July 5, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Ukraina Diserang Rudal Masif Rusia Usai Panggilan Trump-Putin Gagal Capai Kemajuan

Ukraina kembali diguncang oleh gelombang serangan udara besar-besaran dari Rusia pada 04 July 2025, hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melaporkan bahwa pembicaraan teleponnya dengan Presiden Rusia Vladimir V. Putin tidak menghasilkan kemajuan signifikan. Serangan ini menandai kelanjutan pola eskalasi yang hampir mingguan dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun, dengan target-target sipil dan infrastruktur kritis menjadi sasaran utama.

Ibu kota Kyiv dan sejumlah kota besar lainnya di seluruh Ukraina, termasuk Lviv di barat dan Kharkiv di timur, melaporkan ledakan keras. Sirene serangan udara meraung-raung di hampir seluruh wilayah negara, memerintahkan warga untuk mencari perlindungan di bunker dan tempat penampungan bawah tanah. Pihak berwenang Ukraina dengan cepat mengonfirmasi penggunaan rudal jelajah dan drone kamikaze oleh pasukan Rusia, menegaskan kembali ancaman konstan yang dihadapi populasi sipil di tengah invasi yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Intensitas Serangan dan Dampak Kemanusiaan

Serangan udara terbaru ini merupakan bagian dari strategi Rusia yang terlihat jelas untuk melemahkan moral Ukraina dan menghancurkan infrastruktur energi serta militer negara tersebut. Sejak dimulainya invasi skala penuh pada Februari 2022, Rusia telah secara sporadis melancarkan serangan rudal dan drone secara besar-besaran, seringkali menyasar pembangkit listrik, fasilitas air, dan bangunan tempat tinggal. Pola ini menyebabkan pemadaman listrik yang meluas, gangguan pasokan air, dan kehancuran properti sipil, serta menimbulkan korban jiwa di kalangan warga sipil.

Menurut laporan awal dari pemerintah Ukraina, sejumlah bangunan tempat tinggal dan fasilitas non-militer lainnya telah rusak atau hancur dalam gelombang serangan hari ini. Tim penyelamat sedang berupaya mencari korban di bawah puing-puing, sementara layanan darurat bekerja keras memadamkan api dan mengevakuasi warga yang terjebak. Meskipun sistem pertahanan udara Ukraina telah berhasil mencegat banyak proyektil yang masuk, namun sebagian besar rudal dan drone berhasil menembus pertahanan, menunjukkan skala dan kompleksitas serangan tersebut.

Kemandekan Diplomatik di Tengah Konflik Berlarut

Serangan ini terjadi beberapa jam setelah pembicaraan telepon antara Presiden Trump dan Presiden Putin, yang oleh banyak pihak diharapkan dapat membuka jalur diplomatik baru untuk meredakan ketegangan. Namun, harapan tersebut pupus ketika Presiden Trump sendiri menyampaikan penilaian yang suram mengenai hasil diskusinya. Dalam sebuah pernyataan singkat kepada media, Trump mengungkapkan kekecewaannya.

“Saya tidak membuat kemajuan apa pun dengan Presiden Vladimir V. Putin,” kata Presiden Trump, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai poin-poin diskusi atau alasan di balik kurangnya terobosan.

Kemandekan dalam pembicaraan tingkat tinggi ini menambah daftar panjang upaya diplomatik yang gagal untuk mengakhiri perang di Ukraina. Komunitas internasional terus menyerukan dialog dan solusi damai, namun Rusia tampaknya bergeming dalam ambisinya, sementara Ukraina bersikeras tidak akan menyerah pada wilayahnya. Kecaman keras dari negara-negara Barat atas agresi Rusia diperkirakan akan semakin meningkat pasca serangan terbaru ini, dengan kemungkinan sanksi tambahan dan bantuan militer yang lebih besar untuk Ukraina menjadi pertimbangan utama di antara para sekutu.

Analis politik menggarisbawahi bahwa ketidakmampuan para pemimpin dunia untuk mencapai konsensus dengan Putin, terutama setelah serangan yang begitu cepat menyusul pembicaraan diplomatik, mengindikasikan bahwa konflik di Ukraina masih jauh dari kata selesai dan kemungkinan besar akan terus berlarut-larut dalam waktu dekat.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.