July 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Serangan Udara Besar Rusia Hantam Ukraina Pascatelepon Trump-Putin

Rusia melancarkan serangan udara skala besar terhadap sejumlah kota dan fasilitas infrastruktur di Ukraina pada 04 July 2025, hanya beberapa jam setelah Presiden Donald Trump menyatakan “tidak ada kemajuan” dalam pembicaraan teleponnya dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia. Serangan terbaru ini menandai kelanjutan pola eskalasi militer yang kian intens di tengah kebuntuan diplomatik.

Pola Serangan Intensif dan Kerusakan Luas

Gelombang serangan terbaru ini melibatkan rentetan rudal jelajah, rudal balistik, dan drone kamikaze, menargetkan ibu kota Kyiv, Lviv di barat, Kharkiv di timur laut, serta kota-kota lain di seluruh negeri. Sirene serangan udara meraung di sebagian besar wilayah Ukraina selama berjam-jam, memaksa warga mencari perlindungan di bunker dan tempat penampungan bawah tanah.

Otoritas Ukraina melaporkan adanya kerusakan signifikan pada infrastruktur energi penting, fasilitas militer, dan area permukiman sipil. Meskipun sistem pertahanan udara Ukraina berhasil mencegat sebagian besar proyektil yang masuk, beberapa di antaranya berhasil menembus pertahanan, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil. Tim darurat dan medis segera dikerahkan ke lokasi-lokasi yang terdampak untuk memberikan bantuan dan menilai kerusakan.

Serangan pada 04 July 2025 merupakan yang terbaru dalam serangkaian gempuran udara berskala besar yang hampir mingguan. Pola ini menunjukkan upaya berkelanjutan Moskow untuk menekan Kyiv dan merusak kapasitas militer serta infrastruktur sipilnya, terutama menjelang musim dingin yang berpotensi keras.

Diplomasi yang Buntu Pasca Panggilan Tingkat Tinggi

Serangan ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa ia telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Vladimir Putin. Dalam sebuah pernyataan singkat, Trump mengungkapkan bahwa pembicaraannya dengan pemimpin Rusia itu tidak menghasilkan terobosan signifikan terkait konflik di Ukraina.

“Saya tidak membuat kemajuan apa pun dengan Presiden Vladimir V. Putin,” kata Presiden Trump dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon tersebut, menyoroti kebuntuan berkelanjutan dalam upaya de-eskalasi.

Panggilan telepon antara kedua pemimpin tersebut, yang relatif jarang terjadi di tengah ketegangan global, diharapkan dapat membuka jalur komunikasi untuk membahas prospek perdamaian atau setidaknya de-eskalasi. Namun, pernyataan Trump mengindikasikan bahwa pembicaraan tersebut berakhir tanpa konsensus atau kesepahaman yang berarti, terutama mengenai masa depan konflik di Ukraina.

Kegagalan diplomatik ini, yang segera diikuti oleh serangan udara besar, memperkuat pandangan bahwa solusi militer masih menjadi fokus utama bagi Moskow. Di sisi lain, Kyiv dan sekutu Baratnya terus menegaskan komitmen mereka untuk mendukung Ukraina dalam mempertahankan diri, sembari menyerukan peningkatan sanksi terhadap Rusia dan pengiriman bantuan militer yang lebih banyak.

Analis politik dan hubungan internasional menilai bahwa situasi ini menggarisbawahi tantangan besar dalam mencapai resolusi damai atas konflik yang telah berlangsung lama ini. Kebuntuan di medan perang dan di meja diplomasi menunjukkan bahwa prospek perdamaian masih jauh, dengan dampak kemanusiaan dan ekonomi yang terus meluas.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.