November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Tehran: Antara Ancaman Geopolitik dan Perjuangan Hidup Sehari-hari Warga

TEHRAN – Suasana di ibu kota Iran, Tehran, dipenuhi ketegangan yang mendalam pasca-serangan udara yang disebut-sebut melibatkan Amerika Serikat dan Israel pada bulan Juni lalu. Peristiwa yang mengguncang kawasan tersebut telah memicu kembali kekhawatiran geopolitik yang membayangi, namun di jalanan kota yang ramai, sebagian besar warga Iran tampaknya sibuk dengan satu tujuan utama: bertahan hidup.

Kunjungan tim kami ke Tehran baru-baru ini, pada 15 October 2025, mengungkapkan sebuah realitas yang kompleks. Di satu sisi, ada diskusi samar tentang eskalasi regional dan implikasi keamanan, seringkali disampaikan dengan nada hati-hati. Di sisi lain, kehidupan sehari-hari terus berjalan, dengan warga berbondong-bondong ke pasar, warung kopi, dan tempat kerja, menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah ketidakpastian.

Dampak Ekonomi di Jalanan dan Dapur Warga

Dampak dari ketegangan geopolitik seringkali paling terasa di sektor ekonomi. Harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, dan nilai mata uang Rial Iran mengalami fluktuasi yang signifikan. Bagi banyak keluarga, prioritas utama adalah mengamankan kebutuhan dasar dan mencari cara untuk mengatasi inflasi yang terus-menerus mengikis daya beli. Di bazaar-bazaar tradisional, seperti Grand Bazaar, para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli dan sulitnya mendapatkan pasokan, meskipun mereka tetap berusaha mempertahankan optimisme di tengah tantangan.

Seorang pedagang rempah di Grand Bazaar, Reza Shahab (nama samaran untuk keamanan), berbagi pandangannya dengan nada pasrah namun tegar. Kami sudah terbiasa dengan masa-masa sulit. Setiap kali ada ketegangan di luar sana, yang merasakan dampaknya adalah kami, orang-orang kecil. Kami hanya bisa berdoa dan terus bekerja, berharap semuanya akan membaik, ujarnya, sambil merapikan tumpukan bumbu dagangannya.

Ancaman dari luar memang ada, dan kami menyadarinya. Tapi bagi kami, ancaman yang paling nyata setiap hari adalah bagaimana memastikan ada makanan di meja makan, bagaimana anak-anak bisa tetap sekolah, dan bagaimana tagihan bisa terbayar. Politik besar terasa jauh, meskipun dampaknya sangat dekat dengan kehidupan kami.

Kondisi ini menciptakan jurang antara retorika politik tingkat tinggi dan realitas pahit di tingkat akar rumput. Sementara pemerintah dan media negara fokus pada narasi perlawanan terhadap tekanan eksternal, warga biasa lebih khawatir tentang harga daging, sewa bulanan, dan masa depan anak-anak mereka. Ketidakpastian ekonomi ini bukan hal baru bagi Iran, yang telah lama menghadapi sanksi internasional, namun insiden bulan Juni lalu tampaknya telah menambah lapisan kecemasan baru di kalangan masyarakat.

Mengulang Sejarah: Luka Lama di Tengah Krisis Baru

Frasa “luka lama kembali terbuka” yang sering disebut oleh para analis menggarisbawahi bagaimana setiap krisis baru di Iran memiliki resonansi dengan sejarah panjang intervensi asing dan konflik regional. Bagi banyak generasi, ancaman dari luar bukanlah hal yang asing, melainkan bagian dari memori kolektif yang mendalam, membentuk identitas dan ketahanan bangsa. Pengalaman ini telah membentuk mentalitas ketahanan yang khas di kalangan masyarakat Iran, di mana kemampuan untuk beradaptasi dan menemukan cara untuk bertahan hidup menjadi keharusan yang terus-menerus.

Profesor Hamid Alizadeh, seorang sosiolog di Universitas Tehran (nama diubah untuk keamanan), menjelaskan bahwa masyarakat Iran memiliki kapasitas luar biasa untuk bertahan dalam kondisi sulit. Mereka telah melewati revolusi, perang, sanksi, dan berbagai krisis. Setiap peristiwa baru, seperti serangan udara di bulan Juni, memang menimbulkan kecemasan, tetapi juga memicu mekanisme pertahanan psikologis dan sosial yang sudah tertanam kuat. Mereka mungkin tidak selalu berbicara secara terbuka tentang politik di ruang publik, tetapi mereka sangat menyadari posisi negara mereka di panggung dunia dan implikasi globalnya.

Meskipun ada ketidakpastian yang membayangi, semangat komunitas dan persatuan tetap terlihat kuat. Pertemuan keluarga dan teman-teman di rumah-rumah teh tradisional atau taman kota menjadi katup pelepas stres dan ruang untuk berbagi cerita. Percakapan sering berputar pada kehidupan pribadi, impian, dan keluhan sehari-hari, sesekali diselingi dengan ekspresi harapan akan perdamaian dan stabilitas yang lebih abadi. Di balik fasad ketegangan geopolitik, denyut kehidupan terus berdetak di Tehran, dengan warga Iran terus menulis babak mereka sendiri dalam menghadapi tantangan yang tak kunjung usai, menunjukkan ketabahan yang luar biasa.

Situasi di Tehran, pada dasarnya, adalah sebuah cerminan kompleksitas Iran itu sendiri – sebuah bangsa dengan sejarah kaya yang terus-menerus berjuang menyeimbangkan identitasnya yang kuat dengan tekanan eksternal dan tantangan internal. Di tengah bayang-bayang bom dan bisikan mata-mata, kehidupan terus berjalan, diiringi harapan yang tak padam akan hari esok yang lebih baik bagi seluruh warga. Ini adalah kisah tentang ketahanan manusia di tengah badai geopolitik yang tak henti-hentinya.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.