August 13, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Ukraina Peringatkan AS: Waspada Taktik Decepsi Rusia dalam Perundingan Damai

KIEV, 11 August 2025 – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara terang-terangan memperingatkan Amerika Serikat agar mewaspadai upaya Moskow untuk memutarbalikkan narasi konflik dalam potensi perundingan tingkat tinggi AS-Rusia di masa depan, termasuk yang pernah disebut akan berlangsung di Alaska. Menurut Kiev, Kremlin akan berusaha meyakinkan Washington bahwa Ukraina, bukan Rusia, adalah hambatan utama menuju perdamaian.

Peringatan keras dari Zelensky ini muncul di tengah ketegangan yang terus memanas dan upaya diplomatik yang sering kali menemui jalan buntu terkait invasi skala penuh Rusia ke Ukraina. Meskipun Ukraina tidak secara langsung terlibat dalam setiap dialog bilateral antara Washington dan Moskow, Kiev sangat khawatir bahwa setiap pembicaraan semacam itu dapat dimanfaatkan Rusia untuk mengikis dukungan internasional terhadap Ukraina dan mengubah persepsi global tentang akar konflik.

Implikasi Diplomatik dan Geopolitik

Analis kebijakan luar negeri berpendapat bahwa strategi Rusia ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari agresinya sendiri, termasuk aneksasi ilegal Krimea dan pendudukan sebagian wilayah di timur dan selatan Ukraina. Dengan menggambarkan Ukraina sebagai pihak yang tidak kooperatif atau bahkan sebagai penghalang perdamaian, Rusia berharap dapat mengurangi tekanan sanksi dan isolasi diplomatik yang dihadapinya.

Pemerintahan AS telah berulang kali menegaskan komitmennya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Namun, kekhawatiran Ukraina menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dalam setiap interaksi diplomatik dengan Rusia, terutama yang berkaitan dengan masa depan keamanan Eropa. Perundingan semacam ini, jika tidak ditangani dengan cermat, berisiko melemahkan posisi negosiasi Ukraina dan memberikan legitimasi bagi klaim Rusia yang tidak berdasar.

“Ini adalah taktik klasik Kremlin untuk memutarbalikkan fakta. Mereka akan mencoba meyakinkan mitra kami bahwa masalahnya terletak pada Kiev, bukan pada agresi mereka sendiri dan pelanggaran hukum internasional yang terang-terangan,” ujar seorang pejabat senior Ukraina yang tidak ingin disebutkan namanya, mengutip pernyataan yang diyakini berasal dari Presiden Zelensky.

Latar Belakang Konflik dan Narasi yang Berlawanan

Konflik di Ukraina berakar pada tahun 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea dan mendukung separatis di wilayah Donbas, menyusul revolusi Euromaidan di Kiev. Invasi skala penuh pada Februari 2022 semakin memperkeruh situasi, menyebabkan krisis kemanusiaan yang masif dan memicu respons global yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam bentuk sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Narasi Rusia secara konsisten menggambarkan intervensinya sebagai tindakan defensif untuk melindungi penutur bahasa Rusia dan melawan apa yang disebutnya sebagai “rezim neo-Nazi” di Kiev yang didukung Barat. Narasi ini secara luas ditolak oleh sebagian besar komunitas internasional, yang mengakui Ukraina sebagai negara berdaulat yang menjadi korban agresi.

Peringatan dari Presiden Zelensky ini bukan hanya seruan untuk berhati-hati, tetapi juga pengingat akan pentingnya solidaritas internasional dan pemahaman yang jelas tentang fakta-fakta di lapangan. Bagi Ukraina, perdamaian yang sejati hanya dapat dicapai melalui penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina dan pemulihan kedaulatan negara, bukan melalui kompromi yang mengorbankan integritas wilayahnya.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.