Janice Tjen Tantang Emma Raducanu di US Open, Bidik Sejarah Tenis Indonesia

New York, 27 August 2025 – Harapan besar tenis Indonesia kini tertumpu pada pundak Janice Tjen. Petenis muda berbakat ini akan menghadapi tantangan terberatnya di ajang Grand Slam US Open 2025, meladeni mantan juara Emma Raducanu dari Inggris Raya. Pertandingan krusial ini bukan sekadar perebutan tiket ke babak selanjutnya, melainkan juga sebuah misi untuk mengukir sejarah baru, menyamai atau bahkan melampaui pencapaian legenda tenis nasional, Yayuk Basuki.
Duel Krusial di Louis Armstrong Stadium
Jadwal pertandingan yang telah dirilis menunjukkan Janice Tjen akan berlaga di Louis Armstrong Stadium, salah satu lapangan ikonik di kompleks Billie Jean King National Tennis Center, pada Rabu (27/8/2025) pukul 22.00 WIB. Pertemuan dengan Emma Raducanu diprediksi akan menjadi salah satu duel paling menarik di turnamen ini, mengingat rekam jejak kedua petenis.
Raducanu, yang secara mengejutkan merengkuh gelar juara US Open pada tahun 2021 sebagai qualifier, dikenal dengan gaya permainannya yang agresif dan penuh determinasi. Sementara itu, Janice Tjen telah menunjukkan performa yang konsisten sepanjang musim ini, dengan beberapa capaian gemilang di turnamen pemanasan. Keberhasilannya menembus babak utama US Open 2025 saja sudah merupakan sebuah pencapaian signifikan, namun ambisinya jauh melampaui itu. Pertandingan ini akan menjadi ujian sejati bagi mental dan teknik Tjen di panggung terbesar tenis dunia, di mana ia harus menghadapi tekanan dari lawan kelas dunia dan ekspektasi tinggi.
Misi Pecahkan Rekor Legenda Tenis Nasional
Lebih dari sekadar kemenangan individu, pertandingan melawan Raducanu juga membawa misi historis bagi Janice Tjen. Ia bertekad untuk menyamai atau bahkan melampaui rekor yang pernah ditorehkan oleh Yayuk Basuki. Yayuk Basuki adalah petenis putri Indonesia pertama dan satu-satunya yang berhasil menembus babak perempat final Grand Slam Wimbledon pada tahun 1997, sebuah prestasi yang belum terulang hingga kini. Jika Janice Tjen mampu mengatasi Raducanu dan melaju ke babak-babak selanjutnya, khususnya mencapai perempat final, namanya akan tercatat dalam buku sejarah tenis Indonesia sebagai penerus jejak Basuki, bahkan berpotensi menjadi yang pertama melangkah lebih jauh.
Perjuangan Janice Tjen tidak hanya didukung oleh tim pelatihnya, tetapi juga oleh jutaan pasang mata penggemar tenis di Tanah Air. Determinasi dan fokusnya menjadi kunci menghadapi tekanan di Louis Armstrong Stadium. Atmosfer pertandingan melawan mantan juara Grand Slam tentu akan sangat intens, namun Tjen telah menyatakan kesiapannya secara mental dan fisik untuk menghadapi tantangan tersebut.
“Saya tahu ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit melawan Emma,” ujar Janice Tjen dalam sebuah kesempatan wawancara sebelum turnamen. “Dia adalah juara Grand Slam dan memiliki pengalaman besar. Tapi saya datang ke sini dengan tujuan yang jelas. Saya ingin memberikan yang terbaik, menunjukkan kemampuan saya, dan yang terpenting, mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. Rekor Yayuk Basuki adalah inspirasi besar bagi saya, dan saya akan berjuang sekuat tenaga untuk bisa menyamai atau bahkan melampauinya.”
Para pengamat tenis nasional dan internasional juga turut menyoroti potensi yang dimiliki Janice Tjen. Mereka melihat adanya kematangan dalam permainannya serta kekuatan mental yang dibutuhkan untuk bersaing di level tertinggi. Kemenangan atas Raducanu bukan hanya akan membuka jalan Tjen di US Open 2025, tetapi juga memberikan dorongan moral yang signifikan bagi perkembangan olahraga tenis di Indonesia, menginspirasi generasi muda untuk bermimpi besar dan mengikuti jejak para pahlawan olahraga.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda