Brasil Bekuk Garuda Muda, Timnas U-17 Derita Kekalahan Kedua di Piala Dunia
Tim Nasional Indonesia U-17 harus mengakui keunggulan Brasil dalam laga kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025 yang digelar di Lapangan 7 Aspire Zone, Sabtu (8/11/2025) dini hari WIB. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Garuda Muda, sekaligus kekalahan kedua mereka di ajang bergengsi tersebut, semakin mempersulit langkah untuk lolos dari fase grup. Skuad asuhan pelatih Bima Sakti tak mampu membendung gempuran Selecao Muda dan menyerah dengan skor telak 0-3.
Pertandingan yang berlangsung di bawah terang lampu stadion di Qatar itu menampilkan dominasi penuh dari tim berjuluk Selecao Muda. Sejak peluit kick-off dibunyikan, Brasil langsung menunjukkan kelasnya dengan penguasaan bola yang superior dan serangan-serangan cepat dari kedua sisi lapangan. Permainan kombinasi apik para pemain Brasil, yang diisi oleh talenta-talenta muda dari klub-klub top dunia, sulit dibendung oleh lini pertahanan Indonesia. Gol pertama Brasil tercipta pada menit ke-20 melalui skema tendangan sudut yang diselesaikan dengan tandukan keras oleh bek tengah mereka. Skor 1-0 bertahan hingga jeda.
Dominasi Sang Juara Bertahan
Memasuki babak kedua, Timnas U-17 Indonesia mencoba meningkatkan intensitas serangan dan melakukan beberapa perubahan taktik. Namun, upaya tersebut belum cukup untuk meredam keganasan Brasil. Tekanan berkelanjutan dari juara bertahan Piala Dunia U-17 itu akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-60, ketika salah satu penyerang lincah mereka berhasil melewati beberapa pemain bertahan Indonesia sebelum melepaskan tembakan akurat ke sudut gawang. Tak berselang lama, pada menit ke-75, Brasil kembali menambah keunggulan setelah memanfaatkan kelengahan lini belakang Garuda Muda dalam situasi serangan balik cepat, menjadikan skor 3-0.
Pelatih Bima Sakti terlihat beberapa kali memberikan instruksi keras dari pinggir lapangan, mencoba memotivasi anak asuhnya. Pergantian pemain juga dilakukan untuk menyegarkan tim, namun kualitas dan pengalaman Brasil memang sulit ditandingi. Kendati demikian, semangat juang para pemain Indonesia patut diapresiasi, mereka tetap berjuang hingga peluit akhir dibunyikan, meskipun harus mengakui keunggulan lawan yang lebih matang.
“Brasil memang memiliki kedalaman skuad dan pengalaman di turnamen besar. Kualitas individu pemain mereka sangat menonjol dan menjadi tantangan berat bagi tim manapun, termasuk Indonesia yang masih mencari ritme terbaiknya. Hasil ini harus menjadi pelajaran berharga bagi para pemain muda kita,” ujar pengamat sepak bola nasional, Ronny Pangemanan, dalam analisis pasca-pertandingan.
Langkah Berat Menuju Babak Gugur
Dengan dua kekalahan dari dua pertandingan, posisi Timnas Indonesia U-17 di Grup H semakin terancam. Mereka kini berada di dasar klasemen tanpa raihan poin. Pertandingan terakhir fase grup akan menjadi penentu apakah Garuda Muda masih memiliki secercah harapan untuk melaju ke babak selanjutnya, setidaknya sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik. Namun, lawan yang menanti juga tidak mudah. Indonesia dijadwalkan akan menghadapi tim kuat Eropa, Spanyol U-17, pada pertandingan pamungkas nanti.
Untuk bisa menjaga peluang, Timnas U-17 Indonesia wajib meraih kemenangan di laga terakhir dan berharap pada hasil pertandingan grup lain. Tugas berat menanti Bagas Kaffa dan kawan-kawan. Bukan hanya soal hasil di lapangan, tetapi juga bagaimana para pemain muda ini dapat menjaga mentalitas dan kepercayaan diri mereka setelah dua kekalahan beruntun. Pengalaman bermain di Piala Dunia U-17, meski hasilnya kurang memuaskan sejauh ini, diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi pengembangan karier mereka di masa depan. Manajemen PSSI hingga 07 November 2025 belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait evaluasi menyeluruh setelah kekalahan kedua ini, namun dukungan penuh tetap diharapkan dari seluruh lapisan masyarakat untuk terus memotivasi talenta-talenta muda ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
