November 5, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Ambisi AI Tiongkok: Inovasi Nasional dan Pengawasan Digital Warga

Pemerintah Tiongkok tengah menjalankan dorongan nasional yang ambisius untuk memimpin revolusi kecerdasan buatan (AI) global, memposisikan diri sebagai pemain utama dalam inovasi teknologi abad ke-21. Namun, di balik janji kemajuan ekonomi dan peningkatan efisiensi, tersembunyi sebuah realitas yang menimbulkan kekhawatiran mendalam: integrasi AI secara ekstensif ke dalam sistem pengawasan dan kontrol terhadap warganya, mengubah lanskap sosial dan privasi secara fundamental.

Sejak peluncuran “Rencana Pembangunan AI Generasi Berikutnya” pada tahun 2017, Beijing telah menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi AI. Visi ini mencakup penciptaan kota pintar, kendaraan otonom, perawatan kesehatan yang lebih baik, dan sistem manufaktur yang canggih. Namun, di sisi lain, dorongan ini juga secara paralel memperkuat kemampuan negara untuk memantau, menganalisis, dan memprediksi perilaku jutaan individu di seluruh negeri.

Visi Ganda di Balik Inovasi AI

Ambisi Tiongkok dalam AI memiliki dua sisi yang jelas. Secara resmi, pemerintah menekankan pentingnya AI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing global, dan memodernisasi industri. Perusahaan teknologi raksasa Tiongkok didorong untuk berinovasi dan bersaing di panggung internasional, menghasilkan terobosan dalam pembelajaran mesin, visi komputer, dan pemrosesan bahasa alami.

Namun, aspek lain dari dorongan AI ini adalah perannya dalam memperkuat apa yang disebut sebagai “negara keamanan digital”. Teknologi AI, khususnya pengenalan wajah, pengenalan suara, dan analisis data besar, kini menjadi tulang punggung dari jaringan pengawasan yang semakin padat. Kamera CCTV yang dilengkapi AI tersebar luas di seluruh kota, mampu mengidentifikasi individu dalam kerumunan, melacak pergerakan mereka, dan bahkan menganalisis ekspresi wajah.

Sistem ini tidak hanya diterapkan di ruang publik tetapi juga meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, dari perumahan hingga sekolah, dan bahkan dalam platform media sosial. Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber ini, termasuk catatan pembelian, riwayat internet, dan interaksi sosial, kemudian diintegrasikan dan dianalisis oleh algoritma AI untuk membangun profil komprehensif setiap warga negara. Ini menjadi fondasi bagi Sistem Kredit Sosial yang kontroversial, di mana perilaku individu dinilai dan dapat memengaruhi akses mereka terhadap layanan publik, pinjaman, dan bahkan kesempatan kerja.

Implikasi Global dan Kekhawatiran HAM

Penerapan AI dalam skala besar untuk tujuan pengawasan di Tiongkok telah memicu kekhawatiran serius dari komunitas internasional, terutama terkait hak asasi manusia dan privasi. Organisasi hak asasi manusia dan pemerintah Barat secara konsisten menyuarakan keprihatinan tentang potensi penyalahgunaan teknologi ini untuk menekan perbedaan pendapat, mengendalikan minoritas etnis seperti Uyghur di Xinjiang, dan membatasi kebebasan sipil secara umum.

Selain itu, model pengawasan berbasis AI yang dikembangkan Tiongkok ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi ekspor teknologi dan ideologi tersebut ke negara-negara lain, terutama melalui inisiatif “Belt and Road”. Ada indikasi bahwa beberapa negara telah membeli teknologi pengawasan dari Tiongkok, menimbulkan spekulasi tentang penyebaran “otoritarianisme digital” di seluruh dunia. Pada 05 November 2025, perdebatan tentang bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan perlindungan hak asasi manusia menjadi semakin relevan di kancah global.

Kemajuan teknologi seharusnya tidak pernah menjadi alasan untuk mengorbankan hak asasi dan kebebasan individu. Model pengawasan berbasis AI yang diterapkan Tiongkok ini menimbulkan pertanyaan serius tentang batas etika, privasi, dan dampak jangka panjang terhadap masyarakat digital global.

Meskipun Tiongkok mungkin melihat AI sebagai kunci untuk stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi, dunia luar memandang implementasi ini sebagai preseden yang berpotensi berbahaya. Pertanyaan mendasar tetap: apakah harga dari kemajuan teknologi dan keamanan nasional yang diklaim sepadan dengan erosi kebebasan pribadi dan potensi pengawasan yang tak terbatas terhadap warganya?


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.