November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Operasi Darat Israel di Gaza: Ratusan Ribu Warga Palestina Cari Perlindungan

Pasukan Israel telah mengintensifkan operasi darat mereka di jantung Kota Gaza, memicu gelombang pengungsian massal yang mengerikan dan memperparah krisis kemanusiaan di wilayah padat penduduk tersebut. Sejak 16 September 2025, ratusan ribu warga Palestina terpaksa melarikan diri dari rumah mereka, mencari perlindungan di tengah serbuan militer yang semakin mendalam, sementara sebagian besar lainnya tetap terjebak tanpa memiliki tempat tujuan yang aman. Langkah ini menandai fase baru yang genting dalam konflik yang telah berkecamuk di kawasan itu, dengan komunitas internasional menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan akses kemanusiaan yang mendesak.

Krisis Kemanusiaan Kian Memburuk di Tengah Pengungsian Massal

Kondisi di Kota Gaza digambarkan semakin memburuk drastis seiring dengan kemajuan pasukan Israel. Wilayah yang telah lama berada di bawah blokade ketat ini kini menghadapi kehancuran infrastruktur yang luas, kekurangan pasokan dasar seperti air bersih, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Rumah sakit-rumah sakit yang sudah kewalahan kini di ambang kehancuran total, dengan banyak di antaranya berhenti berfungsi akibat serangan atau kekurangan sumber daya. Ratusan ribu warga yang mencoba mengungsi seringkali menemukan diri mereka dalam situasi yang sama-sama berbahaya, dengan tempat penampungan yang penuh sesak dan sanitasi yang buruk, meningkatkan risiko wabah penyakit.

Organisasi-organisasi bantuan internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berulang kali menyuarakan keprihatinan mendalam atas nasib warga sipil. Mereka mengecam pembatasan akses bantuan kemanusiaan yang krusial dan mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional. Seorang pejabat senior PBB yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan pada 16 September 2025:

“Situasi di Gaza adalah bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Warga sipil terjebak di tengah baku tembak, tanpa tempat yang aman untuk pergi, dan kebutuhan dasar mereka tidak terpenuhi. Dunia harus bertindak sekarang untuk mencegah tragedi yang lebih besar.”

PBB juga melaporkan bahwa zona-zona yang sebelumnya ditetapkan sebagai ‘zona aman’ seringkali tidak lagi aman, memaksa warga untuk terus berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain dalam keputusasaan.

Tujuan Operasi Militer Israel dan Tantangan Perang Kota

Pemerintah Israel menegaskan bahwa operasi darat ini, yang merupakan respons terhadap serangan brutal Hamas pada 7 Oktober lalu, sangat penting untuk membongkar kemampuan militer kelompok militan tersebut dan mencegah mereka melakukan serangan serupa di masa depan. Menurut pernyataan resmi dari Tel Aviv, tujuan utama adalah melumpuhkan infrastruktur Hamas, termasuk jaringan terowongan bawah tanah yang luas, serta membebaskan sandera yang masih ditahan. “Kami tidak punya pilihan selain bertindak tegas untuk menjamin keamanan warga negara kami dan mencegah Hamas berkumpul kembali,” ujar seorang juru bicara militer Israel baru-baru ini.

Namun, operasi di Kota Gaza menghadirkan tantangan yang sangat besar. Gaza adalah salah satu wilayah terpadat di dunia, dengan penduduk sipil yang tinggal di area yang sama dengan markas dan infrastruktur militer Hamas. Perang kota di lingkungan yang padat penduduk, dengan jaringan terowongan rumit di bawahnya, meningkatkan risiko korban sipil secara signifikan. Kelompok-kelompok HAM telah mendokumentasikan ribuan korban jiwa di kalangan warga sipil, termasuk anak-anak, sejak konflik pecah. Masyarakat internasional terus menyerukan gencatan senjata segera dan perlindungan bagi warga sipil, menyoroti pentingnya proporsionalitas dalam operasi militer dan penegakan hukum internasional. Masa depan Gaza, dan prospek perdamaian yang berkelanjutan di kawasan itu, tetap suram di tengah eskalasi konflik ini.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya đŸ‘‰
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.