Tragedi Wang Fuk Court: Peringatan Kebakaran Setahun Lebih Diabaikan
Kebakaran hebat yang melanda gedung apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong pada 29 November 2025 telah membuka tabir kelalaian fatal yang menimbulkan kerugian besar dan pertanyaan serius tentang standar keselamatan bangunan. Insiden ini, yang memicu kepanikan di antara warga, ternyata didahului oleh serangkaian peringatan berulang yang diabaikan selama lebih dari setahun oleh pihak berwenang.
Peringatan yang Tak Digubris: Bom Waktu di Wang Fuk Court
Warga penghuni Wang Fuk Court, sebuah kompleks padat penduduk di jantung kota, telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran mendalam mereka mengenai penggunaan material yang mudah terbakar di sekitar gedung. Panel busa dan jaring perancah, yang sering digunakan dalam proyek renovasi atau pemeliharaan eksterior, diidentifikasi sebagai risiko kebakaran serius. Material-material ini dituding sebagai bom waktu yang berpotensi memicu bencana api yang cepat menyebar, terutama di lingkungan gedung tinggi dan padat seperti Hong Kong.
Sejak awal tahun lalu, petisi, surat keluhan, dan pertemuan telah diajukan kepada berbagai otoritas terkait, termasuk Departemen Bangunan dan Departemen Pemadam Kebakaran Hong Kong. Para penghuni secara eksplisit menyoroti bahaya kebakaran yang melekat pada material tersebut, menekankan bagaimana api dapat menyebar dengan cepat melalui fasad bangunan jika terjadi percikan api. Namun, keluhan mereka tampaknya tidak pernah direspons dengan tindakan yang berarti.
Salah seorang juru bicara asosiasi penghuni, yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengungkapkan rasa frustrasinya yang mendalam kepada media nasional.
“Kami telah memperingatkan para pejabat berulang kali tentang bahaya ini. Kami mengirim surat, membuat petisi, bahkan mencoba untuk mengadakan pertemuan langsung. Tetapi respons yang kami terima selalu berupa janji-janji kosong atau birokrasi yang bertele-tele. Kami merasa diabaikan dan tidak didengar, dan sekarang, ketakutan terburuk kami telah menjadi kenyataan. Siapa yang akan bertanggung jawab atas kelalaian ini?”
Pernyataan ini menggarisbawahi kegagalan sistematis dalam mekanisme penanganan keluhan dan pengawasan keselamatan di wilayah tersebut.
Kegagalan Pengawasan dan Tuntutan Akuntabilitas
Meskipun bukti dan kekhawatiran yang disuarakan warga begitu jelas dan mendesak, pemerintah Hong Kong dituding gagal mengambil tindakan tegas dan preventif. Penyelidikan awal menunjukkan adanya kurangnya pengawasan memadai terhadap material konstruksi yang mudah terbakar dan kepatuhan yang longgar terhadap standar keselamatan kebakaran yang berlaku. Departemen Bangunan seharusnya memastikan semua material yang digunakan dalam konstruksi atau renovasi memenuhi standar keamanan ketat. Sementara itu, Departemen Pemadam Kebakaran memiliki peran vital dalam inspeksi periodik dan mitigasi risiko kebakaran.
Insiden tragis di Wang Fuk Court ini telah memicu seruan untuk penyelidikan komprehensif atas proses persetujuan material, mekanisme penanganan pengaduan masyarakat, serta efektivitas tindakan penegakan hukum. Banyak pihak menuntut akuntabilitas dari para pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas kelalaian yang berujung pada bencana ini. Mereka mendesak pemerintah untuk meninjau kembali seluruh kebijakan keselamatan bangunan, terutama di gedung-gedung tinggi yang padat huni.
Kasus Wang Fuk Court bukanlah yang pertama di Hong Kong yang menyoroti masalah keselamatan bangunan, dan mungkin tidak akan menjadi yang terakhir jika tidak ada perbaikan sistematis yang signifikan. Peristiwa ini menyoroti tantangan yang dihadapi kota-kota padat penduduk dalam menyeimbangkan pembangunan dengan keselamatan warganya, serta pentingnya mendengarkan dan merespons suara komunitas. Pemerintah Hong Kong kini berada di bawah tekanan besar untuk menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan publik dan memastikan insiden serupa tidak terulang kembali. Masyarakat menantikan jawaban dan tindakan nyata dari pihak berwenang di tengah duka dan kerugian yang menimpa penghuni Wang Fuk Court.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
