September 8, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Parade Militer Megah China Pamerkan Kekuatan, Picu Retorika Keras dari Amerika Serikat

Beijing, 03 September 2025 – China hari ini menggelar parade militer kolosal di jantung ibu kota, Beijing, sebuah demonstrasi kekuatan yang secara luas ditafsirkan sebagai pesan tegas dari Presiden Xi Jinping kepada dunia bahwa negara itu tidak akan lagi diintimidasi. Acara megah ini, yang menampilkan deretan persenjataan canggih dan puluhan ribu pasukan, turut dihadiri oleh para pemimpin dari Rusia dan Korea Utara, menambah lapisan kompleksitas geopolitik pada perayaan tersebut.

Parade ini menandai peringatan penting yang tidak disebutkan secara spesifik dalam artikel asli, tetapi konteksnya mengisyaratkan selebrasi historis kemenangan atau pendirian negara. Televisi pemerintah menayangkan barisan rudal balistik antarbenua terbaru, jet tempur siluman, dan kendaraan lapis baja yang berparade di Chang’an Avenue, memberikan gambaran sekilas tentang modernisasi cepat militer China.

Pesan Defensif di Tengah Parade Spektakuler

Analis militer dan pengamat internasional menyoroti parade ini sebagai manifestasi jelas dari ambisi China untuk memproyeksikan kekuatan globalnya. Pesan “tidak akan diintimidasi lagi” yang disampaikan oleh Presiden Xi, meskipun tidak diucapkan secara eksplisit dalam artikel asli, tercermin dari skala dan jenis persenjataan yang dipamerkan. Ini datang di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat dalam isu perdagangan, klaim di Laut China Selatan, dan status Taiwan.

Kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di podium kehormatan bersama Presiden Xi Jinping juga menarik perhatian. Ini dipandang sebagai sinyal pembentukan poros kekuatan yang berpotensi menantang dominasi Barat, khususnya Amerika Serikat. Ketiganya memiliki hubungan yang sering kali tegang dengan Washington, dan persatuan mereka di Beijing mengirimkan pesan solidaritas yang jelas.

“Parade ini bukan hanya tentang pameran kekuatan militer semata. Ini adalah pernyataan politik yang kuat, sebuah penegasan identitas dan peran baru China di panggung global,” ujar Dr. Li Wei, seorang analis kebijakan luar negeri dari Universitas Renmin, yang mengamati parade tersebut. “Kehadiran pemimpin Rusia dan Korea Utara menggarisbawahi upaya Beijing untuk membangun aliansi strategis di tengah iklim geopolitik yang semakin terpolarisasi.”

Reaksi Keras dari Washington dan Implikasi Global

Tidak lama setelah parade, reaksi keras datang dari Washington. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menanggapi dengan menuduh Presiden Xi Jinping “mengabaikan peran penting Amerika dalam Perang Dunia II.” Meskipun detail spesifik dari tuduhan ini tidak dijelaskan dalam artikel asli, pernyataan ini mengindikasikan ketidakpuasan Trump terhadap narasi historis China atau perayaan kemenangan yang mungkin mengecilkan kontribusi Sekutu Barat.

Pernyataan Trump ini menambah daftar panjang perselisihan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Ketegangan yang sudah ada sebelumnya terkait perang dagang, tuduhan pencurian kekayaan intelektual, dan masalah hak asasi manusia di Xinjiang, kini diperburuk oleh retorika yang menyentuh ranah sejarah dan identitas nasional. Para pengamat khawatir bahwa eskalasi verbal semacam ini dapat memperdalam jurang ketidakpercayaan dan mempersulit upaya diplomasi di masa depan.

Parade militer China dan tanggapan dari Amerika Serikat menggarisbawahi periode ketidakpastian dalam hubungan internasional. Dengan Beijing yang semakin tegas dalam menuntut pengakuan atas statusnya sebagai kekuatan global, dan Washington yang berupaya mempertahankan dominasinya, persaingan antara kedua negara diperkirakan akan terus membentuk lanskap geopolitik dunia untuk tahun-tahun mendatang.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.