Sinaloa Terguncang: Perang Internal dan Tekanan Global Guncang Jaringan Narkoba
01 July 2025 – Kartel Sinaloa, yang lama dikenal sebagai salah satu organisasi kriminal paling ditakuti di dunia dan dalang utama di balik peredaran fentanyl mematikan, kini berada di ambang krisis. Terjepit antara konflik internal brutal dan operasi penumpasan besar-besaran yang dilancarkan oleh pemerintah Amerika Serikat dan Meksiko, nasib kartel ini berpotensi mengguncang tatanan jaringan kriminal global secara fundamental.
Kondisi Kartel Sinaloa saat ini digambarkan sebagai yang paling rentan dalam sejarahnya sejak penangkapan gembongnya, Joaquín “El Chapo” Guzmán. Dominasinya yang dulu tak terbantahkan di dunia narkotika kini diuji oleh serangkaian tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, memicu spekulasi tentang pergeseran kekuasaan besar-besaran di dunia bawah tanah.
Ancaman Ganda: Perang Internal dan Tekanan Internasional
Gejolak internal Kartel Sinaloa adalah buah dari perebutan kekuasaan yang sengit di antara faksi-faksi yang bersaing. Setelah El Chapo dipenjara, terjadi kekosongan kepemimpinan yang memicu perselisihan antara “Los Chapitos” – putra-putra El Chapo yang ambisius – dan faksi-faksi tradisional yang dipimpin oleh Ismael “El Mayo” Zambada. Konflik ini tidak hanya memecah belah struktur internal kartel tetapi juga menimbulkan gelombang kekerasan di wilayah-wilayah kunci di Meksiko, yang selama ini menjadi benteng pertahanan Sinaloa.
Secara bersamaan, tekanan eksternal dari penegak hukum AS dan Meksiko semakin intensif. Fokus utama operasi ini adalah peredaran fentanyl, obat opioid sintetis yang bertanggung jawab atas puluhan ribu kematian akibat overdosis di Amerika Serikat setiap tahunnya. Kerja sama intelijen dan penegakan hukum lintas batas telah menghasilkan penangkapan tokoh-tokoh penting, penyitaan besar-besaran, dan penumpasan rute penyelundupan. Operasi gabungan ini telah memangkas jalur keuangan dan logistik kartel, membuat mereka “terhuyung-huyung” sebagaimana yang digambarkan oleh beberapa pejabat keamanan.
Potensi Aliansi Desperasi dan Pergeseran Kekuasaan Global
Di tengah kondisi yang terdesak ini, sejumlah laporan intelijen mengindikasikan kemungkinan terbentuknya aliansi tak terduga di antara kelompok-kelompok kriminal. Sebagaimana judul asli mengisyaratkan, “aliansi putus asa” semacam itu bisa menjadi strategi bertahan hidup bagi faksi-faksi yang terdesak atau bahkan bagi kartel yang dulunya saling berseteru, termasuk kemungkinan dengan Kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG), musuh bebuyutan Sinaloa.
“Situasi yang dihadapi Kartel Sinaloa saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kekosongan kekuasaan dan tekanan yang intens berpotensi menciptakan kekosongan atau justru melahirkan bentuk organisasi kriminal yang lebih adaptif dan berbahaya,” ujar seorang analis keamanan internasional kepada media. “Aliansi yang dulu tidak terpikirkan mungkin kini menjadi pilihan pragmatis demi bertahan hidup, dan ini bisa mengubah seluruh lanskap kejahatan terorganisir global.”
Jika Kartel Sinaloa benar-benar melemah secara signifikan atau bahkan runtuh, dampaknya akan terasa di seluruh dunia. Pasokan narkoba global, terutama fentanyl, kokain, dan metamfetamin, dapat terganggu, menciptakan peluang bagi pemain-pemain baru atau kelompok-kelompok yang lebih kecil untuk mengisi kekosongan tersebut. Hal ini juga bisa memicu gelombang kekerasan baru karena berbagai faksi berebut kendali atas rute penyelundupan dan pasar narkoba. Nasib salah satu organisasi kriminal paling berpengaruh di dunia ini akan terus diamati dengan cermat, mengingat implikasinya yang luas terhadap keamanan regional dan global.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda