July 4, 2025

LOKAL TIMES

Update Terus, Gak Ketinggalan Zaman!

Rusia Gempur Ukraina Pasca-Panggilan Trump-Putin: Diplomasi Mandek?

KYIV, Ukraina – Rusia melancarkan serangan udara skala besar ke berbagai wilayah di Ukraina pada dini hari 04 July 2025, hanya beberapa jam setelah percakapan telepon antara mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Serangan terbaru ini menjadi bagian dari pola serangan rudal dan drone berskala besar yang hampir mingguan, menandai escalasi berkelanjutan dalam konflik yang berlarut-larut.

Ledakan terdengar di ibu kota Kyiv dan beberapa kota besar lainnya. Pihak berwenang Ukraina melaporkan bahwa gelombang serangan ini melibatkan kombinasi drone kamikaze Shahed buatan Iran dan berbagai jenis rudal jelajah. Sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menangkis sebagian besar ancaman, namun beberapa rudal berhasil menembus, menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur sipil dan energi.

Menurut laporan awal dari layanan darurat Ukraina, setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan ini. Bangunan-bangunan tempat tinggal, rumah sakit, dan fasilitas vital lainnya juga dilaporkan mengalami kerusakan. Juru bicara militer Ukraina, Andriy Lysenko, menyatakan bahwa serangan ini adalah “tanggapan sinis Moskow terhadap setiap upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan.”

Diplomasi yang Terhambat

Serangan brutal ini terjadi di tengah spekulasi mengenai substansi percakapan antara Donald Trump dan Vladimir Putin. Meskipun rincian spesifik dari panggilan tersebut belum diungkapkan secara penuh, percakapan tersebut diyakini berpusat pada upaya de-eskalasi dan potensi jalur menuju penyelesaian konflik di Ukraina. Namun, pernyataan Trump pasca-panggilan mengindikasikan kurangnya kemajuan.

“Saya tidak membuat kemajuan apa pun dengan Presiden Vladimir V. Putin dari Rusia,” kata Trump dalam pernyataannya, mengomentari hasil diskusinya dengan pemimpin Rusia tersebut.

Pernyataan tersebut menyoroti tantangan besar dalam upaya diplomasi untuk meredakan krisis. Serangan udara Rusia yang segera menyusul panggilan tersebut semakin memperkuat pandangan bahwa Moskow tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengurangi agresinya, bahkan di tengah-tengah upaya komunikasi tingkat tinggi sekalipun.

Reaksi dan Implikasi Global

Pemerintah Ukraina dan sekutu Barat segera mengecam serangan udara terbaru ini. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, melalui juru bicaranya, menyatakan bahwa “serangan teroris ini adalah bukti nyata bahwa Rusia tidak tertarik pada perdamaian sejati, melainkan hanya pada kehancuran dan dominasi.” Ia juga kembali menyerukan kepada negara-negara Barat untuk mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara dan bantuan militer lainnya.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengutuk serangan tersebut dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Beberapa analis internasional berpendapat bahwa waktu serangan yang berdekatan dengan panggilan Trump-Putin mungkin merupakan pesan disengaja dari Kremlin, menunjukkan bahwa mereka akan terus menjalankan agenda militer mereka terlepas dari tekanan diplomatik.

Situasi ini menambah kompleksitas konflik yang telah berlangsung sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022. Serangan yang terus-menerus dan kegagalan upaya diplomatik mengisyaratkan bahwa jalan menuju perdamaian masih sangat panjang dan penuh rintangan, sementara rakyat Ukraina terus menanggung beban kekerasan yang tak henti-hentinya.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.