Ancaman Tarif Trump: Guncang Ekonomi Brasil, Untungkan Peluang Politik Lula

Ancaman penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap produk-produk dari Brasil secara tak terduga mulai mengubah peta politik di negara Amerika Latin tersebut. Ironisnya, kebijakan protektif Washington ini justru berpotensi membangkitkan kembali dukungan terhadap mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, figur yang sebelumnya menghadapi jalan terjal dalam kancah politik Brasil.

Lula, yang pernah dijuluki sebagai politisi paling populer di dunia, menghadapi tantangan besar menuju pemilihan umum berikutnya. Setelah terjerat kasus korupsi dan menjalani masa hukuman penjara, popularitas serta kredibilitasnya merosot tajam. Banyak pengamat menilai peluangnya untuk kembali menduduki kursi kepresidenan sangat tipis. Namun, dinamika geopolitik yang dipicu oleh Gedung Putih kini memberikan narasi baru yang bisa dimanfaatkan oleh veteran politik tersebut.

Konteks Politik dan Ekonomi Brasil

Sebelum ancaman tarif Trump mencuat, Brasil sedang berjuang mengatasi ketidakpastian ekonomi dan polarisasi politik yang mendalam. Pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro, yang berkuasa dengan janji reformasi ekonomi dan pemberantasan korupsi, menghadapi tantangan dalam mewujudkan pertumbuhan yang signifikan. Di sisi lain, bayang-bayang kasus “Operasi Cuci Mobil” masih menghantui banyak tokoh politik, termasuk Lula.

Ancaman tarif yang diumumkan Trump, khususnya untuk baja dan aluminium, memicu kekhawatiran serius di sektor industri Brasil. Keputusan ini, yang diklaim sebagai respons atas devaluasi mata uang Brasil (Real) terhadap Dolar AS, berpotensi merugikan ekspor Brasil dan mengancam ribuan lapangan kerja. Kalangan pengusaha dan pemerintah Brasil menyatakan kekecewaan mendalam, melihat langkah ini sebagai pukulan yang tidak adil terhadap perekonomian yang sedang berupaya pulih.

Kondisi ini menciptakan sentimen anti-asing dan nasionalisme yang kuat di kalangan masyarakat Brasil. Ketika ancaman ekonomi dari luar negeri semakin terasa, publik cenderung mencari figur yang mampu menyuarakan kedaulatan dan membela kepentingan nasional. Di sinilah momentum tak terduga muncul bagi Lula.

Momen Kebangkitan Lula di Tengah Badai Tarif

Menanggapi ancaman tarif tersebut, Lula dengan sigap mengambil panggung, mengkritik keras kebijakan AS dan menyerukan persatuan nasional untuk menghadapi tekanan eksternal. Ia memposisikan dirinya sebagai pembela kaum pekerja dan industri domestik yang terancam oleh kebijakan proteksionis Trump. Narasi ini secara efektif mengalihkan fokus dari masalah hukum pribadinya dan kembali menyoroti kapasitasnya sebagai pemimpin yang mampu membela Brasil di kancah internasional.

Publik, yang mungkin lelah dengan intrik politik internal dan kesulitan ekonomi, mulai melihat Lula sebagai sosok yang relevan kembali. Kemampuannya dalam berdiplomasi dan pengalamannya sebagai presiden di masa pertumbuhan ekonomi yang pesat, meskipun diselingi kontroversi, kini menjadi aset. Ancaman tarif Trump, alih-alih mengisolasi Brasil, justru secara paradoks telah menyatukan sebagian besar spektrum politik dan publik di balik narasi perlawanan terhadap intervensi asing, sebuah narasi yang sangat familiar bagi Lula.

“Situasi ini adalah berkah tersembunyi bagi Lula. Ketika sebuah negara menghadapi ancaman eksternal yang dirasakan tidak adil, publik cenderung bersatu di belakang figur yang dianggap kuat dan mampu melindungi kepentingan nasional. Ancaman tarif Trump telah memberikan Lula platform yang sempurna untuk mereposisi dirinya sebagai pembela kedaulatan Brasil, menggeser fokus dari citranya sebagai politisi yang terjerat skandal,” ujar seorang analis politik Brasil, Dr. Sofia Moraes, kepada media kami pada 18 July 2025.

Meskipun jalan menuju pemilihan presiden masih panjang dan penuh liku, ancaman tarif dari Amerika Serikat telah memberikan angin segar bagi kampanye Lula. Ini menjadi studi kasus menarik tentang bagaimana dinamika hubungan internasional dapat secara tak terduga membentuk kembali lanskap politik domestik, bahkan menghidupkan kembali karier politik yang sempat meredup.

Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda