PSG Desak FFF Revisi Protokol Medis Pasca Cedera Bintang Timnas

Paris, Prancis – Raksasa sepak bola Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), melayangkan protes keras kepada Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) menyusul cedera yang dialami dua pemain kuncinya, Ousmane Dembélé dan Désiré Doué, saat membela tim nasional dalam jeda internasional baru-baru ini. Insiden ini memicu tuntutan serius dari PSG agar FFF segera meninjau dan merevisi protokol medis yang berlaku antara klub dan timnas.
Kekecewaan klub ibu kota ini mencapai puncaknya setelah Dembélé, yang memperkuat timnas senior, dan Doué, yang bermain untuk timnas U-21 melawan Ukraina, keduanya harus menepi karena cedera. Bagi PSG, yang tengah berjuang di berbagai kompetisi domestik dan Liga Champions, kehilangan dua pemain penting, terutama di lini serang, merupakan pukulan telak yang berpotensi merusak ambisi mereka musim ini. Tuntutan ini menyoroti kembali friksi abadi antara kepentingan klub yang berinvestasi besar pada pemain, dengan kewajiban pemain membela negara.
Kronologi Cedera dan Kekecewaan Klub
Ousmane Dembélé, salah satu rekrutan termahal PSG musim panas lalu, mengalami cedera otot yang membuatnya diragukan tampil dalam beberapa pertandingan penting. Sementara itu, Désiré Doué, gelandang muda berbakat yang diincar banyak klub besar dan tengah menunjukkan performa impresif, juga dihantam cedera saat memperkuat timnas U-21. Meskipun tingkat keparahan cedera keduanya mungkin berbeda, dampaknya bagi skuad PSG sangat signifikan.
Sumber internal PSG mengungkapkan bahwa klub merasa prosedur penanganan medis dan komunikasi selama jeda internasional masih jauh dari optimal. Mereka berpendapat bahwa timnas tidak selalu memberikan perhatian penuh pada riwayat cedera atau kondisi fisik pemain yang kompleks, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal pertandingan klub yang padat. Investasi finansial yang dilakukan klub terhadap pemain menjadi alasan utama di balik desakan ini.
“Kami menginvestasikan jutaan euro untuk setiap pemain. Mereka adalah aset berharga bagi kami. Ketika mereka cedera saat membela timnas karena, menurut kami, kurangnya koordinasi medis yang memadai, ini adalah kerugian besar yang tidak dapat kami terima begitu saja,” ujar seorang sumber yang dekat dengan manajemen PSG, yang menolak disebutkan namanya, pada 08 September 2025. “Kami membutuhkan jaminan bahwa kesehatan dan keamanan pemain adalah prioritas utama, bukan hanya saat mereka bersama klub, tetapi juga saat mereka bertugas negara.”
Kekecewaan ini bukan kali pertama dirasakan PSG atau klub-klub top Eropa lainnya. Setiap jeda internasional seringkali diwarnai kekhawatiran akan cedera pemain, yang memaksa manajer klub untuk merombak strategi dan formasi saat kompetisi domestik dan Eropa kembali bergulir. Kasus Dembélé dan Doué hanya mempertegas kebutuhan mendesak akan perubahan.
Tuntutan Protokol Baru dan Implikasi Masa Depan
PSG menuntut FFF untuk segera merumuskan dan mengimplementasikan protokol medis yang lebih komprehensif dan kolaboratif. Beberapa poin utama yang disarankan oleh PSG meliputi:
- Pertukaran Informasi Medis yang Intensif: Adanya komunikasi real-time dan pertukaran data medis yang transparan antara staf medis klub dan timnas sebelum, selama, dan setelah jeda internasional.
- Pemeriksaan Kesehatan Bersama: Kemungkinan adanya pemeriksaan kesehatan bersama atau setidaknya konsultasi antara dokter klub dan timnas sebelum pemain diizinkan bermain dalam pertandingan internasional.
- Manajemen Beban Kerja Pemain: Pembatasan menit bermain atau program pemulihan yang disesuaikan, terutama untuk pemain yang baru pulih dari cedera atau memiliki jadwal pertandingan yang padat.
- Prosedur Pemulangan Pemain Cedera: Protokol yang jelas mengenai pemulangan dan penanganan lanjutan bagi pemain yang mengalami cedera saat membela timnas.
Jika FFF gagal merespons tuntutan ini secara memuaskan, bukan tidak mungkin PSG akan mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut, termasuk potensi untuk lebih selektif dalam melepas pemainnya untuk tugas internasional di masa mendatang, meskipun hal ini jarang terjadi karena kewajiban berdasarkan regulasi FIFA. Situasi ini juga dapat memicu solidaritas dari klub-klub Ligue 1 lainnya yang mungkin menghadapi masalah serupa.
Negosiasi antara PSG dan FFF diperkirakan akan intens dalam beberapa minggu ke depan. Hasil dari diskusi ini tidak hanya akan memengaruhi hubungan antara salah satu klub terbesar di Prancis dengan federasinya, tetapi juga berpotensi menetapkan standar baru untuk kolaborasi medis antara klub dan tim nasional di seluruh Eropa. Kesehatan dan karier pemain menjadi taruhannya, dan semua pihak diharapkan dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan demi masa depan sepak bola.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda