Puluhan Warga Gaza Tewas dalam Insiden Penembakan di Tengah Krisis Bantuan

Puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam sebuah insiden tragis di Jalur Gaza bagian utara, 21 July 2025, saat ribuan orang berkerumun dalam upaya putus asa untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan. Insiden mematikan ini terjadi di tengah kondisi kelaparan akut dan memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Menurut keterangan pejabat kesehatan di Gaza, sedikitnya 112 orang tewas dan lebih dari 750 lainnya terluka dalam peristiwa yang mereka sebut sebagai penembakan oleh pasukan Israel. Insiden ini menambah daftar panjang korban sipil di Jalur Gaza sejak konflik pecah pada Oktober lalu.
Kekacauan di Tengah Antrean Bantuan
Peristiwa nahas itu bermula ketika ribuan warga sipil yang putus asa, banyak di antaranya telah berhari-hari tidak makan, berkumpul di lokasi dekat pesisir Gaza utara, menanti kedatangan konvoi truk bantuan kemanusiaan yang diorganisir oleh PBB. Kondisi di lapangan sangat padat dan tegang, mencerminkan keputusasaan penduduk yang menghadapi kelangkaan pangan dan kebutuhan dasar.
Kekacauan meletus ketika konvoi truk bantuan tiba. Saksi mata dan laporan awal mengindikasikan bahwa tembakan dilepaskan saat kerumunan massa bergerak maju. Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas, menyatakan bahwa tentara Israel menembaki kerumunan tersebut secara langsung, menyebabkan sebagian besar kematian dan cedera.
Militer Israel (IDF) mengakui adanya insiden tersebut namun membantah menembaki kerumunan yang menyebabkan korban jiwa sebanyak itu. IDF menyatakan bahwa sebagian besar kematian dan cedera disebabkan oleh desak-desakan, tabrakan dengan truk bantuan, dan penyerbuan oleh warga ke arah konvoi. Namun, mereka mengakui bahwa tentara melepaskan tembakan peringatan ke arah sekelompok kecil orang yang mereka anggap mengancam pos pemeriksaan militer.
Seruan Internasional dan Krisis Kemanusiaan Memburuk
Insiden ini terjadi ketika PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya terus memperingatkan akan bencana kelaparan yang meluas di Jalur Gaza, terutama di wilayah utara yang sebagian besar terputus dari pasokan bantuan. Distribusi bantuan di tengah zona konflik aktif terbukti menjadi tantangan yang sangat besar, dengan banyak konvoi yang menghadapi hambatan keamanan dan logistik.
PBB, Amerika Serikat, dan Uni Eropa telah menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden tersebut, menyoroti pentingnya perlindungan warga sipil dan mematuhi hukum kemanusiaan internasional. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keterkejutannya dan mendesak gencatan senjata kemanusiaan segera.
Ini adalah tragedi mengerikan dan sangat memilukan. Setiap insiden yang melibatkan kematian warga sipil dalam konteks konflik harus diselidiki secara transparan dan akuntabel. Kami mendesak semua pihak untuk memastikan jalur aman bagi bantuan kemanusiaan dan melindungi warga sipil yang putus asa, kata seorang juru bicara PBB dalam pernyataan resmi.
Peristiwa ini menggarisbawahi tantangan ekstrem dalam mendistribusikan bantuan di zona konflik aktif dan memperparah krisis kepercayaan terhadap kemampuan pihak-pihak berkonflik untuk melindungi warga sipil. Komunitas internasional terus menekan semua pihak untuk menemukan solusi guna memastikan pasokan bantuan vital dapat menjangkau seluruh penduduk Gaza yang membutuhkan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda