November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Peran Ganda China: Pendorong Perdamaian dan Pemasok Senjata dalam Konflik Regional

Beijing, Ibu Kota Republik Rakyat China, seringkali memproyeksikan dirinya sebagai penjamin stabilitas dan mediator perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Namun, sebuah laporan mengejutkan telah mengungkap adanya potensi kontradiksi dalam pendekatan diplomatik China terhadap konflik perbatasan yang bergejolak antara Kamboja dan Thailand. Sementara secara publik menyerukan resolusi damai, dokumen intelijen justru menuding China sebagai pemasok senjata ke salah satu pihak yang bertikai.

Diplomasi Damai Beijing di Perbatasan Kamboja-Thailand

Pada bulan Juli lalu, di tengah meningkatnya ketegangan dan insiden bersenjata di perbatasan Kamboja-Thailand, China secara resmi mendesak kedua negara untuk mengakhiri perseteruan mereka. Seruan ini sejalan dengan posisi China yang lebih luas sebagai kekuatan regional yang berupaya menjaga perdamaian dan mendorong dialog di antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Sejarah konflik antara Kamboja dan Thailand, khususnya seputar Kuil Preah Vihear yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, telah berulang kali memicu baku tembak dan menelan korban jiwa, menciptakan ketidakstabilan di perbatasan.

Sebagai mitra dagang, investor, dan pemain geopolitik yang signifikan di kawasan, pernyataan diplomatik China secara tradisional memiliki bobot yang cukup besar. Upaya mediasi atau seruan untuk menahan diri dari Beijing seringkali dipandang sebagai langkah penting untuk meredakan situasi. Di mata publik internasional, China ingin dilihat sebagai kekuatan yang bertanggung jawab, yang berkontribusi pada penyelesaian konflik, bukan eskalasinya. Seruan damai tersebut tampaknya menegaskan kembali komitmen China terhadap stabilitas regional.

Bantuan Militer Terselubung dan Dampak Regional

Namun, hanya berselang beberapa minggu sebelum seruan damai tersebut, sebuah laporan intelijen Thailand yang kredibel mengungkap sebuah fakta yang mengejutkan. Dokumen-dokumen rahasia intelijen Thailand secara eksplisit menunjukkan bahwa China telah mengirimkan pasokan militer berupa roket dan peluru artileri kepada Kamboja. Pengiriman senjata tersebut diduga berlangsung sesaat sebelum Beijing secara terbuka menyerukan penghentian konflik. Ironisnya, senjata-senjata ini adalah jenis yang sering digunakan dalam pertempuran artileri dan roket yang kerap terjadi di sepanjang perbatasan yang disengketakan.

Tindakan ini, jika terbukti benar, menghadirkan dilema serius bagi citra China di panggung internasional. Ini menimbulkan pertanyaan fundamental tentang konsistensi kebijakan luar negeri China dan integritas perannya sebagai mediator. Seorang pengamat politik regional menyatakan,

“Kredibilitas China sebagai mediator damai dipertaruhkan ketika laporan intelijen menunjukkan Beijing justru menjadi bagian dari mata rantai eskalasi konflik di perbatasan. Ini bukan hanya masalah Kamboja dan Thailand, tetapi juga mengirimkan sinyal campur aduk kepada seluruh negara di Asia Tenggara tentang motif sebenarnya di balik keterlibatan Beijing.”

Motivasi di balik dugaan peran ganda China ini mungkin multi-faceted. Kamboja adalah salah satu sekutu terdekat China di Asia Tenggara, dan Beijing mungkin ingin memastikan bahwa Phnom Penh memiliki kapasitas pertahanan yang memadai. Selain itu, pasar senjata merupakan industri yang menguntungkan, dan penjualan semacam itu dapat menjadi alat untuk memperkuat pengaruh geopolitik China di kawasan. Namun, harga yang harus dibayar adalah potensi kerusakan reputasi sebagai kekuatan netral dan pendorong stabilitas, yang telah dibangun Beijing selama bertahun-tahun.

Hingga 30 September 2025, pemerintah China belum memberikan tanggapan resmi mengenai laporan intelijen Thailand ini. Jika tuduhan ini tidak ditangani dengan transparan, dikhawatirkan dapat memperkeruh hubungan regional dan menimbulkan keraguan di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya mengenai niat jangka panjang China. Dilema ini menyoroti kompleksitas kebijakan luar negeri suatu kekuatan besar yang berambisi global, di mana kepentingan strategis dan citra publik terkadang berbenturan secara tajam.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya đŸ‘‰
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.