PBB Umumkan Kelaparan Massal di Gaza, Setengah Juta Jiwa Terancam

Status Kelaparan Resmi Dideklarasikan di Gaza Utara
Kelompok pakar internasional yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengumumkan status kelaparan di Kota Gaza dan wilayah sekitarnya, menyoroti memburuknya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung. Pengumuman ini datang pada 23 August 2025, menyusul evaluasi mendalam yang menunjukkan bahwa setidaknya setengah juta jiwa atau sekitar 22% dari populasi Gaza, saat ini menghadapi kondisi paling parah yang diukur oleh para ahli: kelaparan, malnutrisi akut, dan risiko kematian yang tinggi.
Menurut klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC), sebuah inisiatif global yang didukung PBB, status “Fase 5: Kelaparan” dideklarasikan ketika setidaknya 20% rumah tangga menghadapi kekurangan makanan yang ekstrem, 30% anak-anak mengalami malnutrisi akut, dan dua dari setiap 10.000 orang dewasa atau empat dari setiap 10.000 anak meninggal setiap hari akibat kelaparan atau kombinasi malnutrisi dan penyakit.
Para ahli PBB dan lembaga kemanusiaan telah memperingatkan selama berminggu-minggu tentang potensi bencana kelaparan di Gaza, menyusul pembatasan akses bantuan, konflik bersenjata yang berkepanjangan, dan hancurnya infrastruktur sipil. Laporan IPC menegaskan kekhawatiran tersebut, menyoroti bahwa situasi di Gaza utara, termasuk Kota Gaza, adalah yang paling parah, dengan pasokan makanan yang hampir tidak ada dan layanan kesehatan yang lumpuh total.
Dampak Konflik dan Seruan Mendesak untuk Aksi
Deklarasi kelaparan ini merupakan puncak dari berbulan-bulan konflik yang telah menghancurkan Jalur Gaza. Blokade yang ketat, serangan udara yang intens, dan operasi darat telah memutus akses vital bagi bantuan kemanusiaan, menghancurkan lahan pertanian, dan menghambat operasi distribusinya. Rumah sakit kewalahan, sanitasi buruk, dan akses air bersih sangat terbatas, memperparah krisis kesehatan yang memicu penyebaran penyakit dan mempercepat tingkat malnutrisi.
Anak-anak menjadi korban paling rentan dari kondisi ini. UNICEF melaporkan peningkatan tajam dalam kasus malnutrisi akut pada anak-anak di Gaza utara, dengan banyak yang berisiko tinggi meninggal dunia tanpa intervensi medis dan nutrisi segera. Para ibu hamil dan menyusui juga sangat terpengaruh, yang berpotensi memiliki dampak jangka panjang pada generasi mendatang.
“Situasi di Gaza telah melampaui ambang batas krisis kemanusiaan. Ini adalah bencana buatan manusia yang menuntut respons global segera. Setiap detik berarti nyawa yang bisa diselamatkan atau hilang, dan dunia tidak bisa berdiam diri.”
Masyarakat internasional kini menyerukan peningkatan drastis dalam akses bantuan kemanusiaan ke seluruh Jalur Gaza, termasuk pembukaan lebih banyak jalur darat dan jaminan keamanan bagi konvoi bantuan. PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya mendesak semua pihak yang berkonflik untuk mematuhi hukum humaniter internasional, melindungi warga sipil, dan memfasilitasi pengiriman bantuan tanpa hambatan. Tanpa gencatan senjata segera dan aliran bantuan yang stabil, risiko kelaparan akan meluas ke seluruh Jalur Gaza, mengancam jutaan jiwa lainnya dengan nasib yang sama.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda