November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Pelarian Senyap Para Tokoh Kunci Rezim Suriah: Keadilan yang Tertunda

Ketika mata dunia tertuju pada runtuhnya rezim di Suriah dan spekulasi mengenai pelarian Bashar al-Assad, sebuah eksodus massal pejabat tinggi yang jauh lebih senyap namun tak kalah krusial turut terjadi. Para kaki tangan utama Assad, arsitek di balik kebijakan represif dan pelanggaran hak asasi manusia yang brutal, berhasil melarikan diri tanpa terdeteksi secara luas. Pelarian mereka kini memunculkan pertanyaan serius tentang akuntabilitas dan keadilan bagi jutaan korban.

Di Tengah Kekacauan, Jejak Para Algojo Menghilang

Pada saat-saat terakhir kekuasaan rezim Suriah, fokus media dan komunitas internasional sebagian besar tertuju pada nasib Presiden Bashar al-Assad. Spekulasi mengenai rute pelariannya, apakah ke Rusia atau Iran, mendominasi pemberitaan. Namun, di balik sorotan ini, puluhan, bahkan mungkin ratusan, pejabat militer, intelijen, dan sipil tingkat tinggi yang memainkan peran vital dalam mesin penindasan rezim, berhasil melarikan diri dari negara itu secara virtual tanpa jejak.

Para individu ini adalah mereka yang dituduh bertanggung jawab atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, penggunaan senjata kimia, penahanan massal, penyiksaan sistematis, dan pembunuhan di luar hukum. Mereka termasuk kepala badan intelijen yang mengawasi jaringan penjara penyiksaan, komandan militer yang memerintahkan pengepungan dan pengeboman daerah sipil, serta menteri yang memfasilitasi kekejaman tersebut. Kekacauan dan ketidakstabilan yang menyelimuti Suriah pada masa-masa akhir kekuasaan rezim, ironisnya, memberikan selubung sempurna bagi pelarian mereka.

Para ahli menduga bahwa banyak dari pelarian ini telah direncanakan bertahun-tahun sebelumnya, dengan menyiapkan aset di luar negeri, rute pelarian yang rahasia, dan jaringan penyelundupan. Dengan prioritas global yang terpecah pada evakuasi warga sipil dan stabilisasi situasi, upaya untuk mencegat atau mengidentifikasi pejabat-pejabat ini menjadi sangat sulit. Perbatasan yang keropos dan kurangnya koordinasi intelijen internasional secara efektif memungkinkan mereka menghilang ke dalam bayang-bayang.

Hambatan Keadilan dan Perburuan yang Panjang

Pelarian para tokoh kunci rezim Assad ini menimbulkan pukulan telak bagi harapan keadilan bagi jutaan korban konflik Suriah. Tanpa penangkapan dan pengadilan terhadap para pelaku utama, impunitas terhadap kejahatan keji yang dilakukan di Suriah berisiko menjadi preseden berbahaya. Organisasi hak asasi manusia dan kelompok advokasi korban telah lama menuntut akuntabilitas atas kekejaman tersebut, berharap pengadilan internasional atau pengadilan di negara ketiga dapat menegakkan keadilan.

“Pelarian para tokoh kunci ini adalah pukulan telak bagi harapan keadilan, namun bukan akhir dari perjuangan. Sejarah telah menunjukkan, para penjahat perang pada akhirnya akan dihadapkan pada perbuatan mereka, bahkan jika itu membutuhkan waktu puluhan atau berpuluh-puluh tahun,” ujar Dr. Aisha Khan, seorang pakar hukum internasional dan aktivis hak asasi manusia, dalam sebuah wawancara pada 16 October 2025.

Meskipun tantangannya besar, pelarian ini tidak berarti mereka akan aman selamanya. Mekanisme hukum internasional, seperti yurisdiksi universal yang memungkinkan negara-negara untuk mengadili kejahatan berat tanpa memandang di mana kejahatan itu terjadi atau kewarganegaraan pelakunya, tetap menjadi harapan. Daftar buronan internasional, kerja sama intelijen antarnegara, dan tekanan berkelanjutan dari organisasi masyarakat sipil akan terus memainkan peran penting dalam memastikan bahwa kejahatan mereka tidak dilupakan. Perburuan para penjahat perang adalah marathon, bukan sprint, dan komitmen untuk mengejar mereka harus tetap kuat, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya đŸ‘‰
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.