Survei: Manchester United Peringkat Terbawah Manajemen Klub Premier League

Sebuah survei komprehensif terbaru mengenai manajemen klub sepak bola Liga Premier Inggris telah diterbitkan, menempatkan Manchester United di posisi terbawah dalam hal pengelolaan. Hasil mengejutkan ini, yang dirilis oleh platform riset independen CLUB Game, menyoroti persepsi publik dan para profesional industri terhadap operasional klub-klub elite Inggris.
Di sisi lain spektrum, survei tersebut juga mengungkap klub mana yang dianggap memiliki manajemen terbaik, menciptakan kontras tajam antara raksasa yang sedang berjuang dan rival mereka yang sukses. Temuan ini memberikan gambaran kritis tentang bagaimana keputusan di balik layar dapat memengaruhi performa di lapangan dan hubungan dengan basis penggemar.
Jatuhnya Raksasa: Analisis Manajemen Manchester United
Manchester United, salah satu klub sepak bola terbesar dan terkaya di dunia, secara konsisten ditempatkan di posisi terbawah dalam berbagai kategori penilaian manajemen. Sejak kepergian manajer legendaris Sir Alex Ferguson pada tahun 2013, klub tersebut telah berjuang untuk menemukan kembali identitas dan dominasinya, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Hasil survei CLUB Game menunjukkan bahwa responden secara luas tidak puas dengan berbagai aspek pengelolaan klub, termasuk pengambilan keputusan strategis, rekrutmen pemain, penunjukan manajer, dan komunikasi dengan penggemar. Keluhan umum mencakup pembelian pemain yang dinilai kurang efektif dengan biaya selangit, seringnya pergantian staf kepelatihan, dan kurangnya visi jangka panjang yang jelas dari level atas manajemen, khususnya terkait kepemilikan. Isu-isu di luar lapangan, seperti kondisi stadion Old Trafford yang membutuhkan modernisasi, juga kerap menjadi sorotan.
“Klub sekelas Manchester United seharusnya tidak berada di posisi ini. Masalahnya bukan hanya di lapangan, tetapi juga di ruang direksi yang tampak kurang memiliki visi jangka panjang yang jelas. Ada disonansi besar antara potensi komersial klub dan performa olahraganya. Para penggemar merasa suara mereka tidak didengar, dan itu sangat merusak loyalitas,” ujar seorang analis industri sepak bola yang ikut berpartisipasi dalam survei tersebut.
Kekalahan demi kekalahan dalam perburuan gelar liga dan kegagalan konsisten di Liga Champions telah memperburuk frustrasi para penggemar, yang seringkali meluapkannya dalam bentuk protes terhadap kepemilikan klub. Survei ini seolah menjadi validasi data atas sentimen negatif yang telah lama beredar di kalangan suporter Red Devils.
Model Kesuksesan: Klub dengan Manajemen Terbaik
Sementara itu, survei CLUB Game menyoroti Liverpool FC sebagai contoh terbaik manajemen modern di Liga Premier. Klub Merseyside ini dipuji karena pendekatannya yang kohesif, mulai dari kepemilikan Fenway Sports Group (FSG) yang dianggap strategis, hingga struktur kepelatihan dan perekrutan pemain yang terintegrasi dengan baik. Keberhasilan mereka dalam membangun tim yang kompetitif dengan investasi yang cerdas, serta pengembangan pemain muda melalui akademi, menjadi poin kunci penilaian positif.
Responden memuji Liverpool atas stabilitas manajerialnya, rekrutmen pemain yang berbasis data dan sesuai filosofi pelatih, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Komunikasi yang transparan dengan penggemar dan investasi pada infrastruktur klub, termasuk pembangunan pusat latihan baru dan perluasan Anfield, juga menjadi faktor penentu. Pendekatan yang berorientasi pada keberlanjutan dan visi jangka panjang dianggap sebagai resep sukses yang harus dicontoh oleh klub-klub lain.
Survei ini melibatkan ribuan responden, termasuk penggemar setia, analis industri sepak bola, hingga mantan pemain dan ofisial klub. Metodologi yang digunakan mencakup penilaian terhadap beberapa indikator kunci, seperti pengambilan keputusan strategis, rekrutmen pemain, pengembangan akademi, hubungan dengan penggemar, dan keberlanjutan finansial. CLUB Game menyatakan bahwa tujuan survei ini adalah untuk memberikan wawasan objektif tentang kesehatan manajerial klub di salah satu liga sepak bola paling kompetitif di dunia.
Temuan survei CLUB Game yang dirilis pada 12 August 2025 ini tidak hanya memberikan gambaran tentang persepsi publik, tetapi juga menjadi cerminan dari tantangan dan keberhasilan dalam mengelola sebuah klub sepak bola di era modern, di mana performa di lapangan sangat erat kaitannya dengan efektivitas manajemen di belakang layar.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda