November 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Trump Bergeser Sikap Usai Bertemu Zelensky di PBB: Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayah

NEW YORK, 23 September 2025 – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengindikasikan pergeseran signifikan dalam retorikanya mengenai konflik di Ukraina pasca pertemuannya dengan Presiden Volodymyr Zelensky di sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pernyataan terbaru Trump menyiratkan dukungan lebih kuat bagi Ukraina untuk merebut kembali seluruh wilayahnya yang dicaplok Rusia, sebuah narasi yang kontras dengan beberapa pandangan sebelumnya yang sering kali dikritik.

Dalam kesempatan tersebut, Trump menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina mungkin memiliki kapasitas untuk memulihkan seluruh wilayah kedaulatannya yang hilang akibat agresi Rusia. Pernyataan ini muncul sebagai pembaruan menarik, mengingat Trump di masa lalu kerap mengutarakan pandangan yang dianggap sebagian pihak kurang tegas terhadap Rusia dan lebih mengedepankan pendekatan America First yang bisa berujung pada pengurangan komitmen AS terhadap sekutu di Eropa.

Pergeseran Retorika di Panggung Global

Pertemuan antara Trump dan Zelensky, meskipun singkat dan tidak diumumkan secara resmi, telah memicu spekulasi mengenai potensi perubahan kebijakan atau dukungan AS jika Trump kembali menjabat. Pernyataan mengenai pemulihan wilayah Ukraina ini adalah salah satu indikator paling jelas dari perubahan nada tersebut. Sebelumnya, retorika Trump seringkali menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu NATO mengenai komitmen AS terhadap aliansi dan kedaulatan negara-negara anggota.

Komentar ini juga datang setelah Trump mengeluarkan usulan yang jauh lebih agresif. Sebelumnya, ia menyarankan agar negara-negara anggota NATO seharusnya menembak jatuh pesawat militer Rusia yang memasuki wilayah udara mereka. Usulan yang sangat kontroversial ini, yang berpotensi memicu konflik militer langsung antara NATO dan Rusia, kini seolah dilengkapi dengan pandangan yang lebih pragmatis namun tetap ambisius mengenai hasil akhir perang di Ukraina.

“Ukraina mungkin bisa merebut kembali semua wilayahnya yang hilang dalam perang melawan Rusia,” demikian pernyataan mantan Presiden Donald Trump, menandai potensi perubahan strategis dalam pandangannya.

Para analis politik melihat pernyataan terbaru ini sebagai upaya untuk menunjukkan kekuatan dan dukungan terhadap Ukraina, meskipun mungkin juga bertujuan untuk menarik perhatian pemilih domestik di AS menjelang pemilihan presiden mendatang. Bagaimana pun, setiap pernyataan dari figur selevel Trump memiliki bobot diplomatik dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam konteks konflik bersenjata yang sedang berlangsung.

Implikasi Usulan Kontroversial dan Dukungan Teritorial

Usulan Trump yang lebih awal mengenai penembakan jatuh pesawat Rusia oleh NATO merupakan titik panas yang dapat meningkatkan ketegangan global secara eksponensial. NATO sendiri selama ini sangat berhati-hati untuk menghindari konfrontasi langsung dengan Rusia, menolak seruan untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina karena risiko eskalasi yang sangat tinggi. Saran Trump, jika dilaksanakan, akan menjadi langkah militer yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dapat memicu konflik skala besar.

Namun, pernyataannya mengenai kemampuan Ukraina untuk merebut kembali seluruh wilayahnya, termasuk Krimea dan wilayah Donbas yang diduduki, menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kapabilitas militer Ukraina atau potensi dukungan internasional yang lebih besar. Ini berbeda dengan beberapa laporan sebelumnya yang menyebutkan Trump secara pribadi meragukan kemampuan Ukraina untuk memenangkan perang.

Para pejabat di Kyiv kemungkinan akan menyambut baik pernyataan dukungan teritorial ini, meskipun mereka juga akan mencermati konsistensi dan implementasi dari retorika tersebut jika Trump kembali berkuasa. Sementara itu, sekutu NATO mungkin akan melihat pernyataan ini sebagai sinyal yang membingungkan; di satu sisi ada dukungan untuk Ukraina, di sisi lain ada usulan yang sangat berisiko tinggi. Rusia sendiri kemungkinan akan menafsirkan pernyataan ini sebagai bentuk intervensi atau provokasi lebih lanjut dari Washington.

Secara keseluruhan, pernyataan terbaru Donald Trump setelah pertemuannya dengan Presiden Zelensky di PBB menyoroti dinamika kompleks dan tidak terduga dalam retorika kebijakan luar negeri AS. Pergeseran ini akan terus diawasi ketat oleh komunitas internasional, Ukraina, Rusia, dan terutama para pemilih AS yang akan menentukan masa depan kepemimpinan di Gedung Putih.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya đŸ‘‰
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.