Manchester United: Spekulasi Penjualan Mencuat, Glazer Dikabarkan Mundur, Al-Sheikh Buka Suara
        Kabar mengejutkan mengguncang jagat sepak bola, khususnya para penggemar Manchester United, setelah Turki Al-Sheikh, penasihat kerajaan Arab Saudi sekaligus pemilik klub Spanyol Almería, mengisyaratkan bahwa Keluarga Glazer siap melepaskan kepemilikan klub raksasa Inggris tersebut. Pernyataan Al-Sheikh, yang menyebutkan adanya “kesepakatan rahasia” yang hampir final, sontak memicu gelombang spekulasi dan harapan baru di antara basis penggemar Setan Merah yang telah lama mendambakan perubahan kepemilikan.
Sejak Keluarga Glazer mengakuisisi Manchester United pada tahun 2005 melalui skema leveraged buyout, klub ini dibebani utang yang signifikan. Hal ini telah memicu protes dan kekecewaan berkepanjangan dari para suporter yang merasa bahwa kepemilikan Glazer menghambat perkembangan klub, baik di dalam maupun luar lapangan. Munculnya sinyal penjualan kali ini, terutama dari sosok sekelas Turki Al-Sheikh, memberikan angin segar bagi mereka yang merindukan era kejayaan Old Trafford.
Kronologi Spekulasi dan Peran Turki Al-Sheikh
Kabar mengenai potensi penjualan Manchester United bukanlah hal baru. Namun, pernyataan Turki Al-Sheikh pada 11 October 2025 telah menambahkan bobot dan kredibilitas pada rumor tersebut. Melalui platform yang ia gunakan, Al-Sheikh secara gamblang menyebutkan bahwa Manchester United “hampir dijual kepada investor baru,” seraya mengisyaratkan adanya kesepakatan yang telah dirahasiakan dan kini mendekati finalisasi.
Sosok Turki Al-Sheikh sendiri bukan orang sembarangan. Selain posisinya yang strategis di lingkaran kerajaan Arab Saudi, ia juga memiliki pengalaman dalam dunia sepak bola sebagai pemilik klub UD Almería di La Liga Spanyol. Pernyataan dari individu dengan koneksi dan kapasitas seperti dirinya tentu tidak bisa dianggap remeh dan langsung memicu analisis mendalam dari berbagai media dan pakar sepak bola internasional. Kemunculan pernyataan ini seolah menjadi konfirmasi tak langsung atas negosiasi yang mungkin telah berjalan di balik layar selama beberapa waktu, menambah dimensi baru pada saga penjualan klub.
Sejarah Upaya Penjualan dan Tekanan Suporter
Keinginan Keluarga Glazer untuk menjual Manchester United sebenarnya sudah beberapa kali mencuat ke permukaan. Sebelumnya, pada tahun 2022-2023, klub ini menjadi objek lelang yang menarik minat dua pihak serius: konglomerat Inggris Sir Jim Ratcliffe melalui grup INEOS-nya dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dari Qatar. Namun, setelah berbulan-bulan negosiasi yang rumit dan penuh spekulasi, Keluarga Glazer memutuskan untuk tidak sepenuhnya menjual klub, melainkan hanya melepas sebagian kecil saham kepada Sir Jim Ratcliffe yang kini bertanggung jawab atas operasional sepak bola.
Keputusan tersebut kala itu mengecewakan banyak pihak, terutama para penggemar yang berharap akan perubahan total kepemilikan. Gerakan “Glazer Out” telah menjadi fenomena rutin di Old Trafford, dengan para suporter secara konsisten menyuarakan protes mereka melalui spanduk, chant, hingga aksi demonstrasi yang menuntut pembebasan klub dari beban utang dan investasi yang lebih besar untuk bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
“Selama bertahun-tahun, penggemar Manchester United telah menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kepemilikan Keluarga Glazer. Utang klub yang membengkak dan minimnya investasi yang signifikan telah menjadi sorotan utama,” ujar seorang pengamat sepak bola yang tidak ingin disebutkan namanya, menggarisbawahi tekanan publik yang mendalam.
Kini, dengan kembali munculnya sinyal penjualan, pertanyaan besar yang muncul adalah seberapa serius Keluarga Glazer kali ini? Siapa investor baru yang dimaksud oleh Turki Al-Sheikh, dan apakah kesepakatan ini akan melibatkan penjualan penuh klub atau hanya sebagian saham mayoritas? Publik menanti konfirmasi resmi dan detail lebih lanjut mengenai masa depan salah satu klub sepak bola terbesar di dunia ini. Perkembangan ini tentu akan menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu ke depan. Jika penjualan ini benar-benar terwujud, maka ini akan menandai berakhirnya era kontroversial kepemilikan Glazer dan berpotensi membuka lembaran baru yang menjanjikan bagi Manchester United dan para penggemarnya yang setia.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
