Puluhan Tewas Saat Antre Bantuan PBB di Gaza, Dunia Mengecam
Puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka parah dalam insiden tragis di Jalur Gaza, 20 July 2025, saat berupaya mendapatkan bantuan kemanusiaan dari truk-truk PBB. Pejabat kesehatan di Jalur Gaza menyebut insiden ini sebagai ‘pembantaian’ dan menyerukan penyelidikan internasional atas peristiwa yang terjadi di dekat perbatasan Gaza.
Menurut laporan awal dari Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas, setidaknya 112 orang tewas dan lebih dari 760 lainnya terluka dalam kekacauan yang terjadi saat ribuan warga sipil yang kelaparan berkumpul di sekitar konvoi bantuan. Insiden ini menambah daftar panjang korban jiwa dalam konflik berkepanjangan di wilayah tersebut, yang telah memicu krisis kemanusiaan parah.
Tragedi di Tengah Kelaparan Ekstrem
Peristiwa memilukan ini terjadi di tengah kondisi kelaparan yang meluas di Jalur Gaza, terutama di wilayah utara yang terisolasi, di mana akses terhadap makanan, air bersih, dan pasokan medis sangat terbatas. Ribuan warga Palestina yang putus asa telah berkumpul di setiap titik distribusi bantuan, mempertaruhkan nyawa mereka demi mendapatkan kebutuhan dasar.
Saksi mata di lokasi kejadian menceritakan suasana mencekam, di mana kerumunan besar berdesak-desakan mendekati truk bantuan. Laporan awal mengindikasikan bahwa sejumlah korban tewas akibat tembakan dan sisanya akibat terinjak-injak dalam kepanikan massal. Pihak berwenang Gaza menuduh pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan, klaim yang segera dibantah oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“Ini bukan hanya insiden, ini adalah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Rakyat kami kelaparan, dan ketika mereka mencoba mencari nafkah, mereka justru disambut dengan kematian. Dunia harus bertindak sekarang untuk menghentikan pembantaian ini dan menjamin keamanan distribusi bantuan,” ujar seorang pejabat kesehatan Gaza yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Seruan Internasional dan Penyelidikan
Insiden ini segera memicu kecaman luas dari komunitas internasional. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyampaikan keterkejutannya dan mendesak penyelidikan penuh atas insiden tersebut. Sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan juga menyerukan diakhirinya kekerasan dan mendesak semua pihak untuk memastikan jalur aman bagi pengiriman bantuan kemanusiaan.
Pihak Israel, melalui juru bicara IDF, menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengamankan konvoi bantuan. Mereka mengklaim bahwa sebagian besar kematian disebabkan oleh insiden terinjak-injak dan bahwa pasukan mereka hanya melepaskan tembakan peringatan ke udara setelah beberapa individu mendekati pasukan dengan cara yang mengancam, dan menjarah truk-truk bantuan. IDF juga menyatakan bahwa mereka sedang meninjau insiden tersebut.
Tragedi ini sekali lagi menyoroti kebutuhan mendesak akan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dan pentingnya akses kemanusiaan tanpa hambatan. Organisasi PBB dan lembaga bantuan lainnya telah berulang kali memperingatkan tentang potensi bencana kelaparan di Gaza jika bantuan tidak dapat didistribusikan secara aman dan efektif kepada jutaan warga sipil yang terjebak di zona perang.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
