Palace Didepak dari Liga Europa, Nottingham Forest Gantikan Slot Eropa

Kabar mengejutkan mengguncang jagat sepak bola Inggris, setelah Crystal Palace, peraih gelar Piala FA musim lalu, secara resmi dicoret dari daftar peserta Liga Europa musim 2025/2026. Keputusan ini menghapuskan harapan klub London Selatan itu untuk mencicipi kompetisi antarklub Eropa setelah meraih kemenangan bersejarah mereka.
Sebagai gantinya, Nottingham Forest, yang sebelumnya dipandang sebagai kuda hitam di Liga Primer, akan mengisi slot tersebut. Keputusan ini, yang diumumkan secara resmi pada 12 July 2025, diduga kuat akibat pelanggaran serius regulasi Financial Fair Play (FFP) oleh Crystal Palace, sebuah pukulan telak bagi ambisi mereka di kancah Eropa.
Pukulan Berat bagi Crystal Palace: Mimpi Eropa yang Kandas
Perjalanan Crystal Palace menuju kompetisi Eropa dimulai dengan kemenangan dramatis mereka di final Piala FA, yang merupakan trofi mayor pertama bagi klub dalam sejarah panjang mereka. Euforia atas pencapaian ini, yang seharusnya membawa mereka ke panggung Liga Europa, kini berubah menjadi kekecewaan mendalam.
Berdasarkan laporan dari badan pengatur sepak bola Eropa, UEFA, Crystal Palace telah menjadi subjek investigasi intensif terkait kepatuhan mereka terhadap aturan Financial Fair Play. Aturan FFP dirancang untuk memastikan stabilitas finansial klub dengan membatasi kerugian yang diizinkan dalam periode tertentu. Meskipun detail pelanggaran spesifik belum diungkap secara penuh oleh UEFA, sumber-sumber terdekat menyebutkan adanya defisit keuangan yang melebihi ambang batas yang diizinkan, serta potensi kecurangan dalam pelaporan keuangan.
“Kami sangat terpukul dengan keputusan ini. Kami telah bekerja keras untuk mencapai titik ini, dan dicoretnya kami dari kompetisi Eropa adalah pukulan telak bagi seluruh staf, pemain, dan terutama para penggemar. Kami sedang mengevaluasi semua opsi hukum yang tersedia untuk mengajukan banding terhadap putusan ini,” ujar juru bicara Crystal Palace dalam sebuah pernyataan resmi.
Dampak dari keputusan ini diperkirakan tidak hanya terbatas pada hilangnya kesempatan bermain di Eropa, tetapi juga berpotensi memicu konsekuensi finansial dan reputasi yang signifikan bagi klub. Pendapatan dari partisipasi Liga Europa, yang mencakup hak siar, hadiah pertandingan, dan penjualan tiket, adalah sumber pendapatan vital yang kini hilang.
Nottingham Forest: Kesempatan Emas yang Tak Terduga
Di sisi lain, keputusan UEFA ini membuka jalan bagi Nottingham Forest untuk merasakan atmosfer kompetisi Eropa yang telah lama mereka dambakan. Forest, yang berhasil finis di peringkat terbaik berikutnya di Liga Primer Inggris yang tidak terkualifikasi melalui jalur liga atau piala lainnya, secara otomatis terpilih sebagai pengganti Crystal Palace.
Meskipun musim lalu Forest menghadapi tantangan serius di Liga Primer dan berhasil menghindari degradasi dengan susah payah, kesempatan emas ini diharapkan dapat memberikan suntikan semangat baru bagi klub yang pernah berjaya di Eropa pada era 1970-an itu.
“Ini adalah momen bersejarah bagi klub kami. Kami mengakui bahwa ini adalah cara yang tidak terduga untuk kembali ke panggung Eropa, tetapi kami akan merangkul kesempatan ini sepenuhnya. Ini adalah bukti kerja keras tim dan visi klub. Kami tidak sabar untuk mempersiapkan diri dan memberikan yang terbaik bagi para penggemar,” kata CEO Nottingham Forest, yang menyambut gembira kabar tersebut.
Partisipasi di Liga Europa akan memberikan Nottingham Forest platform yang berharga untuk mengembangkan skuad mereka, menarik pemain berkualitas, dan meningkatkan profil global klub. Selain itu, pemasukan finansial dari kompetisi ini akan sangat membantu stabilitas keuangan klub dan memungkinkan investasi lebih lanjut dalam infrastruktur serta pengembangan pemain muda.
Keputusan UEFA ini menegaskan komitmen badan sepak bola Eropa untuk menegakkan aturan Financial Fair Play dengan ketat, mengirimkan pesan jelas kepada semua klub bahwa kepatuhan finansial adalah prasyarat mutlak untuk berpartisipasi dalam kompetisi benua. Insiden ini diperkirakan akan memicu diskusi lebih lanjut di kalangan klub Inggris tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang hati-hati dan transparan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda