December 1, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Luka Modric: Kisah Transfer Gagal yang Terus Menghantui Inter Milan

Pada musim panas 2018, jagat sepak bola dihebohkan oleh spekulasi serius mengenai kepindahan gelandang maestro Real Madrid, Luka Modric, ke Inter Milan. Transfer yang nyaris menjadi kenyataan ini akhirnya diblokir keras oleh Real Madrid, meninggalkan jejak kekecewaan mendalam bagi kubu Nerazzurri. Kini, bertahun-tahun berselang, saga ini tetap menjadi pengingat pahit bagi Inter tentang kesempatan emas yang terlewatkan untuk mendatangkan salah satu gelandang terbaik dunia. Modric, yang kini masih menjadi pilar utama di Santiago Bernabeu, terus menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola, menyisakan pertanyaan “bagaimana jika” bagi para penggemar Nerazzurri, terutama saat rivalitas di Serie A memanas.

Saga Transfer 2018: Ketika Inter Nyaris Menggaet Bintang

Musim panas 2018 memang menjadi periode krusial di bursa transfer. Setelah memenangkan Liga Champions berturut-turut bersama Real Madrid, muncul desas-desus kuat bahwa Modric mencari tantangan baru di luar Spanyol. Inter Milan, di bawah kepemimpinan Luciano Spalletti, melihat peluang emas untuk memperkuat lini tengah mereka dengan kehadiran pemain berkelas dunia seperti Modric. Nerazzurri, yang baru saja kembali ke panggung Liga Champions setelah absen panjang, sangat ambisius untuk membangun tim yang kompetitif demi kembali ke puncak Serie A dan Eropa.

Berbagai laporan media Italia dan Spanyol kala itu mengindikasikan bahwa Modric sendiri tertarik dengan proyek Inter. Bahkan, ada klaim mengenai kesepakatan personal yang sudah tercapai antara perwakilan Modric dan manajemen Inter. Negosiasi intens antara agen Modric dan petinggi Inter Milan, termasuk CEO Beppe Marotta dan Direktur Olahraga Piero Ausilio, dikabarkan telah berlangsung, menciptakan euforia di kalangan tifosi Inter yang membayangkan kombinasi Modric dengan Mauro Icardi dan rekan-rekan. Kehadirannya diharapkan dapat membawa pengalaman juara dan kreativitas tingkat tinggi yang sangat dibutuhkan tim.

Blokade Real Madrid dan Dampak Jangka Panjang

Namun, harapan Inter Milan pupus di tangan Real Madrid. Presiden Florentino Pérez, yang baru saja kehilangan megabintang Cristiano Ronaldo ke Juventus, bersikeras untuk tidak melepas Modric. Ia mengeluarkan pernyataan tegas bahwa Modric adalah pemain yang tidak dijual dan hanya bisa pergi jika klausul pelepasannya yang fantastis dipenuhi. Real Madrid memandang Modric sebagai aset tak ternilai dan simbol keberhasilan mereka di Eropa, terutama setelah kepergian Ronaldo yang meninggalkan kekosongan besar.

Florentino Pérez, Presiden Real Madrid, kala itu menegaskan, “Satu-satunya cara Luka pergi adalah dengan membayar klausul pelepasannya, dan itu adalah 750 juta Euro. Tidak ada tawaran kurang dari itu yang akan kami pertimbangkan.”

Blokade ini bukan hanya menghentikan transfer, tetapi juga mengubah narasi karier Modric dan Inter. Modric tetap di Madrid, dan hanya beberapa bulan kemudian, ia meraih Ballon d’Or 2018, mengakhiri dominasi Messi-Ronaldo yang telah berlangsung satu dekade. Keberhasilannya di Real Madrid terus berlanjut, dengan penampilan gemilang, perpanjangan kontrak, dan penambahan trofi Liga Champions lainnya, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu gelandang terhebat sepanjang masa.

Bagi Inter, kegagalan ini berarti mereka harus mencari alternatif lain dan melanjutkan proyek pembangunan tim tanpa kehadiran Modric. Meskipun Inter kemudian berhasil meraih Scudetto dan berbagai trofi domestik dalam beberapa tahun berikutnya, bayang-bayang Modric yang nyaris berseragam biru-hitam tetap menjadi cerita “apa yang mungkin terjadi” yang tak terlupakan. Kehadirannya tentu akan memberikan dimensi berbeda pada permainan mereka dan mungkin mempercepat proses kembali ke puncak Eropa, terutama dalam persaingan ketat di liga domestik dan kompetisi antar klub Eropa.

Hingga 18 November 2025, kisah transfer Luka Modric ke Inter Milan pada 2018 tetap menjadi salah satu “apa yang mungkin terjadi” paling menarik dalam sejarah sepak bola modern. Bagi Modric, keputusan Real Madrid untuk mempertahankannya terbukti brilian, mengukuhkan statusnya sebagai legenda klub. Bagi Inter, itu adalah pengingat betapa tipisnya garis antara keberhasilan dan kegagalan di pasar transfer, dan bagaimana sebuah keputusan tunggal dari klub lawan dapat mengubah arah sebuah klub dan meninggalkan penyesalan. Ini adalah kisah tentang ambisi, ketegasan klub, dan takdir yang pada akhirnya membentuk perjalanan salah satu gelandang terhebat di generasinya.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda