September 3, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Dele Alli di Persimpangan Karier: Dari Bintang Tottenham ke Ketidakpastian

Karier sepak bola Dele Alli, gelandang serang Inggris yang pernah digadang-gadang sebagai salah satu talenta paling menjanjikan, kini berada di titik paling krusial. Terkini, seperti dilaporkan pada 02 September 2025, ia secara resmi mengakhiri kontraknya dengan klub Serie B Italia, Como 1907. Pengumuman ini semakin memperpanjang daftar ketidakpastian dalam perjalanan seorang pemain yang dahulu menjadi pilar Tottenham Hotspur dan tim nasional Inggris, namun kini kesulitan menemukan pijakan di level profesional.

Keputusan mengakhiri ikatan dengan Como 1907 bukanlah kejutan besar bagi pengamat sepak bola. Alli bergabung dengan klub yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia itu bukan sebagai pemain aktif, melainkan untuk menjalani program rehabilitasi dan pemulihan kondisi fisik. Selama periode tersebut, ia sama sekali tidak pernah tampil dalam pertandingan resmi untuk Como, menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapinya untuk kembali ke performa terbaik.

Kilau yang Memudar: Dari Bintang Muda ke Ketidakpastian

Mengingat kembali perjalanan kariernya, Dele Alli pernah menikmati masa keemasan yang luar biasa. Didatangkan Tottenham dari MK Dons pada 2015, ia dengan cepat menjelma menjadi gelandang serang dinamis yang dikenal dengan insting mencetak gol dan visi bermainnya. Dua kali meraih penghargaan PFA Young Player of the Year (musim 2015/16 dan 2016/17), ia menjadi figur kunci di bawah asuhan Mauricio Pochettino, membantu Spurs menjadi penantang gelar Liga Primer dan mencapai final Liga Champions 2019.

Namun, sejak pergantian kepelatihan dan serangkaian cedera, performa Alli mulai menurun drastis. Periode suramnya berlanjut di Everton, klub yang merekrutnya pada Januari 2022 dengan harapan dapat menghidupkan kembali kariernya. Namun, ia hanya tampil 13 kali untuk The Toffees sebelum dipinjamkan ke Besiktas di Liga Turki. Di sana pun, performanya tidak kunjung membaik, bahkan ia seringkali menjadi cadangan dan akhirnya harus kembali lebih awal ke Inggris karena cedera.

Perjalanan di Besiktas menjadi gambaran jelas betapa sulitnya Alli kembali ke performa terbaik. Dari seorang bintang yang memiliki nilai transfer puluhan juta euro, ia kini berjuang bahkan hanya untuk mendapatkan tempat di tim inti klub Turki. Kondisi fisiknya yang rentan cedera, ditambah dengan pertanyaan besar tentang motivasi dan kondisi mentalnya, telah menjadi penghambat utama bagi kebangkitannya.

Tantangan di Luar Lapangan dan Harapan Kebangkitan

Dalam sebuah wawancara emosional yang ia lakukan tahun lalu, Dele Alli secara terbuka mengungkapkan perjuangan beratnya melawan masalah kesehatan mental dan trauma masa kecil. Pengakuan ini memberikan perspektif baru terhadap kemerosotan performanya, menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapinya jauh melampaui masalah teknis atau taktis di lapangan.

Kisah Dele Alli adalah pengingat yang menyedihkan namun penting tentang tekanan luar biasa yang dihadapi oleh para talenta muda dalam olahraga profesional. Bakat saja tidak cukup; dukungan mental dan lingkungan yang tepat sangat krusial untuk menjaga karier tetap pada jalurnya, ujar seorang pengamat sepak bola nasional.

Tanpa klub dan dengan reputasi yang meredup, masa depan Alli menjadi tanda tanya besar. Pada usia 28 tahun [jika menggunakan tanggal lahir Mei 2024 sebagai referensi, namun jika ini ditulis sekarang, bisa jadi 27 atau 28 tergantung waktu], ia masih memiliki potensi untuk bangkit, tetapi jalan yang harus ditempuh sangatlah terjal. Ia membutuhkan klub yang tidak hanya melihat bakatnya di masa lalu, tetapi juga bersedia berinvestasi dalam pemulihan fisik dan mentalnya, serta memberinya kesempatan untuk membangun kembali kepercayaan dirinya.

Opsi yang mungkin terbuka baginya termasuk klub di divisi bawah di Inggris, mencoba peruntungan lagi di liga lain yang kurang kompetitif, atau bahkan mempertimbangkan pensiun dini jika tidak ada tawaran yang sesuai. Para penggemar sepak bola di seluruh dunia berharap melihat kembali kilauan pemain yang pernah memukau dengan gol-gol akrobatik dan visi bermain yang cerdas. Namun, saat ini, bola sepenuhnya ada di kaki Dele Alli untuk menentukan babak selanjutnya dalam karier yang penuh liku ini.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.