September 2, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Mandeknya Negosiasi Transfer Kiper, Manchester United Terancam Gagal Rekrut Pengganti Onana

Manchester United dikabarkan menghadapi kendala serius dalam upaya merekrut kiper muda Royal Antwerp, Senne Lammens, yang semula diproyeksikan sebagai pengganti sementara atau pelapis Andre Onana. Meski negosiasi telah berlangsung cukup lama, klub raksasa Liga Primer Inggris tersebut belum juga mencapai kesepakatan, baik pada aspek personal maupun biaya transfer.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar dan manajemen Setan Merah, mengingat kebutuhan mendesak akan kedalaman skuad di posisi penjaga gawang, terutama dengan Andre Onana yang akan absen untuk membela Kamerun di ajang Piala Afrika.

Kebutuhan Mendesak di Bawah Mistar Gawang

Kebutuhan Manchester United akan kiper baru semakin mendesak menjelang keberangkatan Andre Onana untuk tugas internasional. Penjaga gawang utama tersebut dijadwalkan bergabung dengan skuad Kamerun untuk Piala Afrika yang akan berlangsung mulai 13 Januari hingga 11 Februari 2024. Selama periode ini, Man Utd akan menghadapi sejumlah pertandingan penting di Liga Primer, Piala FA, dan potensi ajang lainnya.

Dengan absennya Onana, pos utama di bawah mistar gawang akan diemban oleh Altay Bayindir, kiper asal Turki yang didatangkan pada bursa transfer musim panas lalu. Meskipun Bayindir dianggap sebagai prospek menjanjikan, kurangnya pengalaman bermain di level tertinggi Liga Primer dan tekanan yang mungkin dihadapinya, membuat Erik ten Hag dan staf pelatih mencari opsi lain untuk memperkuat lini belakang. Senne Lammens, dengan reputasinya sebagai kiper muda berbakat, dilihat sebagai pilihan ideal untuk menambah kedalaman skuad dan menciptakan persaingan sehat di posisi tersebut.

Rintangan di Meja Negosiasi

Menurut berbagai laporan media di Inggris dan Belgia, negosiasi antara Manchester United dan kubu Senne Lammens serta Royal Antwerp telah menemui jalan buntu. Sumber-sumber terdekat dengan klub menyebutkan bahwa ada jurang pemisah yang signifikan terkait tuntutan pribadi Lammens, yang meliputi gaji, bonus, dan durasi kontrak. Di sisi lain, Royal Antwerp juga disebut-sebut belum puas dengan tawaran biaya transfer yang diajukan oleh Manchester United.

“Kegagalan mencapai kesepakatan pribadi seringkali menunjukkan adanya jurang yang dalam antara ekspektasi pemain dan tawaran klub, atau bahkan ketidaksepakatan pada aspek-aspek minor yang krusial,” ujar seorang pengamat sepak bola yang enggan disebut namanya, menganalisis situasi tersebut. “Ini bukan kali pertama United mengalami hambatan serupa dalam jendela transfer, mengindikasikan perlunya evaluasi ulang strategi negosiasi mereka.”

Kondisi ini menambah daftar panjang tantangan transfer yang dihadapi Manchester United dalam beberapa musim terakhir. Manajemen klub yang kini mulai merasakan sentuhan Sir Jim Ratcliffe melalui INEOS diharapkan dapat melakukan restrukturisasi pada departemen transfer agar proses akuisisi pemain dapat berjalan lebih efisien dan efektif ke depannya.

Hingga 31 August 2025, belum ada tanda-tanda signifikan bahwa negosiasi akan kembali hidup. Jika kesepakatan untuk Lammens benar-benar gagal, Manchester United harus segera mengalihkan fokus pada target lain atau sepenuhnya bergantung pada Altay Bayindir dan kiper muda lainnya selama absennya Onana. Situasi ini menyoroti betapa krusialnya perencanaan strategis dalam bursa transfer untuk klub sebesar Manchester United, terutama di tengah persaingan ketat di kompetisi domestik dan Eropa.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.