Monday, 23 Jun 2025
Home
Search
Menu
Share
More
minlok on News
23 Jun 2025 00:14 - 2 minutes reading

Washington Klaim Sukses: Situs Nuklir Iran Hancur Parah Akibat Serangan

Serangan militer yang ditargetkan terhadap situs nuklir Iran dilaporkan telah menyebabkan ‘kerusakan parah,’ menurut pejabat senior Amerika Serikat, memicu klaim keberhasilan dari Washington namun juga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan nuklir Teheran yang tersisa. Pada 23 June 2025, klaim tersebut datang di tengah respons keras dari Iran, yang mengecam keras serangan itu dan bersumpah untuk mempertahankan diri dari agresi apapun.

Evaluasi Washington dan Klaim Keberhasilan

Pimpinan Pentagon, termasuk Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan, menggemakan pernyataan Presiden Trump yang menggambarkan operasi tersebut sebagai keberhasilan signifikan dalam upaya menghambat program nuklir Iran. Menurut sumber yang tidak dapat disebutkan namanya yang dekat dengan Kementerian Pertahanan AS, serangan tersebut dirancang untuk menimbulkan kerusakan struktural dan fungsional yang substansial pada fasilitas-fasilitas penting yang terkait dengan pengembangan uranium dan senjata.

“Meskipun kerusakan yang ditimbulkan pada situs-situs nuklir tertentu sangat signifikan dan memberikan pukulan telak bagi kemampuan proliferasi Iran dalam jangka pendek, kami terus melakukan penilaian intelijen untuk menentukan sejauh mana program nuklir Iran terhambat secara menyeluruh dan apakah mereka masih mempertahankan kemampuan tertentu yang dapat digunakan kembali,” ujar seorang pejabat senior pertahanan AS kepada wartawan.

Pernyataan ini menggarisbawahi kehati-hatian Washington dalam mengumumkan kemenangan mutlak, mengingat sifat kompleks dan tersembunyi dari program nuklir Iran selama bertahun-tahun. Penilaian berkelanjutan sedang dilakukan untuk memverifikasi tingkat kerusakan, termasuk dampak pada peralatan sentrifugal, infrastruktur pengayaan, dan kemampuan penelitian dan pengembangan.

Reaksi Teheran dan Potensi Eskalasi

Pemerintah Iran, melalui pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri dan Garda Revolusi Islam, mengecam serangan tersebut sebagai ‘tindakan agresi terang-terangan’ yang melanggar kedaulatan mereka. Media pemerintah Iran melaporkan adanya mobilisasi pasukan pertahanan dan menegaskan bahwa negara itu tidak akan gentar menghadapi tekanan asing.

Dalam nada yang menantang, Teheran bersumpah untuk mempertahankan diri dan merespons setiap ancaman terhadap keamanan nasionalnya dengan tegas. Ancaman ini meningkatkan kekhawatiran global akan potensi eskalasi di Timur Tengah yang sudah bergejolak. Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang memuncak antara kedua negara, yang telah diperburuk oleh penarikan AS dari kesepakatan nuklir JCPOA tahun 2018 dan penerapan kembali sanksi-sanksi keras yang bertujuan membatasi program nuklir dan misil Iran.

Komunitas internasional kini memantau dengan cermat perkembangan situasi ini, dengan banyak negara menyerukan pengekangan diri dan de-eskalasi untuk mencegah konflik yang lebih luas. Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan membahas insiden ini dalam beberapa hari mendatang, meskipun harapan untuk resolusi cepat masih minim mengingat polarisasi antara kekuatan dunia.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda