December 19, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Paus Leo Akhiri Kunjungan Lebanon: Seruan Persatuan dan Doa untuk Beirut

BEIRUT, Lebanon – Paus Leo telah mengakhiri kunjungan bersejarah tiga harinya ke Lebanon pada 02 December 2025, menandai momen penting bagi negara di Timur Tengah yang memiliki proporsi umat Kristiani tertinggi. Kunjungan tersebut ditutup dengan misa besar di tepi pantai yang dihadiri ribuan umat dan sebuah doa emosional di lokasi ledakan pelabuhan Beirut tahun 2020 yang mematikan, meninggalkan pesan harapan, penyembuhan, dan persatuan di tengah krisis multidimensi yang melanda negara tersebut.

Momen paling menyentuh dari kunjungan Bapa Suci adalah ketika ia berdiri dalam keheningan yang khidmat di bekas lokasi ledakan 4 Agustus 2020 di pelabuhan Beirut. Tragedi yang menewaskan lebih dari 200 orang, melukai ribuan lainnya, dan menghancurkan sebagian besar ibu kota, masih menyisakan luka mendalam bagi bangsa Lebanon. Dalam doanya, Paus Leo memberikan penghormatan kepada para korban dan menyerukan keadilan serta solidarasi bagi mereka yang masih menderita. Kehadirannya di lokasi tersebut dipandang sebagai isyarat kuat dukungan moral dari Gereja Katolik global.

Keesokan harinya, ribuan umat Katolik dari berbagai denominasi, serta warga Lebanon dari latar belakang agama lain, berkumpul di sepanjang pesisir pantai Beirut untuk mengikuti Misa akbar yang dipimpin langsung oleh Paus. Atmosfer yang penuh kekhusyukan dan semangat persaudaraan terpancar jelas, saat Paus Leo menyampaikan homili yang berfokus pada pentingnya rekonsiliasi, pengampunan, dan ketahanan dalam menghadapi kesulitan.

Fokus pada Persatuan dan Stabilitas

Selama kunjungannya, Paus Leo secara konsisten menggarisbawahi pentingnya Lebanon sebagai “pesan” persatuan dan koeksistensi di kawasan yang kerap dilanda konflik. Dalam pidato-pidatonya kepada para pemimpin politik, agama, dan masyarakat sipil, ia mendesak agar Lebanon mengatasi kebuntuan politik dan krisis ekonomi yang telah melumpuhkan negara tersebut, demi masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi seluruh warganya.

Paus juga menyoroti peran penting umat Kristiani di Lebanon dalam menjaga keragaman budaya dan agama di Timur Tengah. Ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tidak meninggalkan Lebanon sendirian dalam menghadapi tantangan berat, termasuk krisis pengungsi dan tekanan geopolitik. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dorongan moral dan diplomatik bagi upaya pemulihan negara.

Respon Publik dan Warisan Kunjungan

Meskipun kondisi ekonomi yang sulit membatasi beberapa aspek kunjungan, antusiasme publik terhadap Paus Leo sangat jelas terlihat. Ribuan orang berjejer di sepanjang rute perjalanannya, mengibarkan bendera Vatikan dan Lebanon, serta melambaikan tangan sebagai tanda penghormatan. Para pengamat menilai kunjungan Paus kali ini sebagai suntikan semangat yang sangat dibutuhkan bagi bangsa yang tengah berjuang.

“Semoga Lebanon, melalui upayanya, menjadi model bagi perdamaian dan kerukunan di seluruh Timur Tengah, sebuah tanah di mana Kristiani dan Muslim hidup bersama dalam persaudaraan,” ujar Paus Leo dalam salah satu sambutannya, menekankan visinya untuk masa depan negara tersebut.

Kunjungan Paus Leo tidak hanya dianggap sebagai peristiwa keagamaan semata, melainkan juga sebagai pernyataan politik dan kemanusiaan yang kuat. Warisan dari kunjungannya diharapkan dapat menginspirasi para pemimpin Lebanon untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama demi kepentingan rakyat, serta mengingatkan dunia akan urgensi dukungan berkelanjutan bagi stabilitas dan pemulihan negara yang pernah dikenal sebagai “Swissnya Timur Tengah” ini.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda