah lanskap perdagangan global yang semakin bergejolak.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
