December 19, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Sri Lanka Merana: Badai Tropis Hantam, Miliaran Dolar Kerugian Perparah Krisis Ekonomi

Kolombo, Sri Lanka – Sebuah badai tropis yang kuat telah menghantam Sri Lanka dalam beberapa hari terakhir, meninggalkan jejak kehancuran parah yang diperkirakan menelan biaya miliaran dolar. Kerusakan yang meluas pada lahan pertanian padi dan jalur kereta api, ditambah dengan infrastruktur vital lainnya, menjadi pukulan telak bagi negara kepulauan yang baru saja berjuang bangkit dari krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya.

Pemerintah Sri Lanka, melalui juru bicara Kementerian Keuangan, menyatakan bahwa estimasi awal kerugian material berada di angka yang mengkhawatirkan, dengan potensi mencapai miliaran dolar AS. Angka ini mencakup kerusakan pada sektor pertanian, khususnya sawah yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional, serta jaringan transportasi penting seperti jalur kereta api dan jalan raya. Bencana alam ini datang pada saat yang paling tidak tepat, ketika Sri Lanka masih dalam proses pemulihan ekonomi yang rapuh, didukung oleh program pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan upaya restrukturisasi utang yang kompleks.

Skala Kerusakan dan Tantangan Ekonomi

Laporan dari berbagai wilayah menyebutkan adanya banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang yang merusak permukiman, memutus aliran listrik, dan mengganggu komunikasi. Provinsi-provinsi di bagian timur dan selatan menjadi yang paling parah terdampak, di mana ribuan hektar sawah terendam air, menghancurkan panen yang seharusnya segera dipetik. Para petani lokal, yang mata pencahariannya sangat bergantung pada pertanian, kini menghadapi prospek kerugian total dan utang yang menumpuk.

Kerusakan pada infrastruktur transportasi, khususnya jalur kereta api yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi dan daerah pedesaan, diperkirakan akan memiliki dampak jangka panjang pada rantai pasokan dan pergerakan barang serta jasa. Kepala Otoritas Kereta Api Sri Lanka melaporkan adanya beberapa ruas rel yang hanyut terbawa banjir dan jembatan yang runtuh, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk perbaikan dan miliaran rupee untuk rekonstruksi. Hal ini akan memperlambat upaya pemerintah untuk merevitalisasi ekonomi dan memulihkan pertumbuhan.

“Pukulan ini benar-benar mematikan bagi upaya pemulihan ekonomi kami. Kami baru saja mulai melihat secercah harapan setelah periode yang sangat sulit, dan sekarang kami dihadapkan pada biaya rekonstruksi dan kerugian pendapatan yang sangat besar. Ini akan menunda kemajuan kita secara signifikan,” kata Menteri Keuangan Sri Lanka, Dr. S. Senthilkumar, dalam sebuah konferensi pers pada 04 December 2025.

Dampak pada Ketahanan Pangan dan Konektivitas

Ancaman terhadap ketahanan pangan menjadi perhatian utama. Dengan rusaknya ribuan hektar sawah, pasokan beras domestik diperkirakan akan menurun drastis, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga pangan dan inflasi lebih lanjut. Hal ini akan membebani masyarakat Sri Lanka, terutama mereka yang masih berjuang dengan kenaikan biaya hidup pasca-krisis. Organisasi kemanusiaan telah memperingatkan tentang perlunya bantuan pangan segera untuk komunitas yang terkena dampak.

Selain itu, terganggunya jalur kereta api dan jalan raya juga menghambat upaya penyaluran bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah terpencil. Pemerintah bersama dengan lembaga non-pemerintah tengah berupaya keras untuk membuka akses dan memberikan pasokan darurat, termasuk makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara bagi ribuan orang yang kehilangan rumah atau terpaksa mengungsi. Tantangan logistik ini menambah kerumitan dalam respons bencana.

Sri Lanka kini dihadapkan pada tugas monumental untuk menghitung biaya penuh dari bencana ini, mengamankan pendanaan untuk rekonstruksi, dan memastikan bahwa proses pemulihan ekonomi yang sudah rapuh tidak sepenuhnya terhenti. Komunitas internasional diharapkan untuk memberikan dukungan yang substansial guna membantu negara pulau ini melewati masa-masa sulit yang diperparah oleh dampak perubahan iklim global.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda