August 29, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Rusia Hujani Kyiv, Setidaknya 18 Tewas Pasca-Pembicaraan Penting

KYIV, Ukraina – Rusia melancarkan serangkaian serangan rudal dan drone besar-besaran terhadap ibu kota Ukraina, Kyiv, pada 28 August 2025, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya. Serangan yang menyasar gedung apartemen berlantai lima, pusat perbelanjaan, dan fasilitas yang digunakan oleh pemerintah Eropa ini menandai eskalasi signifikan dan merupakan yang terbesar terhadap Kyiv sejak pertemuan tingkat tinggi yang dikenal sebagai KTT Alaska.

Peristiwa tragis ini terjadi hanya dua minggu setelah putaran pembicaraan penting yang melibatkan diplomat senior, yang banyak diharapkan dapat meredakan ketegangan. Namun, serangan mendadak dan mematikan ini justru menghancurkan harapan tersebut, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia dan memicu kecaman internasional.

Dampak Luas dan Respons Darurat

Pagi yang tenang di Kyiv berubah menjadi kekacauan ketika rudal-rudal menghantam beberapa lokasi strategis di seluruh kota. Tim penyelamat dan petugas darurat bergegas ke lokasi kejadian, mencari korban selamat di tengah puing-puing bangunan yang runtuh. Asap tebal membumbung tinggi dari lokasi ledakan, sementara sirene ambulans dan mobil pemadam kebakaran memekakkan telinga.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menyampaikan bahwa setidaknya 18 orang telah dipastikan tewas, termasuk anak-anak, dengan jumlah korban luka diperkirakan akan terus bertambah. Ia menyebut serangan itu sebagai tindakan terorisme terang-terangan yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil. Pihak berwenang Ukraina juga melaporkan kerusakan parah pada beberapa bangunan, termasuk sebuah mal yang padat dan beberapa kantor misi diplomatik Eropa, memicu kekhawatiran serius tentang pelanggaran hukum internasional.

“Ini bukan hanya serangan terhadap Kyiv; ini adalah serangan terhadap kemanusiaan, terhadap segala upaya untuk mencapai perdamaian,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam pernyataan yang emosional. “Dunia harus bertindak sekarang untuk menghentikan agresi brutal ini dan menyediakan sistem pertahanan udara yang lebih canggih untuk melindungi warga kami.”

Warga Kyiv merasakan langsung dampak kekejaman serangan ini. “Saya sedang sarapan bersama keluarga ketika tiba-tiba seluruh bangunan berguncang. Saya melihat jendela pecah dan asap di mana-mana,” ujar Olena Petrova, seorang warga yang tinggal di dekat gedung apartemen yang terkena dampak. “Ini adalah mimpi buruk yang berulang. Kami hanya ingin hidup damai.”

Konteks Geopolitik dan Reaksi Internasional

Serangan pada 28 August 2025 ini terjadi pada saat yang sangat sensitif dalam konflik yang telah berlangsung lama antara Rusia dan Ukraina. Dua minggu sebelumnya, pembicaraan yang bertujuan untuk menemukan jalan keluar dari kebuntuan telah berlangsung, memicu harapan, meskipun samar, akan adanya deeskalasi. Namun, Moskow tampaknya memilih jalur konfrontasi, mengabaikan seruan internasional untuk menahan diri.

Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan cepat mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan barbar dan tidak dapat diterima. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyerukan penyelidikan segera atas insiden tersebut dan menekankan perlunya pertanggungjawaban. Beberapa negara Eropa telah menjanjikan bantuan tambahan dan sistem pertahanan udara kepada Ukraina, mengakui urgensi untuk melindungi wilayah udara negara tersebut.

Analis politik dan hubungan internasional menilai serangan ini sebagai pesan kuat dari Moskow yang menolak kompromi, bahkan setelah adanya upaya diplomatik. Ini juga mengindikasikan bahwa Rusia mungkin sedang menguji batas toleransi komunitas internasional dan kesiapan Ukraina untuk terus bertahan di tengah tekanan yang meningkat. Eskalasi ini diperkirakan akan memperketat sanksi terhadap Rusia dan meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina, membuat prospek perdamaian semakin jauh.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.