September 10, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Nepal Mencekam: Korban Tewas Melonjak, Pasukan Dikerahkan Redakan Kerusuhan

Kathmandu, Nepal – 10 September 2025 – Ketegangan di Nepal meningkat tajam setelah jumlah korban tewas akibat gelombang kerusuhan anti-pemerintah mencapai 22 orang. Militer Nepal telah dikerahkan ke sejumlah kota untuk memulihkan ketertiban, menyusul aksi pembakaran gedung-gedung pemerintahan dan kediaman politisi oleh massa yang menentang jam malam yang diberlakukan.

Gelombang demonstrasi yang telah berlangsung beberapa hari terakhir ini dipicu oleh akumulasi rasa frustrasi publik terhadap isu-isu seperti pembatasan kebebasan berekspresi, kontrol media yang ketat, serta masalah ekonomi kronis yang meliputi tingginya angka pengangguran dan inflasi. Situasi memanas setelah para pengunjuk rasa berani menentang perintah jam malam, mengubah demonstrasi damai menjadi bentrokan kekerasan dengan aparat keamanan.

Pemicu Kerusuhan dan Pembangkangan Massa

Laporan dari berbagai media lokal menyebutkan bahwa kerusuhan terparah terjadi di beberapa kota besar, di mana kelompok demonstran dengan jelas menargetkan simbol-simbol kekuasaan. Massa yang marah terlihat membakar kantor-kantor pemerintahan, fasilitas publik, bahkan merusak dan membakar kediaman pribadi sejumlah politisi yang mereka anggap tidak responsif terhadap tuntutan rakyat. Aksi-aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang dinilai mengekang hak-hak sipil dan gagal mengatasi krisis ekonomi.

Para analis politik menggarisbawahi bahwa ketidakpuasan publik telah lama membara. “Isu-isu seperti pembatasan kebebasan berekspresi, kontrol media, serta tingginya angka pengangguran dan inflasi, telah memicu kemarahan publik yang memuncak,” kata seorang pengamat politik dari Universitas Tribhuvan, yang tidak ingin disebutkan namanya. “Masyarakat merasa suara mereka tidak didengar, dan akhirnya memilih jalur protes ekstrem ini.”

Respons Pemerintah dan Harapan Stabilitas

Menyikapi eskalasi kekerasan ini, pemerintah Nepal dengan tegas mengumumkan pengerahan pasukan militer di daerah-daerah yang paling terdampak. Pasukan diperintahkan untuk menegakkan jam malam, membubarkan perkumpulan massa ilegal, dan mencegah kerusakan properti lebih lanjut. Langkah ini diambil setelah upaya polisi lokal dianggap tidak cukup efektif untuk meredakan gejolak.

“Kami sangat menyesalkan insiden kekerasan yang telah merenggut nyawa warga dan merusak infrastruktur publik,” ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal, Bapak Sharma, dalam sebuah pernyataan pers. “Pemerintah berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban, namun kami juga menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog konstruktif. Keamanan setiap warga negara adalah prioritas utama kami.”

Selain 22 korban tewas, puluhan lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di rumah sakit. Kerugian material akibat pembakaran dan perusakan juga diperkirakan mencapai angka miliaran rupee. Komunitas internasional telah menyatakan keprihatinan atas situasi di Nepal dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri serta mencari solusi damai.

Meskipun pengerahan pasukan diharapkan dapat meredakan ketegangan dalam jangka pendek, tantangan besar tetap menanti pemerintah Nepal untuk mengatasi akar permasalahan yang memicu kerusuhan ini. Dialog antara pemerintah dan perwakilan demonstran dinilai krusial untuk mencegah terulangnya kekerasan dan menciptakan stabilitas jangka panjang di negara Himalaya tersebut.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.